Someday Unexpected Love - Bab 192 Pengurus Rumah Tangga yang Tidak Biasa (2)

Helena He mengambil gelang di tangannya, memberikan kepada Hadi Shi, dia melihat gelang itu dengan sangat teliti, ekspresinya berubah-ubah, Helena He semakin yakin, dia pasti tahu asal mula gelang itu.

Hadi, kamu tahu gelang ini?

Hadi Shi tidak menjawab, dia kaku di tempat, pandangannya bingung.

Hadi Shi?

Kali ini Helena He teriak, bahkan mendorongnya pelan.

Oh, maaf, warna gelang ini sangat bagus.

Hadi Shi akhirnya menjawab, dengan sedikit malu mengembalikan gelang itu kepada Helena He, lalu bertanya: gelang ini sebenarnya kamu dapat dari mana?

Helena He diam-diam berpikir, apakah harus berkata yang sebenarnya? Walaupun Hadi Shi terlihat baik hati kepada keluarga Du, tetapi hanya tahu luarnya dan tidak tahu hatinya, melihat pengalaman yang tidak baik, apakah dia masih mempercayai orang lain?

Orang lain memberikannya.

Apakah kamu kenal?

Nenek tetangga yang sangat sayang padaku dulu.

Dia umur berapa?

Hadi Shi semakin memaksa, Helena He semakin yakin, dia pasti tahu pemiliknya.

Sudah meninggal, kalau belum, sekarang mungkin 80 tahun.

80 tahun berapa? tatapan Hadi Shi sedikit ragu: Apakah dia masih memiliki keluarga?

Tidak ada, dia hanya sendirian.

Helena He dengan tegas menjawab, tidak terlihat ragu, Hadi Shi percaya perkataannya, Helena He kembali bertanya: Apakah kamu kenal pemilik gelang ini?

Dia mengangkat kepalanya dan menatap dia, menjawab: Tidak kenal......

Helena He bengong, dia tidak menyangka bahwa Hadi Shi akan menjawab tidak kenal, seketika, hatinya sangat marah: Kamu ingin aku sopan, tetapi kamu tidak jujur, kalau kamu tidak tahu pemiliknya, kenapa bersemangat seperti itu, menanyakan dengan sangat detil.

Menerut aku kalau kamu tidak kenal, kamu selalu tinggal di rumah, bagaimana bisa kenal keluarga tetangga rumah aku.

Helena He tertawa polos, sengaja tidak memberitahu ketidakpuasan hatinya, apalagi dia sudah mengikuti mertua 20 tahun, bahkan Dennil Du sopan terhadapnya.

Eng. Hadi Shi mengangguk, mengambil gunting, mukanya kembali datar.

Kalau begitu silahkan kerja, aku tidak mengganggu.

Helena He melambaikan tangan, dan meninggalkan taman, dengan kebingungan dia naik tangga, masuk kedalam ruangan dan tiduran di sofa, melihat gelang di tangannya, sembari memikirkan perkataan Hadi Shi barusan.

Menurut pandangannya, Hadi Shi pasti kenal dengan pemiliknya, tinggal melihat bukti, saat mertua meninggal, 80% wanita yang datang memiliki pasangan.

Siapa lagi yang mengetahui gelang ini? Helena He mengerutkan kening, pembantu keluarga Dennil Du sebagian sudah pensiun, sisanya tidak akan kenal orang dan barang 20 tahun lalu.

Saat dia ingin mengambil gelang itu, tiba-tiba, dia mengingat kakak, pada saat orang itu pergi, kakak sudah mengerti, apakah dia ingat bahwa gelang ini adalah ibunya sendiri?

Pikiran ini hanya sesaat, dengan cepat dia melupakannya, kakak semua sudah bodoh, apa lagi yang masih diingat? kalau dia masih ingat barang milik ibu, tidak akan lupa perawakan ibu, bahkan tidak akan memanggil Sinda Dou adalah ibu.

Tetapi hatinya masih tidak tenang, beberapa saat, dia masih ingin coba bertanya, mungkin kakak bodoh, dia ingat gelang ini, membalikkan memorinya, mending percaya bahwa dunia ini adalah mujizat....

Helena He mengambil gelang berjalan ke ruangan kakak, saat ingin mengetuk pintu, tiba-tiba, di dalam ruangan dia mendengar lagu yang dia kenal....

Kepingan salju dari prem tahun itu mekar, dan ada terlalu banyak kekhawatiran di kolam Huaqing tahun itu.....

Tubuhnya seketika kaku, tangannya menjadi lupa untuk mengetuk, juga lupa untuk diletakan, dia mengingat malam itu, untuk mengejar bayangan misterius, di reruntuhan dia mendengar lagu ini, tidak ingat liriknya, tetapi alunannya snagat jelas, percis.

Dia bergegas membuka pintu, lalu masuk, kakak sedang sendirian duduk di kasur memainkan rambut, Helena He tiba-tiba masuk, dia sangat terkejut.

Helena He, kamu kenapa kesini..... Marchella Du saat sudah tenang, mukanya penuh dengan senyuman.

Kak, kamu barusan dengar lagu apa? apakah kamu bernyanyi di tempat terlarang?

Helena He memegang tangannya, memaksa dia untuk menjawab.

Kakak bodoh bingung dan melihat dia: Kamu bicara apa.....

Aku barusan mendengar kamu nyanyi, dulu bukannya kamu di rumah bagian yang sudah terbakar keluarga Du bernyanyi?

Karena ingin tahu jawaban kaka, Helena He tidak bisa menahan perasannya, kakak menatap dia, dan berkata: Helena, sakit, kamu lepaskan aku......

Kamu jawab dahulu pertanyaanku?!

Helena He kesal, dia sama sekali tidak bisa mengerti, kenapa kakak bisa bernyanyi lagu yang sama seperti pada malam itu......

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu