Someday Unexpected Love - Bab 159 Rumah yang Tidak Harmonis (2)

Untuk waktu yang lama, ruangan itu menjadi begitu sunyi sampai-sampai bahkan jika sebuah jarum dijatuhkan dapat terdengar.

"Jangan berpikir kalian salah dengar, aku akan mengatakannya sekali lagi, aku sudah bercerai."

"Mengapa !!" Yulia Yang tidak bisa menerima, memukul meja dan bangkit dengan marah.

Kalimat ini lebih gila dan menakutkan daripada mendengar pertengkaran antara putrinya dan menantunya. Dia tampak seperti melihat berlembar-lembar uang seperti tak habis-habis berterbangan di depannya, tetapi tak satu lembar pun bisa didapatkannya.

"Mantan kekasihnya datang kembali bersama anaknya, jadi kami bercerai."

Sekarang setelah dia mengatakan segalanya dengan jujur dan jelas, kedepannya orang tuanya yang tamak tidak akan mengganggu Dennil Du lagi.

"Aiyo, buat aku marah saja!" Yulia Yang mengelus dada : "Bukankah aku sudah memberitahumu sejak awal? Kamu harus cepat mempunyai anak darinya, kamu tidak mendengarkan, sekarang, wanita lain mempunyai anak darinya, dan kamu terusir keluar dari rumah, memang kamu pantas mendapatkannya!"

Helena mencibir : "iya, aku pantas mendapatkannya, saatnya aku untuk pergi, buat apa terlibat lebih banyak."

Steven He juga tidak bisa menerima kenyataan bahwa putrinya sudah bercerai, seluruh kepalanya terasa berat, tidak ada yang bisa ia keluarkan selain desahan yang berat.

"Kamu cukup tenang, apa pintu keluarga Du selalu terbuka untukmu? Karena karena jika kamu masuk, kamu tidak bisa membiarkan mereka mengusirmu begitu saja! jika kamu keluar, juga harus meminta mereka untuk......"

Berbicara tentang ini, ibu Yang tampaknya memikirkan sesuatu. Dia dengan gelisah meraih lengan Helena dan bertanya mendesak: "Apakah mereka membagikan beberapa warisan kepadamu?"

"Tidak." Bahkan jika ada, dia akan mengatakan tidak.

"Oh, Tuhanku, bagaimana aku bisa melahirkan anak perempuan yang bodoh seperti kamu! Bagaimana kamu bisa keluar rumah tanpa meminta warisan?? Kamu bukan lagi anak kemarin sore, sampai pengetahuan umum hukum tidak tau sama sekali? Suami dan istri bercerai, istri akan dibagi setengah dari hartanya, bahkan jika keluarga Du tidak memberi setengah, setidaknya akan memberimu setengah kecil?! Bahkan jika tidak diberi setengah kecil, bagaimanapun harus memberi sedikit, jadi orang tidak boleh sebegitu jahatnya!"

Helena merasa muak, di keluarga ini, selamanya yang terpenting adalah uang, uang, dan uang.

"Ya aku bodoh, tidak ada cara lain, jangan khawatir, tidak ada uang, aku tidak akan pulang untuk makan dan tinggal di rumah kalian!"

Steven He mengangkat kepalanya dan memarahi: "Ibumu tidak bermaksud seperti itu, ia hanya berharap kamu bisa membaginya sedikit uang, agar hidup tidak akan sampai terlalu susah kedepannya, maksudnya demi kebaikanmu juga...."

Tidak tahu baik untuk siapa, jika ia mendapat bagiannya, mereka dari awal akan langsung merampok habis hartanya.

"Sudah cukup, jangan bicara tentang itu. Ayo makan."

Kemudian Helena mengambil sumpit, pengumuman telah diumumkan, masalah harta warisan berikutnya, tidak perlu lagi dibicarakan.

"Makan pantatmu! Siapa yang masih napsu memakannya!"

Yulia Yang menggebrak meja, kalau ia tahu akan seperti ini, seharusnya sebelum putrinya bercerai, ia dengan tegas mengetuk harga, sekarang sudah bercerai, dia mau mengetuk juga, orang tidak akan menurutinya!

Suasananya membeku, pintu ruang tamu terbuka, lalu Willy He berjalan masuk kedalam.

"Hai, ma." Dia menyapa dengan wajah tersenyum: "Eh, kakak juga kembali, sudah lama tidak bertemu."

Willy He tidak menyadari bahwa atmosfir di rumah telah berubah, atau mungkin dia sudah terbiasa dengan atmosfir seperti itu sejak lama.

"Apa yang kamu lakukan sepanjang hari?" Helena bertanya ke adiknya.

"Aku mencoba mencari cara untuk menjadi kaya." Willy He duduk di meja makan, mengambil sumpit dan berkata, "Ketika kelak aku punya uang, aku tidak takut lagi kakak ipar tidak akan memandangku!"

Helena mendengar kata-kata ini, ia sangat marah dan ingin sekali menamparnya : "Kamu masih punya muka untuk berbicara? Kamu menghina orang seperti itu, mereka masih memandangmu? Willy, kamu harus mengintropeksi dirimu sendiri!"

Yulia Yang tidak senang, ia berkata dengan marah : "Urus masalahmu sendiri, walaupun jika Willy tidak ada masa depan, kamu juga tidak jauh lebih baik darinya, apa yang kamu lakukan untuk melindungi saudaramu? apa masih ada hubungannya denganmu?!"

"Anggaplah tidak ada hubungan, aku tetap tidak suka dengan tindakannya yang seperti ini, kamu hanya bisa memanjakannya, cepat atau lambat, kamu akan menyadari kamu memanjakan anak seperti ini apa sedang mencintainya atau mencelakainya!"

Helena dengan marah membalas ucapan ibunya.

"Ah, kak, aku tahu kamu iri padaku karena Ibu lebih menyayangiku, tapi aku ini adikmu, apa yang kamu cemburui? Bahkan jika Ibu memanjaiku sebagai anak-anak, aku rela tenggelam dalam cintanya!"

"Oke, aku tidak peduli denganmu, kamu bisa terus menenggelamkan dirimu!"

Helena bangkit dengan marah, dia benar-benar tidak ingin tinggal lebih lama lagi dirumah ini, bahkan jika dia kembali kerumahnya yang sepi, itu lebih baik daripada di sini, setidaknya dia bisa bernapas dengan tenang.

Pada malam hari, angin di luar agak besar, dia tidak bisa tidur, berjalan dengan pelan ke jendela dan siap untuk menutup setengah jendela yang terbuka, kemudian dia dengan tidak sengaja melihat ke suatu tempat, bagian terlembut hatinya tiba-tiba merasakan sakit yang begitu hebat, mobil yang dikenalnya, dan orang yang sedang duduk di dalam mobil yang sangat dikenalnya, tiba-tiba muncul dipandangannya yang bisa disentuhnya.

Dia tidak bisa mempercayai apa yang dilihatnya saat ini, karena sekarang sudah larut malam, dan pada saat dia paling merindukannya, bagaimana dia bisa langsung ada dihadapannya, ilusi, ya, pasti dia terlalu merindukannya, jadi dia memiliki ilusi seperti ini.

Membalikkan badan, menarik napas dalam-dalam, tenang sejenak, lalu melihat keluar jendela lagi, masih bisa melihat sosok familier itu, hidungnya bergetar, ujung mata basah oleh air mata.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu