Someday Unexpected Love - Bab 127 Menunda Perceraian (1)

Ya tuhan, kamu sungguh-sungguh tak boleh ada pikiran seperti itu! Yulia duduk di hadapannya, lalu mulai menasehatinya: Coba kamu fikir, seorang pria yang ada uang biasanya suka mencari simpanan di luar sana, misalnya suatu hari ia berfikiran untuk menceraikanmu, kalau kamu punya anak, kamu memiliki sebuah pelindung!

Pelindung apa? Helena He sengaja bertanya, ia sebenarnya tau ibunya akan mengatakan apa.

Tentu saja perlindungan di bagian ekonomi. Ayah Helena He menambah.

Ayah mu yang berkata, kamu harus ada anak, jadi kedepan jika ia sudah tak menginginkanmu, kamu akan mendapatkan harta bagianmu bukannya begitu? Dan juga anak mu kedepannya setelah ia dewasa, ia juga tak akan mengenalimu sebagai ibunya bukannya begitu? Setelah ia menjadi penerus perusahaan, ketika nanti kamu tua, ketika kamu tua nanti apakah masih ada jaminan hidupmu akan baik-baik saja?

Helena merasa kesal, lalu ia berdiri dari duduknya, dengan kesal menyembur: orang seperti kalian macam ini baru dapat berfikiran seperti itu!

Eeh, kamu jangan pergi dulu, aku belum menyelesaikan pembicaraan ku. Melihat ia yang akan segera pergi, Yulia Yang segera menahannya.

Kalau masih ingin membicarakan omong kosong seperti itu, aku tak ada waktu untuk mendengarkannya.

Baiklah! Baiklah, kita tak akan membahas masalah ini lagi!

Sebenarnya ada satu hal lagi yang membutuhkan bantuanmu, akan tetapi kamu jangan marah, karna masalah ini sangat mudah dan simpel.

Masalah apa?

Jadi begini, aku dan ayahmu kan membuka satu tempat laundry, lalu sekarang kamu telah menikah dengan seorang konglongmerat, orang-orang yang berhubungan denganmu juga pasti adalah konglongmerat, jadi nanti tolong kamu banyak-banyak memperkenalkan usaha kita, kalau misalnya istir-istri konglongmerat tersebut memiliki baju yang ingin di laundry, kamu boleh langsung meghubungi kita untuk mengambil pakaiannya, di jamin kita pasti akan mencuci bajunya dengan bersih, setelah selesai di cuci, kita akan mengantarkannya kembali, ketika barangnya sampai barulah membayar upah cucinya.

Sebentar, Hlena He memotong pembicaraan: Kalian membuka sebuah tempat laundry, dapat uang dari mana?

Ibu Helena tersenyum dan tak mengatakan apa-apa, begitu juga dengan ayahnya, sesaat hatinya mengerti: Apakah kalian lagi-lagi meminta uang kepada Dennil?

Bukan, bukan. Steven He dengan cepat menjelaskannya: Sebenarnya ia yang berinisiatif menyuruh kita membuka sebuah toko, ia berkata kita tak memiliki pekerjaan, setiap harinya hanya menganggur juga tak baik, jadi......

Jadi ia memberikan kalian uang untuk membuka toko?

Ia yang memberi uang, itu benar, akan tetapi ia hanya mendanai, ia adalah pemegang saham di balik layar, ketika aku dan ibumu telah mendapatkan penghasilan, kami akan memberikan kepadanya sebagian.

Helena He seakan mendengar sebuah lawakan: Kalian menghasilkan uang? Mugkin di kelahiran selanjutnya!

Ah, dasar anak ini, bicara apa kamu? Kamu sedang menyumpahi kami bangkrut!

Kalau memang bangkrut itu malah hal bagus, setidaknya masih tersisah tokonya, aku malah merasa takut kalau kalian membawa toko laundry tersebut ke dalam meja judi!

Yulia yang dengan pasti berkata: Ia berani, kali ini aku telah sepetu hati berniat membuka usaha, kalau ia berani menyentuh hasil kerja keras ku, aku tak akan membuatnya berjalan pincang!

Helena He malas mendengarkan perkataan kedua orang tuanya yang tak ada buktinya, ia berdiri dan berkata: Aku sudah capek, pergi tidur dulu ya.

Hei, malam ini kamu tak kembali ke rumah keluarga Du?

Tidak.

Kenapa? Bertengkar sama Denil? Apakah perlu kami menelpon dan meminta maaf?

Helena He dengan kesal membalikkan badannya, dan bertanya kepada orang tuanya: Minta maaf apa? Kami tidak sedang bertengkar, walaupun kita bertengkar sekalipun, bahkal alasannya apa pun kalian tidak menanyakannya kepadaku, lalu merasa semua itu salahku? Keluarga kita miskin, tapi kita juga harus ada harga diri, jangan hanya demi uang lalu mengabaikan harga diri! Dan lagian ini adalah rumah orang tuaku, apakah bermalam sehari saja di sini juga tak boleh?

Yulia Yang melihat Helena He yang meledak, langsung tersenyum: Bukan ini maksudku, kita sedang bercanda, kita tau kalian berdua saling menyayangi, mana mungkin bertengkar.

Bercanda? Helena He dengan sinis berkata: Bercandaan seperti ini sama sekali tidak lucu!

Ia dengan emosi yang meluap-luap kemudian membawa tasnya lalu pergi meninggalkan rumah, dari belakang terdengar suara orang tuannya yang memanggil: Hei, kenapa pergi? Tidak bermalam di rumah kah? Kalau begitu hati-hati di jalan......

Helena He bahkan tak menoleh kebelakang, hatinya tak dapat menahan lalu mengumpat, tidak tau ia yang akan bercerai saja seperti ini, kalau mereka sampai tau kabar mengenai perceraian tersebut, takutnya hari-hari yang ia lewati bahkan sebelum menikah mungkin akan lebi sulit lagi.

Langkah kakinya terhenti di sebuah pohon, lalu terdiam dan melamun, tempat itu adalah tempat di mana ia pertama kali bertemu dengan Dennil Du, malam itu lebih gelap dari malam ini, mobilnya berhenti di sana, wajahnya yang kesulitan meminta tolong kepadanya......

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu