Someday Unexpected Love - Bab 127 Menunda Perceraian (2)

Helena He tertawa, ia menertawakan diri sendiri yang bodoh, ia sendiri tak tau harus bagaimana membantunya, lalu dengan cepat menyetujuinya.

Ia berjalan menuju kediaman Tony Lou, sejak insiden skandal itu memuncak, ia tak berhubungan dengannya lagi, dan juga takut data mengenai dirinya di ketahui oleh publik, ia takut kesalah pahaman di antara ia dan Dennil Du semakin dalam.

Tetapi sekarang sudah tak pedulu, ia dan Dennil Du akan segera bercerai, jadi apapun yang ia lakukan, dia takn akan pernah peduli lagi.

Tok tok, ia mengetuk pintu, setelah begitu lama mengetuk, tak ada sedikitpun respon dari dalam rumah, sehingga ia memutuskan untuk mengambil Hp dan menelpon Tony Lou, akan tetapi nomornya sedang berada di luar jangkauan.

Aneh sekali, sudah malam begini, pergi kemana? di telpon juga tidak bisa......

Helena He sedikit khawatir, kemudian segera menelpon Margaret Chu, akan tetapi Margaret Chu dengan cepat berkata: Halo, kamu tak tau ya, Tony Lou sudah pergi!

Pergi? Pergi kemana? Ia sangat terkejut.

Dari mana ia datang ya ke situlah ia pulang.

Pikiran Helena He terasa kosong, apakah Tony Lou benar-benar pergi?

Kapan ia pergi dan kenapa ia pergi?

karena kamu lah, ketika ia tau berita skandal tersebut di koran, ia merasa sangat sedih, ia mengatakan ia telah mencelakaimu, lalu berkata, awalnya ia hanya ingin melindungimu, sekarang bukan hanya tidak melindungimu tetapi juga mencelakakanmu, sehingga ia merasa sangat sedih, demi membuat kehidupanmu kembali seperti biasa, ia memutuskan untuk pergi......

Lalu kenapa ia tak memberiku kabar?

Kamu menangis kan? ia tak memberitahu mu karena takut kamu menangis, hal yang paling membuat ia tak tahan adalah mlihat air matamu.

Margaret Chu menghela nafas: Kamu jangan sedih lagi, walaupun aku belum lama mengenalnya, tetapi aku juga merasa sedih.

Em, aku mengerti......

Helena He kemudian menutup panggilan tersebut, ia terdiam duduk di depan pintu, lalu memandangi langit penuh bintang, matanya berlinangan air mata: pergi juga bagus, sepuluh tahun yang lalu ia juga pergi, sepuluh tahun sesudahnya juga tak seharusnya kembali.

Malam itu, ia mencari sebuah hotel untuk menginap satu malam, ia sudah tak berani pulang ke rumah keluarga Du lagi, bukannya ia takut melihat seseorang, tetapi takut tak rela meninggalkan rumah tersebut.

Ia berdiri di sudut jendela hotel, Helena He berbicara dengan bulan yang berada di luar jendela: Kakek, maafkan aku, aku kehilangan kepercayaan......

Hanya menunggu sampai langit terang, ia dan Dennil Du resmi bercerai, selanjutnya ia bukan lagi siapa-siapa Dennil Du, dan Dennil Du juga bukan lagi siapa-siapanya.

Keduanya kembali seperti awal, saat keduanya saling tak mengenal satu sama lain.

Pagi hari Helena He meninggalakn hotel dan langsung pergi ke pengadilan agama, ia menelpon Dennil Du dan menanyakan kapan ia datang, akan tetapi nomornya tak dapat di hubungi.

Ia seketika tergegun, ia tak mengerti mengapa saat seperti ini nomornya malah tak dapat di hubungi, ia menunggu sendirian lebih dari sejam, setelah meliihat ia yang tak kunjung datang, lalu ia memanggil taksi kemudian pergi ke kantor.

Lift tamu segera menuju ke lantai dua belas, lalu mendorong pintu kantor Dennil Du, di dalam kantor tak ada seorang pun, lalu ia berlari lagi ke kantor asisten, dan melihat asisten Niko juga tak ada, ia merasa ragu, Dennil Du tidak ada, asisten Niko tak mungkin tak ada.

Saat ia sedang merasa bingung, tiba-tiba manager bagian keuangan datang, sepertinya ia sengaja datang kemari untuk mencarinya, saat berpas-pasan ia langsung berkata: Wakil direktur He, aku sudah berkeliling tiga kali, kenapa anda baru datang.

Apakah ada masalah?

Hari ini Direktur Du berangkat, ia menyuruhku memberitahu anda.

Berangkat? Berangkat kemana?

Helena He tiba-tiba saja menjadi terdiam, bukannya hari ini dia bilang akan mengurus surat perceraian? Kenapa malah berangkat?

Pergi ke Amerika, sekali ini mungkin akan memakan waktu agak lama, sebelum sepulun hari atau dua minggu mungkin tak akan kembali.

Begitu lama?

Ditektur bagian keuangan dengan ragu melihatnya, kabar seperti ini apakah juga butuh di jelaskan juga? Apakah mereka berdua adalah pasangan suami dan istri.

Benar, Direktur Du sedang bersiap untuk membuka satu perusahaan di sana. sehingga beberapa waktu kedepan membutuhkan ia untuk menanganinya.

Helena He melihat tatapan penuh keraguan dari dalam matanya, ia merasa tak enak untuk bertanya lagi, kemudian ia menganggukkan kepala: Aku sudah tau, terima kasih.

Kalau tak ada keperluan lain, saya kembali ke kantor dulu. Ditektur bagian keuangan membalikkan badan lalu berfikir kembali, sepertinya ia melupakan sesuatu: Ah benar, Direktur Du menyuruh anda untuk membaca email masuk.

Ha? oh...... baiklah.

Helena He dengan tak puas kembali ke kantor wakil direktur, melihat keadaan yang seperti ini, sepertinya hari ini ia tak dapat meninggalakan kantor, Dennil Du berangkat, kalu ia juga pergi, perusahaan sebesar ini siapa yang akan mengurusnya?

Ia membuka komputer, kemudian dengan cepat membuka pesan email, ia melihat sebuah pesan dari Dennil Du, ia ragu sekaligus takut membukanya, tak tau apa yang telah sdi kirimkannya itu......

Kenapa harus memilih hari ini untuk pergi ke Amerika? Apakah kebetulan atau sengaja?

Kalau sengaja, lantas kenapa ia menyetujui hari ini bercerai?

Helena He tak dapat mengerti semua ini, terakhir ia meyakinkan hatinya, kemudian membuka email tersebut, ia ingin melihat, ia menggunakan alasan apa untuk menjelaskan perjanjian yang batal ini? Hal apa yang tak dapat di bicarakan dari telpon, dan harus menggunakan Email untuk memberitahunya?

Sebuah pesan singkat dari email, yang di tulis kemarin subuh.

Helena, aku saat ini memutuskan pergi ke Amerika, aku tak lupa akan janjiku, hanya saja perlu di tunda beberapa waktu, aku tau kamu membutuhkan kepastian yang jelas, kalau tak ada kendala, tanggal lima belas bulan depan aku akan kembali, kemudian aku akan menepati janjiku, selain itu, perusahaan aku serahkan kepadamu, semoga ketika aku tak berada di kantor beberapa waktu ini, kamu dapat menggantikanku mengurus segala masalah.

Melihat pesan yang bertuliskan nama Dennil Du, Helena He menghela nafas panjang,Helena seakan melihat bayangannya, Dennil Du yang duduk di dalam ruang buku di samping komputer dan menuliskan sebuah email......

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu