Someday Unexpected Love - Bab 171 Rahasia Besar (2)

“Tentu saja bukan!” Febri menunjuk ke arah kursi yang ada di sampingnya dan berkata, “Kamu duduk, aku akan menceritakan tentang Dian.”

“Baik!” Helena He sangatlah senang.

“Dian bukanlah orang sini, dia beberapa tahun lalu adalah orang yang ditolong oleh Paman Lucky saat dia sedang menangkap ikan, saat itu dia telah tidak tersadarkan diri, istri Paman Lucky lah yang merawatnya, sehingga dapat mempertahankan nyawanya, hanya saja saat wanita ini tersadarkan diri, dia tidak mengingat apapun, tidak mengingat siapa namanya, terlebih dia tidak mengingat dia berasal darimana, Paman Lucky benar-benar tidak tau harus berbuat apa, kemudian dia menyuruhnya untuk tetap tinggal disana, kebetulan usia anak Paman Lucky dan Dian kurang lebih, dan juga tidak memiliki pasangan, jadi istri Paman Lucky menyuruh Dian menjadi menantu mereka.....”

“Tunggu dulu.” Helena He memotongya, “Dia tidak mengetahui namanya, lalu bagaimana namanya bisa menjadi Dian?”

“Karena dia datang ke desa kami saat bunga krisan di musim gugur mulai bermekaran, jadi Paman Lucky memberinya nama Dian.”

“O, ternyata seperti ini.” Helena He telah yakin, Dian adalah Michelle Yang, dalam hatinya benar-benar terkejut, tidak disangka Michelle Yang pernah tinggal disini......

Febri melanjutkan perkataannya, “Dian memiliki sifat yang sangat lembut, dia juga penurut, anak Paman Lucky bernama Kenny, dia juga sangat baik terhadap Dian, jadi saat istri Paman Lucky mengusulkan mereka berdua untuk menikah, mereka tidak memiliki pendapat apapun, pernikahan ini pun berlangsung.”

“Kemudian Dian melahirkan seorang anak laki-laki, iyakan?” Helena He keceplosan.

Febri bertanya padanya dengan penuh keheranan, “Bagaimana kamu tau?”

“Aku...... aku hanya menebak.”

“Tebakanmu benar, Dian melakhirkan seorang anak laki-laki, keluarga Paman Lucky sangatlah gembira, akan tetapi siapa yang mengira, kehidupan yang bahagia ini belum hingga 2 tahun, tiba-tiba suatu hari, ingatan Dian telah pulih, dia ternyata mengusulkan ingin pulang ke rumahnya, keluarga Paman Lucky tidak setuju, mereka takut apabila dia tidak kembali lagi, akan tetapi setelah ingatan Dian pulih dan saat hilang ingatan, sifatnya sangatlah berbeda, dia yang dulunya penurut, lembut, seketika menghilang sifat itu, dan kemudian menjadi seorang yang sangat dingin, cuek.”

“Dia tetap saja pergi, iyakan?” Helena He tidak sabar untuk memotong pembicaraan.

“Iya, dia tetap pergi, tidak peduli bagaimana Kenny memohon padanya, dia tetap saja ingin pulang ke rumahnya, saat dia pergi, istri Paman Lucky menangis, akan tetapi Dian tetap kukuh, dia tidak hanya tidak peduli seberapa sakit hati Kenny dan istri Paman Lucky, bahkan anak kandungnya sendiripun dia tidak mau, kami sedesa begitu marah, saat itu, Paman Lucky sekeluarga hidup sangat menderita, setelah 3 bulan berturut-turut, mereka baru perlahan-lahan bangkit lagi.”

Helena He menghembuskan nafasnya, dalam hatinya dia mengerti alasan Michelle Yang tetap kukuh ingin pergi, tentu saja karena dia teringat pria yang sangat dicintainya, Dennil Du.

Di dunia ini, bukanlah semua wanita, dapat meninggalkan semua yang tidak ingin ditinggalkan hanya demi anak.

“Keluarga Paman Lucky benar-benar kasihan.” Helena He merasa sangat bersimpati pada mereka, tiba-tiba dia seperti teringat sesuatu, dengan ragu, dia bertanya, “Dian apakah kemudian pernah kembali lagi?”

Kali ini, Febri terdiam sekian lama, hanya menatapnya dengan terkejut, dan berkata, “Kenapa kamu mengetahui semuanya? Ini terlalu hebat.....”

Helena He tersenyum kaku, “Aku bekerja di perusahaan majalah, jadi aku memiliki imajinasi yang sangat banyak.”

“Sebenarnya memang seperti apa yang kamu katakan, Dian 2 bulan yang lalu kembali ke tempat ini, saat itu dia datang kemari membuat kami semua tidak percaya, karena siapa pun tidak dapat menyangka, dia ternyata akan kembali setelah pergi, saat itu, dia memberi semua penduduk desa hadiah, dari rumah keluarga Paman Lucky juga terdengar suara tawaan yang telah lama hilang, saat semua orang mengira, sejak saat itu Dian telah memutuskan untuk tetap tinggal di desa nelayan, dia ternyata malah pergi untuk sekali lagi, bahkan kali ini dia makin menjadi-jadi, dia membawa cucu Paman Lucky.....”

“Cucu Paman Lucky?”

“Ya.”

Helena He sangat terkejut, “Seharusnya itu adalah Dudu.....”

“Dudu? Dudu apa?” Febri bertanya penuh penasaran.

“O, tidak apa-apa, aku hanya sembarangan berkata.”

“Astaga, keluarga Paman Lucky yang sangat kasihan, setiap hari mereka sangat sedih, bahkan istri Paman Lucky karena kehilangan cucunya, tidak dapat bangkit, Paman Lucky sangatlah menyesal karena dulu dia telah menolong seorang serigala, menemaninya dan kemudian menyakitinya.”

“Lalu apakah mereka tidak pernag berpikir untuk pergi mencari?”

“Mencari kemana? Orang sangatlah banyak, bagi kami orang-orang yang tidak pernah berpergian, tentu saja bukanlah hal yang mudah, terlebih setelah ingatan Dian pulih, dia tidak menggunakan nama Dian lagi, tentu saja ini semakin sulit mencarinya......”

Setelah mendengar cerita Dian dari Febri, hati Helena He sangatlah campur aduk, semua perasaan terdapat di dalam hatinya.

“Apakah kamu dapat membawaku pergi ke rumah Paman Lucky?”

“Sekarangkah?” Febri melihat hujan lebat yang ada di luar jendela.

“Iya!” Helena He telah tidak sabar untuk pergi melihat ke keluarga yang sangatlah kasihan itu.

“Baik.”

Helena He menerima jas hujan yang diberikan oleh Febri, dengan segera dia mengenakannya, kemudian mengikuti langkah Febri, mereka melewati sebuah jalan kecil berjalan menuju ke arah rumah Paman Lucky.

Desa ini sama sekali tidak besar, setelah beberapa menit kemudian kami telah tiba di tujuan, Febri berdiri di luar pintu dan berteriak, “Kenny, ada yang mencari kalian.”

Helena He merasa sangat gugup, dia berhati-hati mengamati gerak-gerik dari dalam rumah, dia sangat penasaran ayah kandung Dudu seperti apa.

Seorang pria berwajah tampan keluar dari dalam rumah, tingginya sekitar 170 cm, dia memiliki gigi yang putih bersih, hanya saja warna sedikit gelap, mungkin karena telah lama berlayar di laut selama beberapa tahun, dia sepertinya tidak terlelu suka tersenyum, atau mungkin, dia telah lupa bagaimana caranya tersenyum, dengan suara pelan, dia berkata, “Cepat masuk.”

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu