Someday Unexpected Love - Bab 227 Paman Hadi Pergi Kemana (2)

Setelah Helena He berkata, dia bergegas keluar, berlari ke kamar Paman Hadi, dan mengetuk pintu.

Kamar itu gelap. Dia mengetuk untuk waktu yang lama dan tidak ada yang menjawab, bergumam ragu: "Aneh, Orangnya kemana?"

Saat sedang bingung, pintu kamar sebelah terbuka, dan seorang pelayan laki-laki keluar dari dalam. Dia berkata dengan hormat, "Nyonya, apakah kamu mencari Paman Hadi?"

"Ya, dimana orangnya?"

"Dia malam pergi karena ada urusan."

"Kapan dia pergi?"

"Sekitar jam sepuluh."

Helena He mengerutkan kening: "Apakah ada bilang ada urusan apa?"

Pelayan itu menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu jelas tentang ini ..."

Dia bergegas kembali ke kamar pelayan tadi dan berkata kepadanya, "Kamu tunggu sebentar, aku akan mengantarmu."

Dennil Du membeli mobil untuknya sebelumnya, dan dia belum mengendarainya sekali pun. Malam ini situasi darurat. Dia mau gak mau mengambil kunci dan membawa pelayan ke rumah sakit terdekat.

Setelah serangkaian pemeriksaan, dokter mengatakan dia terkena enteritis akut, Helena He merasa lega. Dennil Du menelepon, "Halo, Dennil?"

“Kemana saja kamu?” Dia bertanya dengan cemas.

"Ada seorang pelayan di rumah menderita enteritis akut dan aku membawanya ke rumah sakit."

Dia bertanya dengan bingung, "Mengapa kamu mengantarnya, Paman Hadi mana?"

"Dia tidak ada. Dengar dari pelayan yang di sebelah bilang, dia pergi jam sepuluh tadi."

Dennil Du menghela nafas, "Kalau begitu aku pergi menjemputmu."

"Tidak perlu, aku sedang mengemudi , sebentar lagi aku akan pulang."

"Yoh, kamu menyetir sendiri?", Dia tampak sangat senang, "Sudah mestinya untuk mengemudi sendiri. Seorang nyonya muda pergi naik taksi sepanjang hari, wajah sudah dimalukan karenamu."

Helena He kesal dan mendesak: "Oke, oke, pulang baru ngomong lagi, aku menyelesaikan masalah pelayan dulu."

Saat tiba ke rumah Du sudah pukul 11.30. Sebelum Helena He naik ke atas, ia pergi ke kamar Paman Hadi untuk melihatnya, tapi kamarnya tetap masih gelap, mengetuk beberapa kali, tak ada orang menanggapi.

Dia tidak tahan berpikir sejenak, terakhir kali Paman Hadi meninggalkan rumah saat kapan ...

Tapi benaran tidak keingat sama sekali, jadi bergegas ke atas, Dennil Du sedang mandi di kamar mandi, dan dia berteriak, "Suamiku, aku pulang."

"Baiklah, aku akan segera keluar,", katanya.

Helena He duduk bersila di sofa dan mulai ingat kapan terakhir kali Paman Hadi meninggalkan rumah. Dia benar-benar merasa aneh. Mengapa dia selalu keluar di tengah malam?

Pintu kamar mandi terbuka dan Dennil Du keluar dengan jubah mandi, duduk di sebelahnya, mencium dahinya, dan berkata dengan prihatin, "Kamu kecapekan kah?"

"Tidak capek, lagian bukan berjalan kaki keluarnya."

"Bagaimana pelayannya?"

"Tidak apa-apa. Tidak ada bahaya."

Dia mengangguk, "Baguslah."

"Oyah, Dennil, terakhir kali aku memberitahumu Paman Hadi pergi di tengah malam pada tanggal berapa ya?"

"Kenapa?"

"Aku merasa agak sedikit aneh. Dia jarang keluar di siang hari, tetapi selalu keluar di malam hari. Aku sering bertemu dengannya beberapa kali di tengah malam, tapi aku tidak mengerti situasi keluarga Du pada waktu itu, jadi aku tidak masuk ke dalam hatiku.

Dennil Du mengerutkan kening sesaat, dan dengan yakin menjawab, "Pada tanggal tujuh bulan lalu."

"Apakah kamu yakin?"

"Ya, karena itu adalah hari ketika aku menandatangani kontrak dengan perusahaan Huaying, dan kami makan di malam hari dan pergi ke club Phantom, jadi aku ingat dengan sangat jelas."

Helena He melompat dari sofa, "Pasti ada sesuatu!"

"Oh? Kenapa berkata demikian?"

"Kamu coba berpikir, hari ini tanggal berapa?"

Dennil Du berkata, "Tujuh."

"Benarkan, menurutmu seseorang dua kali keluar di tengah malam pada tanggal 7 , kamu tidak merasa aneh kah?"

"Apakah itu hanya kebetulan?"

"Tidak mungkin, biarkan aku berpikir ..."

Helena He meremas alisnya dengan keras, dia ingat bahwa dia pernah sekali pulang malam dari rumah Ibunya, saat itu juga melihat Paman Hadi berburu-buru keluar, tapi dia keluarnya sangat terburu-buru. jadi tidak sadar Nyonya muda dari arah yang berlawanan lagi bergegas pulang kerumah.

Hari itu tanggal berapa lagi?

Berpikir, berpikir keras, berpikir keras, berpikir keras ...

Seharian itu melakukan apa saja, minggu ke berapa, bertemu dengan siapa saja, mengalami kejadian apa saja?Dia ingat, malam itu ketika dia kembali ke rumah, tetapi dia bertemu dengan Margaret Chu di siang hari. Pada hari itu, Margaret Chu menerima gaji dan mengundangnya untuk makan malam. Ya, Margaret Chu menerima gaji, setiap bulan tanggal 7!

"Aku ingat itu! Dulu, ketika Ayah masih hidup, aku melihat dia di suatu malam. Kebetulan hari itu juga tanggal tujuh, hari gajian Margaret!"

Dennil Du tenggelam dalam pikirannya, dan butuh waktu lama sebelum dia berkata, "Aku masih merasa mungkin hanya kebetulan."

Helena He menjadi cemas, "Bagaimana mungkin itu kebetulan? satu atau dua kali adalah kebetulan, mana mungkin ketiga kali adalah kebetulan juga?"

Dia tahu bahwa Dennil Du memperlakukan Paman Hadi sama seperti ayahnya. Dia tidak percaya dia akan melakukan sesuatu pada keluarga Du, tetapi kenyataannya, mendingan percaya ada sesuatu dari pada tidak percaya.

"Dennil, apakah kamu benar-benar merasa tidak mungkin? Atau karena kamu sama sekali tidak ingin untuk mempercayainya?"

Kalimat ini benaran menanyakan hingga hatinya, dan dia menghela nafas, "Baiklah, aku punya cara untuk mencari tahu ke mana dia pergi setiap malam tanggal 7 ..."

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu