Someday Unexpected Love - Bab 246 Kebangkrutan Perusahaan Du (2)

"Benarkah? Berapa lama aku harus menunggu?"

"Tidak akan lama!" Helena He melihat waktu: "Aku harus mengejar waktu untuk naik pesawat, jaga dirimu baik-baik, saat kamu ada waktu luang jenguklah keponakanmu. Tunggu sampai kita sudah membereskan semuanya, kita pasti akan membawamu kembali ke rumah."

Setelah berbicara, Helena He menepuk pundak Marsha Du, lalu mengangkat kopernya dan pergi. Dia berjalan beberapa langkah, Marsha Du mengejarnya. Sekali lagi ia memeluk Helena He dan berkata dengan pasrah: "Kakak, jangan biarkan aku menunggu terlalu lama, aku ingin pulang ke rumah, aku rindu kakakku, dan ibuku...."

Helena He teringat dia juga telah melepaskan Dennil Kecil, sambil menangis ia menenangkan Marsha Du, kedua orang tersebut berdiri ditengah negara lain, mereka menangis begitu lama, lalu mengucapkan selamat tinggal.

Akhirnya dia memijakkan kaki di pesawat menuju ke China, hatinya terasa begitu berat, tetapi ia sangat mengkhawatirkan Dennil Du, dan anak bayinya yang masih sangat kecil. Dari Amerika sampai China, dia melewati Samudra Asia-Pasifik, air matanya belum berhenti mengalir. Dia pertama kali merasa bahwa sungguh tidak mudah menjadi seorang wanita.

Sesampainya ia di Kota Surabaya, waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, dia dengan buru-buru menuju rumah Keluarga Du, dia sangat ingin bertemu dengan Dennil Du, tetapi saat dia sampai di pagar rumah Keluarga Du, hati dia terasa seperti jatuh kedalam lembah.

Pagar rumahnya yang berwarna merah tertutup, dan ada secarik kertas yang ditempel oleh kejaksaan di pintunya. Sebuah gembok persis dibawah kertas itu mengunci pagar besar itu. Hal ini terasa seperti menusuk kedua matanya.

Perusahaannya bangkrut, dan rumahnya disita, lalu Dennil Du? Apa yang terjadi kepadanya?

Helena He tidak menghentikan langkahnya dan lanjut pergi ke rumahnya, Yulia Yang bersama keluarganya yang lain sedang berada di meja makan bersiap untuk makan malam, lalu pintu rumah itu dibuka, seluruh mata menatap gadis yang berlari masuk ke rumah, semuanya tersontak dan berdiri.

"Helena!"

"Helen!"

"Kakak!"

"Ibu, Dennil Du dimana? Apa yang terjadi sampai rumahnya disita?"

Helena He dengan terengah-engah menatap ibunya, Yulia Yang dengan hati yang sakit menggeleng kepalanya: "Kami juga tidak tau apa yang terjadi kepadanya, setelah kami mendengar kabar bangkrut dari Perusahaan Du, kami langsung ke rumah Dennil untuk mencarinya, tetapi ia sudah tiada, dan tiada seorangpun di dalam rumah itu, dan tertempel secarik surat dari kejaksaan di pagarnya."

"Apakah kalian tau aku pergi ke luar negeri?"

"Tau, Dennil Du sudah memberitahukannya kepada kami...."

"Sudah berapa lama kalian tidak bertemu dengannya? Mengapa dia tidak menghubungiku selama hampir 2 bulan?"

Steven He berpikir: "Terakhir kali bertemu dengannya mungkin bulan lalu, saat itu dia kemari untuk melihat aku dan ibumu, dan dia sempat memberikan kami uang, dan mengatakan beberapa hal yang aneh, seperti jika terjadi kecelakaan padanya, ia menitipkan kamu kepada kami, dan jangan menghubungimu untuk sementara, tidak peduli apapun, kami tidak diperbolehkan menghubungi kamu, dia takut kamu khawatir, dan setelah itu ia pergi. Sampai sekarang kami tidak pernah melihatnya lagi."

Helena He dengan lemas bersender di tembok, kepalanya sakit sekali, dia sudah buru-buru untuk pulang ke China, dan apa yang ia ingin lihat, dengar, bukannya situasi buruk seperti ini...

"Helena, kamu tidak apa-apa kan?"

Steven He dengan hati yang sakit bertanya kepada anaknya, Helena He melambaikan tangannya: "Aku sangat lelah, aku ingin istirahat sebentar di kamar, besok aku ingin mencari tau tentang Dennil Du."

Dia ingin istirahat, tetapi saat ia menutup matanya, pikirannya dipenuhi oleh Dennil Du, akhirnya dia tidak bisa tidur dan menangis semalaman.

Keesokan harinya, dia dengan matanya yang bengkak pergi mencari Sean Ou, saat ia melihatnya, ia menangis. Dulu pernah demi dia dan Sean Ou berjalan bersama, Helena He dan Dennil Du mengerahkan semuanya. Tetapi saat Keluarga Du mengalami kesusahan, mereka tidak melakukan apa-apa...

"Kakak ipar, aku juga sedang mencari kakak. Setelah mereka mengumumkan kebangkrutannya, dia menghilang. Aku mencarinya 3 hari, sampai hari ini tidak ada kabar."

"Mengapa Perusahaan Du bangkrut?" Helena He bertanya

"Ada orang licik yang bermain dibelakang ini semua, 2 orang kepercayaan Kak Dennil menjual rahasia perusahaan kepada orang lain, dan perusahaan lainnya itu akhirnya berhasil mengelabui Perusahaan Du!"

Helena He akhirnya menegerti. Dari saat Nenek Guan memberitahunya kebenarannya, Helena He tau bahwa Perusahaan Du memiliki saingan lain, sehingga dia dengan buru-buru kembali ke China. Meski dia tidak bisa membantunya melakukan apa-apa, tetapi selama dia bisa menemani Dennil Du, hatinya akan terasa lebih ringan.

"Ini salahku, saat itu Kak Dennil membantuku membeli saham, lalu ini membuat musuh-musuhnya menyerangnya, aku sudah seharusnya mati!"

Sean Ou dengan rasa bersalah berkata: "Kita awalnya ingin menjual saham perusahaan untuk membantu Kak Dennil, tetapi dia tidak setuju. Dia bilang dia ingin menghadapi orang-orang itu, dia sebenarnya tidak ingin menghancurkan perusahannya, hanya saja ia tidak punya jalan lain. Dan sekarang meski ia sudah menjual sahamnya, mereka tetap tidak diam."

Setelah itu, dia menunduk dan berkata: "Semenjak media memberitakan berita bangkrut itu, ayah Karin Yang sudah mulai menentang kami, karena dia tau, sekarang Kak Dennil sudah tidak memiliki jalan lain dan tidak memiliki siapa-siapa lagi."

Helena He tertawa: "Dunia ini memang seperti itu. Orang yang jahat adalah orang yang menginjakmu disaat kamu jatuh."

"Kalau begitu apa rencanamu selanjutnya?" Helena He bertanya.

Sean Ou mengangkat kepalanya: "Kita berjalan dahulu dan baru akan membicarakannya setelah kita telah menemukan Dennil Du!"

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu