Someday Unexpected Love - Bab 44 Dipukul Oleh Ibu Jahat (2)

Helena He menahan kekesalannya tidak ingin berdebat memberi penjelasan, dia tahu jika karakter orang sulit untuk diubah, setiap orang memiliki rasa keadilan masing-masing. Jika kakek adalah orang yang adil, tanpa dia menjelaskanpun, dia akan memberikannya sebuah keadilan.

Tidak peduli Helena He benar atau salah, kamu sebagai orang tua, apakah boleh memukul begitu saja?

Kakek Du menatap langsung pada Sinta Dou, tatapannya yang tajam membuat orang merasa ketakutan.

Ayah, bukankah dia yang telah berbuat salah?

Kesalahan dapat diperbaiki, apakah harus memukul?

Aku juga tidak ingin memukulnya, tapi dia sungguh keras kepala, begini saja, apa salah aku memukul menantuku...... Nyonya Du menjawab dengan tegas.

Plak...... Sebuah tamparan mendarat diwajahnya, membuatnya tercengang.

Dia mengangkat kepalanya dengan terkejut, memegang wajahnya kemudian berucap: Ayah, kenapa kamu memukulku?

Apa salah aku memukul menantuku? Kakek Du kembali bertanya dengan tenang.

Helena He terkejut, tiba-tiba dia merasa Kakek Du sungguh hebat.

Marsha Du juga sama terkejutnya, tidak terpikirkan olehnya jika kakeknya akan memukul ibunya, bahkan demi seseorang yang tidak disukai oleh mereka.

Kakek, kenapa kamu memukul ibuku? Dia menghentakkan kakinya dengan marah.

Kenapa ibumu memukul Helena, itulah alasan aku memukul ibumu. David Du berucap dengan singkat.

Raut wajah Nyony Du terlihat sangat kesal: Ayah, Helena He melawanku, apa salahku?

Apakah kamu tidak melawanku?

Aku tidak melawanmu! Dia masih tidak mengerti.

Sudah kukatakan kesalahan dapat diperbaiki, kamu masih bersikeras dengan mengatakan memukul menantu itu tidak salah, ini adalah perlawanan dan perbuatan durhaka, apa itu tidak seharusnya dipukul?

Sinta Dou ditampar dihadapan Helena He, dan diberikan pelajaran oleh ayah mertuanya dengan kejam, seketika dia membalikkan tubuhnya berlari masuk keruang tengah, Marsha Du menatap sekilas Helena He dengan tajam, kemudian segera mengejar ibunya......

Sore hari Dennil Du kembali kerumah, dia mencium aroma obat herbal yang kuat, hatinya memikirkan Helena He, jadi tanpa singgah ke ruang tengah, dia langsung naik ke lantai atas.

Tidak ada orang didalam kamar, dia kembali memutar ke ruang buku, ternyata Helena He sedang mencari sesuatu di internet.

Terdengar suara dari jarinya yang sedang mengetik diatas keyboard, setelah melihat Dennil Du masuk ke dalam, dia segera menutup halaman yang sedang dicarinya, menghentikan gerakan tangannya.

Sedang mencari sesuatu di internet? Dennil Du tersenyum sambil berjalan mendekat.

Em.

Helena He membuka sebuah halaman dengan asal, kemudian membaca dengan tidak fokus.

Kenapa dengan wajahmu? Dennil Du menyadari sesuatu yang berbeda.

Bukan apa-apa. Helena He dengan panik menutup wajahnya yang masih terasa sakit dengan tangannya, tamparan Nyonya Du benar-benar kuat.

Dia menarik tangannya: Biarkan aku melihatnya.

Sungguh bukan apa-apa. Helena He memberontak menghindar dari tatapan matanya.

Siapa yang memukulmu? Dennil Du menatap jejak lima jari yang terlihat samar, bertanya dengan dingin.

Helena He tidak ingin hubungan antar ibu dan anak itu menjadi rusak karenanya, jadi walaupun dia merasa kesal, dia tetap tidak dapat mengatakannya.

Dennil Du yang melihatnya tidak ingin berbicara, membalikkan tubuhnya keluar dari ruang buku, baru saja dia ingin turun kebawah untuk menanyakan apa yang terjadi, tiba-tiba terdengar kakaknya yang memanggilnya dari belakang——

Dennil, Dennil......

Dia membalikkan kepalanya dengan ragu, berjalan hingga ke hadapan kakaknya: Ada apa kakak?

Air mata Marchella Du mengalir turun: Dennil, Ibu telah memukul Helena.

Dennil tercengang, ternyata seperti perkiraannya, dia menahan amarah dihatinya kemudian bertanya: Kenapa ibu memukulnya?

Helena mengajakku untuk bermain ditaman, kemudian ibu memukulnya.

Menghirup nafas dalam, kemudian dia menenangkan kakaknya: Baiklah, aku mengerti, kamu kembalikah ke kamarmu.

Dennil Du turun kebawah dengan raut wajahnya yang menyeramkan, dia berjalan hingga di hadapan ibunya: Ibu, hari ini kenapa kamu memukul Helena?

Sinta Dou terlihat sedih bangkit berdiri: Apa kamu sedang bertanya padaku? Wanita itu pasti mengadu padamu kan?

Dia yang awalnya memang sedang marah, sekarang ditambah lagi dengan pertanyaan putranya yang menghakimi, seketika dia merasa sangat murka hingga sekujur tubuhnya bergemetar.

Albert Du keluar dari ruang buku, dia bertanya dengan suara kerasnya: Sedang apa ini?

Suamiku......

Semua kekesalan dan kemarahannya meledak seketika, Sinta Dou menangis dalam pelukan Tuan Du.

Kenapa kamu membuat ibumu sedih lagi?

Albert Du bertanya dengan dingin pada putranya.

Jangan berakting lagi, kamu telah memukul Helena, apakah kamu ingin membuat semua orang mengira jika kamu yang disakiti?

Dennil Du dengan kejam mengejek ibunya, Albert Du dengan marah memberikannya sebuah tamparan: Anak durhaka, apakah kamu pantas berucap seperti itu?!

Aku hanya mengatakannya satu kali, jangan pernah memukul Helena lagi, jika tidak aku akan membawanya pindah dari rumah ini!

Selesai berucap Dennil Du meninggalkan rumahnya dengan penuh amarah, Helena yang berdiri diujung anak tangga, dengan sedih dia membalikkan tubuhnya, dia melihat semua apa yang baru saja terjadi.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu