Someday Unexpected Love - Bab 155 Menjadikan Anak Sebagai Ancaman (1)

Nyonya, bagaimana?

Asisten Niko juga sangat ketakutan, atas kening dia penuh dengan keringat, sambil pakai tangan melap, sambil marah: wanita patut mati ini, sendiri mau mati ya mati saja, dari mana mengambil seorang anak untuk menemani!

Helena tidak menghiraukan dia, dengan langkah cepat menyerbu kearah lantai paling atas, asisten Niko melihat dia lari kesana, juga segera mengikuti naik keatas.

Michelle, kamu tenang sedikit, ada masalah apa kita bisa diskusi dengan baik-baik, jangan membuat anak ketakutan.

Dennil Du dengan dia tetap berjarak seratus kilometer, telapak tangannya semuanya penuh keringat, pandangan mata terus menatap anak itu, Dudu terus menangis, dengan ketakutan berteriak: ayah------ayah------

Suara menangis dan berteriak minta tolong itu seperti merobeki hatinya Dennil Du, kehidupan tidak bisa menyangka, jika dia bisa menyangka akan ada hari ini, pada tahun itu, dia bagaimana pun juga tidak akan bergandengan tangan dengan Michelle Yang, percintaan tidak bisa membawakan orang kebahagiaan, kebalikkan harus membuat seorang anak yang tidak bersalah terlibatkan, itu adalah penyesalan yang tidak dapat dirubah, juga tidak dapat merubah salah cinta.

Helena terhuyung-huyung berjalan kearah depan, berjalan ke depan Dennil Du, mengulurkan tangan kepada Michelle Yang: berikan anak kepada aku, kamu ingin bagaimana kami akan menyetujui semua.

Pergi! Jangan mengulurkan tangan kepada aku, jika mengulurkan tangan lagi maka aku akan melepaskan tangan!

Dia baru ingin maju kedepan, Dennil Du langsung menarik dia, tersedu-sedan mencegah: jangan bergerak, dia sudah kehilangan akal sehat.

Jika begitu kamu sebenarnya ingin bagaimana? Anak ini adalah anak kandung kamu sendiri, kamu mengapa bisa sekejam ini!!

Helena menangis bertanya, Michelle Yang sangat dingin ketawa: pokoknya ayah anak ini juga tidak mau dia, dia hidup juga adalah berlebihan, mendingan cepat mati agar bisa cepat lahir kembali, lahir disebuah keluarga yang baik, ada ayah ada ibu, ada semua orang yang mencintai dia, juga tidak ada yang tidak bagus……

Siapa bilang aku tidak mau dia? Kamu jangan berbicara sembarangan, kamu turun, aku mengakui kalian berdua!

Dennil Du dengan tegang melihat arah depan, dibelakang sudah ada banyak polisi yang mengelilingi, hanya takut membangkitan amarah orang yang ingin bunuh diri, tidak berani tanpa mikir maju kedepan.

Aku tidak akan percaya perkataan omong kosong kamu, mengakui ada kegunaan apa? Kamu sekarang bilang mengakui, setelah aku turun, kamu segera tidak akan mengakui lagi……

Tidak akan, kamu turun, Michelle kamu turun, asalkan kamu turun, Dennil akan bersama-sama dengan kamu! Helena buru-buru menjelaskan.

Michelle Yang sangat benci menatap dia, air mata keluar dari matanya: kalian bergabung untuk membohongi aku, apakah mengira aku adalah orang bodoh? Tadi malam kalian masih menyuruh aku pergi, sekarang bilang apa, aku sudah tidak akan percaya, aku hidupnya sudah cukup, anak adalah satu-satunya yang aku kuatir didunia ini, jadi aku membawa dia pergi, asalkan loncat dari sini, kelak semua penderitaan, semuanya tidak akan ada lagi……

Kamu mengapa begitu ekstrim!! Apakah ada orang tua yang tidak bertanggung jawab seperti kamu ini? Kamu lihat anaknya ketakutan menjadi seperti apa, kamu ingin mati lompat saja sendiri, jangan merebut harapan anak untuk hidup!

Helena sudah sangat marah, dia tidak berdaya memegang lengan Dennil Du: suami, bagaimana?

Dudu menangis hingga tenggorokan sudah serak, hati Dennil Du tidak pernah sesakit seperti sekarang ini, sakitnya benar-benar tidak bisa bernafas, dia pelan-pelan maju selangkah kedepan, dengan yakin berkata:

Michelle, aku bersumpah, asalkan kamu jangan melakukan hal yang bodoh, kamu ingin bagaimana, aku akan menyetujui kamu semua.

Jika begitu aku mau kamu bercerai, bercerai dengan wanita disamping kamu! Apakah kamu bisa menyetujui?

Baik, aku menyetujui kamu, kamu berikan anak kepada aku! dia maju selangkah lagi.

Aku mau kamu sekarang bercerai, didepan mata aku menandatangani surat perceraian……

Helena tidak kepikiran dia begitu keterlaluan, tidak tahan berteriak: semuanya sudah menyetujui kamu, mengapa masih memaksa orang seperti ini?

Itu karena aku dipaksa oleh kalian sehingga tidak ada jalan untuk mundur lagi, aku tidak mencari satu jalan keluar untuk diri sendiri, maka hanya ada satu jalan yaitu jalan buntu.

Dennil Du mengerutkan kening, dengan sabar membujuk: kamu tenang saja, hal yang aku menyetujui untuk kamu, pasti akan menepati, asalkan kamu kemari, kita sekarang segera pergi menandatangani surat perceraian.

Tidak!! Michelle Yang meraung, anak yang ditangannya mengangkat lebih tinggi lagi: tanda tangan sekarang juga, tanda tangan didepan mata aku, saat ini juga, segera, aku sudah cukup membuang waktu dengan kalian! Aku memberi kamu satu menit lagi untuk mempertimbangkan, tanda tangan atau tidak tanda tangan!

Suara tangisan Dudu perlahan-lahan menjadi lemas, anak sekecil ini tidak pernah mengalami ketakutan seperti ini, sepasang mata dengan polos menatap kearah depan, ingin menangis tetapi tenggorokan sudah serak tidak bisa mengeluarkan suara, ingin teriak ayah malah juga tidak bisa teriak keluar, sebuah wajah kecil yang pucat tidak ada darah sama sekali, Helena sangat menderita menutupi mata, sampai dia yang tidak ada hubungan dengan anak ini melihat anak begini, sudah kesakitan seperti mau berhenti nafas, bisa diketahui, suasana hati Dennil Du sekarang seperti apa……

Asisten Niko, dia tiba-tiba membalikkan badan: pergi mengambil surat perceraian kemari!

Helena tidak berani melihat ekspresi Dennil Du, hanya bisa melihat dia mengepalkan sepasang tangan dengan erat, begitu tertekan, begitu menahan, malah juga, begitu tidak berdaya.

Hal yang menyangkut nyawa orang, asisten Niko meskipun seberapa terkejut, juga tidak berani ada sedikit berhenti, dia menjawab satu kata: baik. Segera menghilang diatap.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu