Someday Unexpected Love - Bab 156 Pergi Meninggalkan Keluarga Du (2)

Dennil Du sangat sakit hati menggelengkan kepala: kamu mana boleh berpikir seperti ini? Mengorbankan kamu, hanya demi menolong nyawa anak, pikiran Michelle sekarang sudah tidak normal, kamu bukan tidak melihatnya, jika terus membangkitkan kemarahan dia, dia sangat mungkin melakukan hal yang lebih keterlaluan.

Mau berkata apapun, bagaimanapun bercerai adalah kenyataan, kelak, kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi……

Tidak akan, surat perceraian aku akan melakukan sesuatu, asalkan aku mengecek jelas rahasia Michelle, rumah ini, tetap adalah rumah kamu!

Helena dengan dingin ketawa, melihat sekitar, kesepian berkata: dirumah ini, aku tidak pernah peduli, yang aku peduli, hanyalah kamu.

Rumah milik kamu, selamanya ada aku.

Tekadnya Dennil Du tidak bisa memberi Helena terlalu banyak harapan, mengalami beberapa kali pukulan yang keras, dia terhadap kehidupan sudah tidak memberi terlalu banyak harapan, masalah yang akan datang siapapun juga tidak bisa menduga, Dennil Du bisa saja disaat hidup bersama kemudian mencintai dia, jika begitu, juga ada kemungkinan saat hidup bersama menyerah dengan Michelle Yang, karena, dia pada dasarnya pernah mencintai dia, sekarang, mereka juga memiliki anak bersama, ini, semua ini adalah alasan dia kehilangan kebahagiannya.

Bukan tidak percaya dia, hanya saja tidak percaya, kehidupan yang tidak bisa diandalkan.

Dia melepaskan tangan dia, membawa hati yang penuh luka, dengan tegas turun kelantai bawah.

Sinta Dou melihat Helena memegang koper turun kebawah, wajahhnya akhirnya mengeluarkan senyuman, mulai dari sekarang, keluarga Du, akhirnya sudah bisa aman tenteram.

Helena melihat sekilas setiap orang didalam ruang tamu, tidak berkata sampai jumpa, kepala juga tidak membalik berjalan keluar, baru keluar dari depan pintu ruang tamu, tiba-tiba dibelakang terdengar suara menangis dan berteriak: Helena, kamu jangan pergi, Helena…… jangan pergi.

Ternyata adalah kakak perempuan pertama mengejar keluar, Michelle Yang adalah pertama kali bertemu dengan kakak perempuan pertama Dennil Du, ketakutan berteriak, jatuh duduk diatas sofa.

Gadis yang patut mati, siapa membiarkan kamu keluar, balik kekamar!

Sinta Dou dengan kasar memegang tangannya Marchella Du, sangat marah mau mengusir dia kelantai atas.

Kakak perempuan pertama melihat Helena sudah pergi, tergesa-gesa dengan kejam menggigit punggung tangan ibu, nyonya Du berteriak kesakitan dan melepaskan tangan, Marchella Du segera lari keluar.

Helena, jangan pergi, aku tidak membiarkan kamu pergi……

Helena membalikkan kepala, melihat kakak perempuan pertama berlari kearah dia, tiba-tiba air mata membasahi wajahnya, ternyata dia menikah kedalam keluarga Du selama bertahun-tahun, tidak diduga masih ada satu orang, yang begitu tidak merelakan dia.

Kakak……

Menaruhkan koper, dia dan kakak perempuan pertama berpelukan menangis parah, setelah dia pergi, tidak ada orang lagi yang seperti dia memperhatikan kakak perempuan pertama, kasihan kakak perempuan pertama, tidak bisa mendapatkan kasih sayang jangka panjang dari orang lain.

Helena, kamu mau pergi kemana? Mengapa kamu mau pergi, apakah Marchella tidak patuh? Kamu jangan pergi, kelak Marchella akan patuh, kamu jangan pergi, huhu……

Kakak perempuan pertama menangis sangat sedih, meskipun otak dia tidak normal, tetapi dia juga tahu, siapa yang baik terhadap dia, siapa yang tidak baik terhadap dia.

Aku tidak pergi kemana-mana, aku hanya saja pulang kerumah beberapa hari, kakak jangan menangis, Helena akan pulang melihat kamu.

Dua orang sangat tidak rela berpisah, Michelle Yang merasa terpukul, dia selalu tahu Dennil Du ada seorang kakak gila, hanya saja tidak pernah bertemu, sekarang pertama kali bertemu, sangat terkejut dan ketakutan oleh penampilan luar dia, juga tidak kepikiran, hubungan Helena dengan kakak perempuan pertama Dennil Du begitu bagus, dia iri hati, sangat iri hati……

Sinta Dou serbu kemari, menarik lengan anak pertama, berteriak berkata: cepatan kembali kekamar kamu, dengan wanita tidak benar ini tidak ada yang perlu ditangisi, dia pergi baru bagus! Setelah pergi maka rumah ini baru bisa aman tenteram!

Helena tidak kepikiran kakak pertama tidak terduga bisa membantah: Helena bukan wanita tidak benar, Helena adalah orang baik, dia sangat baik terhadap aku, aku tidak mau membiarkan dia pergi!

Juga hanya orang bodoh seperti kamu baru bisa mengatakan dia baik!

Sinta Dou sangat marah, berteriak terhadap putri kecil disamping: cepatan kemari untuk membantu, bersama-sama mengembalikan dia kekamar!

Marsha Du sudah dibikin pusing oleh masalah yang terjadi didalam rumah selama beberapa hari ini, dibikin sangat pusing, dia beberapa hari ini juga tidak ada niat melawan dengan Helena, karena Michelle Yang ini, kelihatannya juga bukan wanita baik-baik, ini sangat kesal dan sumpek.

Kakak, ikut aku kelantai atas, aku ada barang bagus untuk kamu.

Marsha Du menahan pundak dia membohongi, berupaya membohongi dia masuk kedalam rumah.

Aku tidak mau, selain Helena, aku apapun juga tidak mau!

Tuan tua Du pelan-pelan dari dalam ruangan mendorong kursi roda mendekati kearah mereka, dia sudah sangat lama tidak melihat putri pertama, melihat dia dengan sangat erat memegang lengan Helena, tidak tahan meneteskan air mata, kepahitan dalam hati dia, selain Helena, siapa pun juga tidak tahu.

Marchella, Helena keluar mengurus urusan, beberapa hari kemudian akan pulang.

Dia tersedu-sedan menghibur, sangat jelas hasilnya tidak begitu kelihatan, kakak perempuan pertama tidak peduli perkataan dia, tetap tidak mau melepaskan tangan Helena, ingin menarik dia kembali ke kamar.

Pada saat semua orang dikeluarga Du sudah tidak ada cara lagi untuk menghibur kakak yang bodoh ini, Dennil Du berjalan kemari, badan dia ada sedikit bau rokok, sangat jelas, dia barusan merokok.

Kakak, aku dan Helena ada urusan mau keluar, kamu balik kekamar dulu, tunggu urusan sudah selesai diurus, aku membawa dia pulang baik tidak?

Jika bilang Helena adalah orang yang disukai kakak perempuan pertama, jika begitu, Dennil Du juga sama, dikeluarga Du, selain mereka berdua, tidak ada satu orang pun yang bisa membuat kakak pertama patuh.

Baik, Dennil, ingat harus membawa Helena pulang ya.

Iya.

Dennil Du dengan berat mengangguk kepala, mengambil koper Helena yang dibawah lantai, perlahan-lahan berjalan kearah pintu gerbang.

Keluar dari pintu gerbang keluarga Du, Helena merebut koper dia, dia malah bilang: aku antar kamu.

Apakah kamu tahu aku mau pergi kemana?

Tahu.

Dennil Du tak pandang bulu berkata kemudian menaruh kopernya dibelakang mobil, menarik pintu mobil, setelah tunggu Helena masuk, dia berpesan satu kata: tunggu aku sebentar, aku masuk mengambil sebuah barang.

Bayangan dia masuk kedalam pintu gerbang, Helena dengan diam duduk didalam mobil, jelas-jelas ingin langgas sedikit pergi meninggalkan, malah masih tidak rela disaat bersama dengan dia, meskipun hanya satu menit satu detik, juga baik.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu