Someday Unexpected Love - Bab 40 Perselisihan (1)

Bagaimana kamu bisa membiarkannya pergi sendirian, apa yang kamu makan? ? Dennil Du akhirnya mendengarnya dengan jelas, dan kemarahannya langsung menuju ke Helena He.

Bos, aku sudah berusaha, aku hanya menghela nafas, tetapi dia masih bersikeras pergi! Penjelasan yang memilukan dari Helena He.

Jadi apakah kamu tidak akan menghentikannya? Apakah kamu tahu untuk apa yang kita pergi? Dennnil Du menggerakkan dasinya dengan jengkel.

Penerbangan ke Maladewa telah lepas landas, dia sama sekali tidak bisa mempengaruhi keputusan Helena He, dari awal dia tidak pernah ingin kehilangan kepercayaan pada siapa pun, tetapi kali ini dia sudah kehilangan kepercayaannya.

Aku dibodohi oleh istri aku, kalau tidak aku tidak akan membiarkannya pergi begitu saja!

Asisten Niko tidak bisa menahan kekesalannya dan langsung menampar tatapannya, bagaimana dia bisa kepintarannya bisa hilang dan kebingungan di saat ini? Dia dengan singkat menjelaskannya kepada Dennil Du.

Apakah kamu seekor babi? Dennil Du menepuk kepalanya: Secepatnya ubah ke penerbangan berikutnya.

...sudah tidak bisa diubah. Asisten Niko menundukkan kepalanya dan ingin mencari sebuah lubang untuk bersembunyi karena rasa kesal ini.

Kenapa lagi? Dennil Du seperti sudah digilakan oleh situasi ini.

Paspormu dan paspor istrimu diletakkan secara bersamaan dan sudah diambil olehnya ...

Kamu ... benar-benar sudah kehabisan kata-kata, jika bisa, dia hanya ingin membawa orang-orang ini ke neraka!4

Dennil Du kembali ke perusahaan dengan wajah yang tak berekspresi dan duduk di kantor yang luas, dia membalik ponselnya dan mengerutkan kening, terlihat ada telefon yang masuk sebanyak N kali dan tidak bisa hubungi kembali.

Berpikir sejenak, dia berbalik badan dan duduk lalu menekan tombol satu: Masuk.

Pada kecepatan yang sama seperti roket, Helena He muncul di depannya: Presiden Du, kenapa kamu mencariku?

Kamu, pesan penerbangan ke Maladewa.

Kedua kaki Asisten Niko lemas, dan jarinya menunjuk pada dirinya sendiri: Aku pergi?

Omong kosong, apakah jika aku memiliki paspor, aku bisa pergi denganmu? ! Dennil Du menatapnya.

Baik, menuruti perintahnnya ... tidak berani lagi bicara omong kosong, dia langsung melakukan kebiasaan militer yang lucu.

Berbalik badan dan bersiap untuk pergi, pikirkannya tampaknya sudah terlupakan, jadi berbalik badan dan bertanya: Bos, untuk apa kamu membuatku pergi?

Untuk melindungi keselamatan istri, jika ada sehelai rambutnya yang kurang pun, kamu hanya butuh tinggal di Maladewa dan tidak usah kembali.

Dennil Du memberikan tatapan peringatan, ini bukan sebuah lelucon.

Asisten Niko terkejut hingga keringat dingin sehingga mendapatkan kesimpulan penting bahwa presiden sudah terlalu mencintai istrinya, dan tidak berkurang satu helai rambut pun, yaitu menyisir rambut kepalanya di pagi hari dan juga rambutnya juga tidak hentinya rontok ...

Ketika Helena He tiba di bandara di malam hari, sudah jam 7 malam.

Ketika dia mencari sebuah hotel untuk tinggal dan saat bersiap-siap untuk menelepon Dennil Du, tragisnya teleponnya sudah mati, dan yang lebih tragisnya lagi adalah tidak membawa chargernya.

Tanpa rasa khawatir, dia pun tidur sepanjang malam, dan keesokan harinya dia pergi ke Pulau Paradise yang paling terkenal di daerah itu menurut panduan perjalanannya, di sini bertemu dengan banyak pasangan kekasih dari berbagai negara.

Dia duduk di atas batu, datanglah seorang gadis Cina dan menyapa: Hei, apakah kamu datang kesini untuk berbulan madu?

Helena He menggelengkan kepalanya: Tidak, aku datang untuk menenangkan hati.

Oh. Gadis terkejut: Pantesan kamu sendirian.

Yang mana suamimu? Helena He menunjuk pria yang tidak jauh darinya, menatapnya hingga lupa dengan gadis itu.

Seharusnya dia adalah pacarku, kita belum menikah. Dia tersenyum malu-malu.

Seorang pria Cina datang, dia merangkul pundak gadis itu dan bertanya: Apakah kamu dingin?

Tidak kedinginan. Gadis itu bersandar ke pelukan pria itu.

Helena He meninggalkan penglihatannya dari mereka ke laut yang luas di kejauhan, dia tidak bisa menahan sehingga menghela nafas, saling cinta itu baik, pria bisa memanjakan wanita, dan wanita bisa menikmati dimanjakannya.

Asisten Niko pergi ke Maladewa pada penerbangan berikutnya, tetapi masalahnya adalah meskipun negaranya tidak besar, menemukan seseorang juga bukan hal yang mudah.

Setelah dia mengatur tempat tinggalnya sendiri, dia mulai bertanya tentang jejak keberadaan Helena He, setelah dua hari tanpa berita, ponsel itu hampir diledakkan oleh Dennil Du.

Pada hari ketiga, masih belum berhasil, dan lagi- lagi mendapat panggilan telepon Dennil Du lagi -

Apakah sudah menemukan istrimu?

Asisten Niko menjawab: Tidak ...

Sebenarnya kamu ada mencarinya atau tidak? Tidak bisa menemukan seseorang dalam tiga hari? Dennil Du mulai marah lagi.

Aku sudah mencarinya, aku menghabiskan waktu seharianku dengan tidur hanya enam jam, dan aku menggunakan waktu itu untuk mencarinya!

Dennil Du berkata: Jika dalam 24 jam masih tidak bisa menemukannya, maka kamu tidak perlu kembali lagi.

Hei, bos, bos ... Asisten Niko berteriak di telepon, tetapi telepon langsung ditutup dengan kejam.

Tiba-tiba, tekanannya begitu besar sehingga membuat pikirannya kesal seperti ingin berguling dua putaran di pantai, dan dengan suara kasarnya berkata: Dimana orang-orang? Sebenarnya mereka pergi kemana? !

Imajinasi malam hari di Maladewa sangat indah, tetapi sayangnya Asisten Niko juga tidak bisa menikmatinya, dia bepergian tanpa tujuan ke hotel-hotel besar untuk mencari seorang wanita Cina bernama Helena He.

Pukul sepuluh malam, di atas tanah kosong di Pulau Laguna, pesta api unggun sedang diadakan, Asisten Niko maksa dirinya sendiri yang sudah lelah dan berdiri di dalam kerumunan, hari ini dia sudah tidak banyak berharap lagi, dalam waktu 24 jam udah dillewati 12 jam, dan sisa 12 jam itu hanya bisa diharapkan pada hari esok.

Di tengah api unggun yang menggembirakan, seseorang mulai bernyanyi dan menari di sekeliling api unggun, dia pun menikmatinya, dan tiba-tiba terlihat sebuah wajah yang tidak asing.

Asisten Niko dengan cepat membuka matanya dengan lebar dan melihatnya dengan teliti., dia hampir pingsan tanpa semangat, benar-benar sudah mencari dengan susah payah, dan sekarang tiba-tiba seperti melihat suatu cahaya yang hampir redup!

Nyonya .... Dia langsung berjalan ke tengah api unggun, berjongkok di tanah dan memeluk kedua kakinya.

Kemunculan Asisten Niko mengejutkan Helena He, dan gadis China yang memegang tangannya bingung: Dia memanggilmu nyonya? Apakah dia suamimu?

Helena He tersadar kembali, dan dia langsung menggelengkan kepalanya: Bukan! Kemudian menundukkan kepalanya dan menegur Asisten Niko: Gila, lepaskan aku.

Aku tidak akan melepaskanmu! Apakah kamu tahu bahwa aku mencarimu dengan bersusah payah, jika aku tidak dapat menemukanmu besok, maka aku sudah siap untuk berdiri di pulau manapun lalu melompat ke bawah ...

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu