Someday Unexpected Love - Bab 149 Tidak punya apa-apa (1)

Karena Michelle Yang memiliki anak laki-laki di sana. Hanya butuh dia menganggukkan kepalanya, anak dan ibunya adalah miliknya.

"Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Bagaimana aku bisa tidak peduli anak kita telah tiada? Kamu pikir aku tidak sakit hati? Kamu terlalu tidak masuk akal!"

Dengan marah Dennil Du melepaskan tangannya, dan masuk ke mobil tanpa membalikkan kepalanya, dan bergegas pergi...

Melihat mobil Maybachnya yang melaju dengan gagah, Helena merosot dan berjongkok dan memeluk dirinya dengan erat, air mata mengalir di sepanjang jari-jari tangannya...

Mungkin dia tidak pernah berpikir betapa menyakitkan hatinya itu.

Tanpa tujuan berjalan di jalan yang sunyi, tidak tahu harus ke mana, Dennil Du meninggalkannya di sini, di tempat yang asing.

Dia tidak pernah takut Dennil Du membuangnya, ia hanya takut, karena Michelle Yang mereka berdua bertengkar.

Dennil Du menatap bagian depan mobil sambil menyetir, dengan perasaan kesal dan gelisah, dia meninggalkannya sendirian ke jalanan, hatinya tidak sakit, bahkan ia mencoba tenang dan berpikir, mungkin ia yang tidak memikirkan perasaannya.

Kehilangan seorang anak, sakit hati pria tidak akan pernah bisa dibandingkan dengan sakit hati wanita.

Itu ada di perut mereka, rasa sakit karena terkoyak.

Dia tahu bahwa Helena bukan tipe wanita yang tidak masuk akal. Jika dia tidak terlalu tertekan dan sakit, dia tidak akan memiliki perilaku yang tidak terkendali, apalagi mengatakan kata-kata yang tidak terkendali.

Memikirkan ini, Dennil Du menyesalinya, dan dengan cepat memutar balikkan mobil dan menuju ketempat tadi, hanya ada penyesalan, ketika dia tiba di tempat ia menurunkannya, dia tidak lagi berada di tempat itu.

Dia mencarinya dan tidak menemukannya dimana-mana, lalu dia berpikir untuk menelepon ponselnya. Telepon berdering setiap saat, tetapi tidak ada yang menjawab. Jadi dia mengirim pesan: "pulanglah, aku yang salah."

Setelah menunggu lama, ponselnya akhirnya mengirim pesan: "Aku tidak punya apa-apa, aku tidak akan kembali."

Dennil Du berkeringat dingin, ia cepat-cepat menelponnya, kali ini ponselnya dimatikan.

Kehilangan kontak dengannya, ia memutuskan untuk terus berkeliling mencarinya, setelah mencari lebih dari satu jam, masih tidak menemukan, akhirnya putus asa, ia memutuskan untuk pergi ke rumah Helena, mungkin dia akan pergi ke sana.

Jelas, dia bertaruh chip yang tepat kali ini, dia sebelum tiba dirumah Helena, setengah jalan, dia melihat sosok ramping dan keras kepala.

Dia menundukkan kepalanya dan sepertinya memikirkan sesuatu yang berat, dia tidak tahu sejak kapan dia telah diikuti.

Berjalan sampai ke danau metro, dia menemukan tempat yang bersih untuk duduk dan menatap danau dari kejauhan, melempar batu sesekali.

Dennil Du keluar dari mobil dengan tenang dan berjalan di belakangnya, dan tiba-tiba dia berkata: "kamu tidak punya apa-apa, apakah kamu ingin kembali ke rumah yang kamu ingin melarikan diri?"

Helena terkejut menoleh orang dibelakangnya adalah Dennil Du, dengan marah membalikkan kepalanya lagi kedepan, mengabaikannya.

"Jangan berpikir aku di sini untuk mencarimu. Aku hanya kebetulan lewat di sini."

"Huh," Helena dengan suaranya yang kedinginan : "jangan khawatir, aku tidak akan menempelkan emas pada wajahku!"

Dennil Du duduk di sebelahnya: "Aku tidak suka memiliki istri yang suka melarikan diri dari rumah."

"Aku tidak peduli dengan suami yang suka memaksa istri mereka yang ingin lari dari rumah!"

Helena dengan tajam membantah, soal perdebatan ia tidak pernah kalah dari Dennil Du.

Setelah keheningan singkat, Dennil Du tidak bisa menahannya. Dia memeluk Helena : "Sayang, maaf, ini salahku."

"Bagaimana salahmu? Aku saja yang terlalu keterlaluan."

"Jangan mengatakan hal seperti itu, aku akan merasa menyesal untuk itu. Ini semua salahku, aku tidak memikirkannya dari sudut pandangmu, anak kita sudah tiada. Normal bagimu untuk merasa sedih dan bertindak diluar kendali. Bukannya membimbingmu, aku malah salah paham denganmu. Ini menunjukkan bahwa aku adalah suami yang tidak kompeten, hukum aku. Aku berjanji tidak melawan atau memaki balik."

Helena mencibir: "Mengetahui yang salah tidak bisa mengubah apa pun."

"Jadi kamu tidak marah padaku?"

"Tidak ada untungnya aku marah padamu" Dia menundukkan kepalanya dengan sedih: "Itu hanya beberapa keluhan."

"Aku tahu bahwa kamu tidak akan pergi mencari masalah ke Michelle Yang tanpa alasan."

"Tapi kamu tidak percaya dia membunuh anak kita."

Dennil Du memeluknya: "bukan soal tidak percaya, tetapi karena tidak ada bukti, kecurigaan dan pertanyaan adalah tindakan yang tidak berguna. Ada banyak kecurigaan pada Michelle, aku akan meningkatkan upaya untuk mencari tahu alasannya. Jika dia benar melakukan suatu kejahatan, orang melakukan, dan langit menyaksikan, Tuhan tidak akan melepaskannya."

Helena sudah lebih tenang, kenyataannya, dia baru sadar bahwa dia seharusnya tidak perlu begitu gegabah, jadi dia tidak marah pada Dennil Du. Dia hanya ingin datang ke sini sendirian mencari ketenangan, dan memilah-milah semua hal. Ketika pikirannya jernih, dia masih akan pulang dengan baik-baik. Dia telah mengalami kecurigaan dan kesalahpahaman. Dia tidak akan membiarkan Michelle Yang merusak hubungan rumah tangga antara dia dan Dennil lagi!

Masalah Michelle Yang, Dennil berkata untuk menyerahkan kepadanya, dan biarkan Helena memercayainya, bukan karena anak itu adalah darah dagingnya, dia akan berbelas kasih kepada ibunya.

Helena yang lebih tenang, perhatiannya perlahan-lahan pindah ke selembar kertas putih yang sebelumnya terlupakan, dia belum mempelajari pola di kertas putih selama beberapa hari.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu