Someday Unexpected Love - Bab 48 Tentang Cinta (2)

Kamu sungguh-sungguh…. Dia kesal.

Dennil Du tersenyum dan mencium punggung tangannya: Jangan kira aku lagi bercanda, aku orangnya kalau tidak sedang serius, sangat tidak serius.

Dia berdiri dan merapikan bajunya, dengan bangga berkata: Aku ada urusan, kamu tidur dulu, selamat malam, sayang.

Dia keluar dari kamar, Helena He bergumam pelan: Jangan kembali lagi kalau sudah keluar.

Akhirnya, Dennil Du sungguh-sungguh tidak kembali, Helena He juga tidak tahu apa yang ia cemaskan, dia melihat, sudah jam 12, dia benar benar tidak bisa tidur, dia bangun dan turun ke lantai bawah.

Duduk di kursi taman bunga, penglihatannya mengarah ke sebelah kiri, tiba tiba dia teringat kata-kata Dennil Du.

Dia tidak bisa menahan rasa penasarannya, dia berjalan menelusuri jalan kecil ke arah tempat yang roboh.

Dia ingin melihat rumah keluarga Du terbakar separah apa….

Akhirnya langkahnya berhenti, dia sudah lihat apa yang ingin dia lihat, tanah gersang yang ada di depan matanya sangat tragis.

Dia berada di tempat yang gelap, dia sangat takut, terutama Dennil Du pernah menceritakan padanya bahwa ada seorang pembantu yang meninggal di sini, kepalanya langsung merinding.

Pada saat dia akan beranjak pergi, dia mendengar seperti ada suara orang yang sedang berbicara, dia kaget dan menoleh kepalanya, tapi tidak melihat apa apa.

Dia menjongkok dan memeluk lututnya, ketika dia mendengar suara itu lagi, dia harus percaya kalau ini bukan hanya perasaannya saja.

Sayangnya suara yang dia dengar terlalu kecil, dia tidak tahu itu manusia apa hantu, laki laki atau perempuan, tua atau muda……

Angin berhembus membawa dedaunan yang jatuh, bunyi pohon yang terkena angin, Helena He sudah tidak sanggup lagi, dia langsung berlari dan pulang.

Berlari sampai di ruang tamu keluarga Du, dia berusaha menenangkan dirinya.

Dia sungguh ingin menampar dirinya sendiri, kenapa mau ke tempat yang seram seperti itu, kalau Dennil Du tidak pulang juga bukan urusan dia, kenapa mau menakut-nakuti diri sendiri.

Rasa penasaran membuat orang masuk ke dalam bahaya, kalau tadi dia kenapa kenapa, dia akan mati dengan mata yang tetap terbuka.

Dia naik ke lantai atas dan berbaring di kasur, dia menatap ke langit langit, setelah kejadian itu, dia sudah percaya kalau di dunia ini ada hantu.

Pintu kamar terbuka, dia pura pura tidur, langkah kaki yang familiar mendekatinya.

Dennil Du melihat Helena He beberapa saat, kemudian dia mandi.

Dennil tidak membangunkannya, dan Helena juga tidak bertanya kemana Dennil pergi.

Setengah jam kemudian, dia dengan pelan naik ke kasur, karena takut orang sebelahnya terbangun.

Dia mematikan lampu, kamarnya menjadi gelap gulita, Helena kepikir lagi suara yang ada di tempat seram itu, dia ingin berada di pelukan Dennil Du, tapi pada akhirnya akal pikirannya menahannya.

Helena, kamu tidak enak badan?

Dennil mendekatinya dan bertanya.

Dia pura pura terbangun : Tidak…

Kenapa tangan kamu sangat dingin?

Dennil memegang tangannya, Helena menarik tangannya dengan canggung, dia sangat jengkel, kenapa meletakkan tangannya dia pinggangnya.

Mungkin cuaca dingin.

Dia menjelaskan dengan tidak masuk akal, Dennil mengingatinya: Ini baru awal musim gugur.

Memangnya aku tidak boleh merasa dingin duluan?

Dennil terdiam dan menganggukkan kepalanya :Ok. Tapi aku takut kamu kedinginan.

Dia memeluk Helena dan bilang: Ku berikan kamu kehangatan.

Helena diam saja, di saat ini, inilah yang dia butuhkan……

Alangkah baiknya kalau kamu biasa seperti ini. Dennil tersenyum.

Di malam ini, dia berada di pelukannya, tapi suara yang terdengar di tempat gersang itu entah manusia atau hantu tidak bisa diketahui……

Pada hari kedua adalah akhir pekan, dennil bilang dia tidak ke kantor.

Setelah kejadian tadi malam, Helena tidak ingin memikirkan hal aneh itu lagi, tidak peduli itu benar benar ada hantu apa tidak, dia tetap merasa ini gara gara dia sendiri.

Tentu saja dia tidak akan memberitahu siapa pun, karena disitu adalah tempat terlarang.

Setelah makan siang, Dennil berada di ruang buku, Helena ingin tidur siang, sebelum dia tidur ada yang mengirim sebuah pesan.

Sayang, coba lihat di internet, kucing tua aku melahirkan 5 anak kucing, kemari kuperlihatkan padamu!

Margaret Chu yang mengirimnya, Helena dengan pasrah berbalik pergi: Nanti saja, Dennil sedang bekerja di ruang buku.

Kamu coba lihat dulu, kamu tidak tahu seberapa imutnya kucing yang baru lahir!

Helena membalas: Ok, Nanti kita ngobrol.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu