Someday Unexpected Love - Bab 177 Satu Kotak Pil Kontrasepsi (1)

Kamu membantu aku sesuai alamat ini, satu rumah satu rumah pergi mencari tahu, tanggal 15 oktober malam hari, ibu mertua aku apakah bermain mahjong semalaman dengan mereka?

Keterlaluan! Kamu ada salah tidak, masalah begini kamu sendiri pergi tanya sudah bisa, untuk apa perintah aku?

Margaret Chu dengan kesal berbicara sendiri.

Aduh, aku tidak leluasa pergi bertanya, nyonya-nyonya itu semuanya tahu aku adalah menantu keluarga Du, mereka jika berkata dengan ibu mertua aku bahwa aku diam-diam mencari tahu keberadaan dia, jika begitu bukannya akan kacau……

Jika begitu kamu kenapa harus mencari tahu keberadaan ibu mertua kamu? Dia ada main mahjong atau tidak ada urusan apa dengan kamu, kamu ini menjadi menantu juga sangat payah, pantas saja hubungan ibu mertua dengan menantu tidak baik, jika kamu adalah menantu aku, aku sudah……

Bagus ya kamu, aku melakukan begini pasti ada alasan aku sendiri, kamu jangan cerewet lagi, bantu aku, peribahasa berkata ada masalah mencari polisi, lagi pula hubungan kita berdua sangat bagus!

Margaret Chu memukul-mukul pundak dia: kakak, kamu harus tahu jelas, aku bukan polisi.

Ayah kamu bukannya polisi……

Jika begitu kamu pergi mencari ayah aku saja.

Sangat pusing, kamu sebenarnya mau bantu aku tidak?

Desahan yang tidak berdaya: bukan aku tidak mau membantu, kamu yang tidak merasa, aku pagi-pagi lari ke rumah orang bertanya, apakah dengan siapa bermain mahjong satu malam, bukannya ada sedikit mirip orang sakit jiwa?

Bagaimana bisa…… Helena dengan yakin berkata: aku percaya diri terhadap kamu, asalkan kamu bersedia untuk maju, pasti tidak akan membuat orang lain mengira kamu adalah orang sakit jiwa.

Margaret Chu dengan sebuah ekspresi yang dikalahkan oleh dia: baiklah, baiklah, benar-benar menghutang kamu seumur hidup!

Dia mengambil alamat yang diberikan Helena, datang kedepan pintu sebuah apartemen yang lingkungannya sangat elegan, memencet pintu bell, terhadap pembantu yang membuka pintu dengan suara kecil berkata beberapa kata, setelah itu, seorang nyonya yang anggun berjalan keluar, ekspresi wajah sepertinya ada sedikit tidak senang, Helena karena jaraknya jauh, juga tidak tahu dia sedang bicara apa dengan Margaret Chu, lewat beberapa saat kemudian, nyonya anggun membalikkan badan lalu pergi, Margaret Chu juga sudah kembali.

Dia bagaimana bilang? Helena sedikit tidak sabar bertanya.

Dia bilang tanggal 15 malam hari bermain mahjong satu malam.

Benarkah?

Tentu saja benar. Margaret Chu dengan kesal melototi dia sebentar.

Kamu bagaimana bertanyanya?

Aku hanya membuat sebuah kebohongan, bilang aku adalah pelayan Midnight Rose, tanggal 15 malam hari dia ditempat kami mengkonsumsi, bilang dompetnya ketinggalan, menyuruh aku hari ini datang melunaskan.

Lalu kemudian?

Kemudian dia tentu saja tidak mengaku, dia bilang dia tanggal 15 malam bermain mahjong satu malam, pada dasarnya tidak pergi ke Midnight Rose, bagaimana mungkin berhutang uang tidak membayar! Aku berkata dengan dia mungkin adalah aku yang salah, dia masih memarahi aku!

Margaret Chu sangat kejam melototi Helena sekilas, pandangan mata itu seperti berlebihan berkorban tubuh demi dia.

Baik, rumah selanjutnya.

Eh, bukannya sudah pasti? Kenapa masih mau bertanya lagi?

Kamu memastikan hanya nyonya itu bermain mahjong satu malam, apakah kamu ada tanya dia bermain dengan siapa?

……

Tiba dirumah kedua, kebetulan nyonya yang anggun itu mau keluar rumah, Margaret Chu demi menghemat waktu, dengan berlebihan menyerbu kesana, dengan sangat antusias berteriak: tante, tunggu sebentar.

Ada urusan apa? Nyonya yang anggun dengan ragu-ragu mengamati dia.

Aku ingin bertanya sebentar, saat beberapa hari yang lalu bibi aku dengan kalian bermain mahjong, jatuh satu anting emas, kamu ada lihat tidak?

Bibi kamu? Siapa adalah bibi kamu? Nyonya yang anggun sangat bingung.

Adalah Sinta Dou.

Helena kali ini berjarak lebih dekat, jadi dengar dengan jelas perkataan mereka, saat mendengar Margaret Chu berkata bahwa Sinta Dou adalah bibi dia, benar-benar sudah mau ketawa sampai pingsan……

Aku tidak melihatnya, nyonya Dou bagaimana mungkin demi sebuah anting masih menyuruh orang keluar mencari, ini sudah lewat beberapa hari, mana mungkin masih bisa ketemu lagi.

Margaret Chu sangat menyesal mengangguk kepala: oh, jika begitu sudahlah, yang paling utama anting itu ada maksud yang sangat berarti, ditambah bibi aku malam itu bermain mahjong satu malam dengan kalian, juga tidak ketempat lain lagi, jadi menyuruh aku datang bertanya.

Nyonya yang anggun masuk kedalam mobil kemudian pergi, Helena berjalan kehadapan Margaret Chu, ketawa bersindir: malam ini pergi kerumah bibi kamu makan malam saja?

Sana pergi mati!

Dia sangat kesal memberikan alamat didalam tangan kepada dia: begini sudah bisa kan, sudah pasti tanggal 15 malam hari ibu mertua kamu benar-benar dengan mereka bermain mahjong satu malam, sudah puas belum?

Helena mengangguk kepala: puas, sangat puas……

Jika begitu sudah tidak ada masalah kan? Tidak ada masalah aku sudah mau pergi bekerja!

Baik. Helena melambaikan tangan: lain hari aku traktir kamu makan ya.

Tunggu Margaret Chu pergi, dia naik taxi pergi ke kantor majalah, seharian sangat tidak bersemangat, karena sudah terbukti bahwa ibu mertua tidak ada ditempat, jika begitu hanya bisa dikatakan kematian ayah mertua benar-benar adalah sebuah kecelakaan……

Sore hari sebelum pulang kerja, Helena mendapat telepon dari Dennil Du, berkata bahwa mau kemari menjemput dia, dia tersenyum menyetujui.

Setelah mematikan telepon, seorang laki-laki yang datang duduk disamping kemari bertanya: Helena, telepon dengan siapa, senyumnya begitu manis?

Dia sesuka hati berkata: suami aku.

Suami kamu??

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu