Someday Unexpected Love - Bab 74 Kita Bercerai Saja (1)

Helena He menghapus air matanya, sama seperti dia selama ini yang tetap kuat, bahkan dia masih bisa tertawa, dia tertawa sambil menghembuskan nafasnya: “Untung saja Michelle saat ini telah pulang, apabila dia terlambat pulang 2 tahun lagi, kita telah mempunyai anak, bagaimana?”

Dennil Du memegang dahinya dengan satu tangannya, disaat ini dia harus berkata apa, wanita yang dia cintai telah kembali, seharusnya dia senang, akan tetapi melihat Helena He yang seperti ini, bagaimana dia bisa senang.

Dia adalah orang yang paling mengerti, kenapa dulu Helena He menikah dengannya, apabila benar-benar bercerai, dia dapat pergi kemana? Apakah dia bisa kembali ke rumahnya itu?

“Helena, masalah cerai, kita singkirkan terlebih dahulu, Michelle baru saja kembali, dia juga dulu pernah lupa ingatan, apabila sekarang memberitahunya bahwa aku telah menikah, aku takut itu akan membuatnya shock, tunggu beberapa waktu, sampai dia benar-benar masuk ke dalam lingkungan ini, aku baru memberitahunya.”

“Lalu?” Helena He menatap Dennil Du: “Setelah memberitahunya, lalu bagaimana?”

Aku juga mempunyai banyak tanggung jawab terhadapmu. Dennil Du akhirnya mengeluarkan semua keraguannya.

“Hee, tanggung jawab?” Helena He tertawa sinis, ternyata Dennil Du hanyalah memiliki sebuah tanggung jawab terhadapnya, bahkan rasa sayang pun sudah tidak ada.

“Tidak perlu, ayah ibuku pun tidak bertanggung jawab terhadapku, kamu memiliki tanggung jawab apa terhadapku?”

Helena He medorong pintu mobil, “Sudah tidak terlalu jauh lagi, aku bisa jalan sendiri, kamu pulang saja dan temani Michelle.”

Dia berjalan ke depan dengan penuh keyakinan, tidak menoleh ke belakang sekalipun, sejak kecil dia mengetahui, tidak peduli seberapa indah pemandangan di belakangmu, apabila itu bukan milikmu, janganlah menoleh ke belakang, kalau tidak, jika kamu melihatnya lebih banyak, hatimu juga akan lebih sakit.

Sore hari, Helena He kembali ke kantor, seperti tidak terjadi masalah apapun, dia bekerja dengan sepenuh hatinya, wanita boleh saja tidak memiliki cinta, tapi tidak boleh tidak memiliki pekerjaan, jika tidak, benar-benar akan menjadi tidak memiliki segalanya.

Dennil Du kembali ke villa, Michelle Yang berdiri di depan pintu menunggunya kembali, saat mobilnya berhenti, Michelle Yang langsung berlari ke arahnya, “Dennil.” Dia memeluk Dennil Du dengan sangat erat, wajahnya penuh dengan kebahagiaan.

“Kita kesana lihat pantai, lalu kamu memberitahuku, beberapa tahun ini selama tidak ada aku, bagaimana kehidupanmu, oke?”

Michelle Yang mengangkat wajahnya yang seperti seorang malaikat itu, dengan tatapan yang penuh harapan, dia menatap pria yang ada di hadapannya.

“Baik.” Dengan penuh senyuman, Dennil Du menganggukkan kepalanya.

Kedua orang itu berjalan menuju ke balkon dan duduk disana, dengan perasaan yang sangat senang, Michelle Yang membiarkan tubuhnya berada dalam pelukan Dennil Du, merasakan kehangatan yang hanyalah miliknya.

“Dennil, biarkan aku memandangmu.”

Michelle Yang mengamati baik-baik wajah tampan yang ada di hadapannya, dia mengulurkan tangan dan meraba pipi Dennil Du, “Kamu masih saja sama seperti dulu, membuatku mabuk.”

Michelle Yang tersenyum, senyumannya sangatlah manis, senyumannya itu sangatlah membuat hati Dennil Du bergetar, sama seperti senyumannya, senyumannya paling bisa membuat hati Helena He bergetar.

“Aku benar-benar menyesal, apabila 3 tahun lalu aku tidak naik pesawat untuk mencarimu, kita juga tidak mungkin bisa berpisah selama ini, selama 3 tahun ini aku seperti seorang anak yang kehilangan ingatannya, tinggal di sebuah kota yang kehilangan ingatan, tidak terdapat apa-apa di dalam kota tertutup itu, hanya terdapat aku seorang diri yang berusaha sekuat tenaga bertahan di dalam sana.”

Dia menceritakan segalanya, tanpa sadar, dia tidak dapat membendung air matanya, sepertinya peristiwa 3 tahun yang lalu itu baginya adalah sebuah kepahitan, bahkan sebuah kesesakan.

“Satu tahun empat musim, musim semi pergi musim gugur datang, aku selalu merasa aku tidak termasuk dalam tempat itu, tapi aku malah tidak mengerti sebenarnya aku termasuk di tempat mana? Terlebih saat musim dingin, aku sangat merasa dingin, setiap kali salju turun, aku suka menggenggam tangan kananku menggunakan tangan kiriku, dan berkata padaku diriku sendiri, tidak apa-apa, musim dingin akan segera berlalu.........”

Michelle Yang tidak dapat melanjutkan perkataannya, dia berbaring pada tubuh Dennil Du, dia tidak dapat berhenti menelan semuanya.

Dennil Du memeluk tubuh Michelle Yang dengan erat, dengan suara pelan, dia berkata, “Michelle, kenapa kamu harus kehilangan ingatan, kenapa tidak lebih awal ingatanmu itu pulih, apabila ingatanmu dapat lebih awal pulih, kamu juga dapat lebih awal kembali, lebih cepat kembali setengah tahun pun juga lebih baik......”

Setengah tahun, sama sekali tidak termasuk waktu yang lama, akan tetapi Michelle Yang tidak mengerti, setengah tahun ini memiliki arti apa, setengah tahun ini mungkin dapat mengubah segala hal yang seharusnya tidak dapat berubah.

“Aku sekarang kembali juga sama saja, yang pasti lebih baik bila dibandingkan selamanya tidak kembali.”

“Engg, telah kembali juga baik.” Dennil Du menganggukkan kepalanya.

Michelle seperti teringat sesuatu, dia kemudian bertanya, “Oh, iya, siapa nama wanita yang hari ini mengantarku mencarimu itu?”

Dennil Du terkejut, seperti ada sesuatu benda yang menghantam hatinya, dengan suara ringan dia menjawab, “Helena He.”

“Helena He?” Michelle Yang tersenyum, “Nama yang cantik.”

Dennil Du hanya terdiam mendengar perkataan dari Michelle Yang, di hadapan wanita yang dia cintai, membicarakan istri simpanannya, merupakan salah satu hal di dunia ini yang paling memalukan.

“Kapan kamu kembali? Apa sudah bertemu dengan ibumu?”

Michelle Yang menggelengkan kepalanya, “Belum, aku baru sampai Surabaya, langsung pergi mencarimu.”

Dennil Du seketika teringat, apabila Michelle Yang bertemu dengan Bibi Qin, tentu saja masalah dia telah menikah tidak dapat disembunyikan lagi, sebelum mendapatkan cara menyelesaikan masalah yang tepat, dia tidak ingin menyakiti Michelle Yang, terlebih tidak ingin menyakiti Helena He.

“Beberapa hari ini, kamu tinggal di tempatku terlebih dahulu, saat ini semua orang menganggap kamu telah tiada, apabila kamu tiba-tiba muncul, semua orang kemungkinan akan susah menerima, aku akan memberitahu mereka terlebih dahulu, setelah itu, kamu baru kembali ke rumah, oke?”

Michelle Yang dengan menurut perkataan Dennil Du menganggukkan kepalanya, “Baik, aku menuruti perkataanmu.”

Dulu Dennil Du sangat menyukai Michelle Yang yang sangat penurut, Dennil Du mengira dirinya akan selalu menyukai wanita yang penurut, tapi kemudian dia mengenal Helena He, dia baru menyadari, menyukai seseorang tidak ada hubungannya dengan sifat. Helena He dan Michelle Yang adalah dua orang yang memiliki sifat yang sangat berbeda, dia sangatlah energik, mandiri, berani mencintai dan berani membenci, berani mengambil keputusan, dia tidak akan mengerjakan hal yang tidak ia sukai karena orang lain, dia juga sering membuat Dennil Du emosi setengah mati, akan tetapi wanita yang seperti ini, sekarang malah yang membuatnya tidak tega melepaskannya.

Kedua orang tersebut berada di balkon hingga larut malam, Dennil Du membawa Michelle Yang pergi makan malam, setelah kembali ke villa lagi, Dennil Du dengan suara yang lembut berkata, “Michelle, kamu mandi lalu beristirahatlah, besok aku akan menemuimu lagi, oke?”

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu