Someday Unexpected Love - Bab 40 Perselisihan (2)

Wah, gadis Cina itu berseru: Apakah dia penggemarmu? Menatap Helena He.

Helena He tertegun lagi: Tentu saja tidak, kamu sudah salah paham!

Nyonya, aku akhirnya menemukanmu, terima kasih Tuhan, terima kasih Tuhan, terima kasih Tuhan Yang Mahakuasa, oh ...

Asisten Niko membesar-besarkan tangisannya, dan membuat Helena He merasa ingin mencari lubang untuk bersembunyi, dengan paksa melepaskan kakinya dari dia, dengan sedikit kesal bertanya: Apakah karena air laut di pantai Maladewa terlalu banyak, sehingga semuanya mengalir ke pikiranmu?

Dia berbalik badan dan berjalan keluar dari kerumunan, Asisten Niko pun dengan cepat mengikutinya, lalu dia menjelaskan keluhannya: Nyonya, kamu tidak tahu bahwa sejak kamu pergi meninggalkan bandara, setiap menit setiap detik Asisten Niko berlalu seperti air dan api yang mengalir, Direktur Du, memukuli aku, memarahi aku, jika aku tidak dapat menemukanmu, aku tidak bisa kembali. Jika rambut kamu berkurang sehelai pun, aku juga tidak bisa kembali, aku benar-benar seperti membantunya dengan sungguh-sungguh, bangun lebih awal daripada ayam, makan lebih buruk dari pada babi, melakukan segala hal lebih berat daripada sapi, dan tidur lebih malam daripada anjing. Apakah kamu mengatakan bahwa menjadi aku itu mudah? Oh ...

Dia berhenti sejenak dan melihat ke arah Asisten Nikon lalu berkata: Baiklah, yang kamu katakan lebih pahit daripada obat cina!

Kalau begitu aku akan meneleponnya untuk memberi tahu bahwa namamu sudah diubah menjadi Asisten Obat Cina.

Helena He tersenyum: Aku sarankan kamu unutk mengganti nama menjadi Asisten Obat Cina karena terdengar lebih baik ...

Akhirnya, dalam waktu yang ditentukan, bisa menyelesaikan tugas yang sulit ini, Asisten Niko menghela nafas karena merasa lega, dia dengan bangga mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Dennil Du, dengan tegas berkata: Bos, tugas selesai!

Dennil Du bertanya: Benarkah?

Tentu saja benar, nyonya ada di sebelah aku, ini adalah fakta!

Biarkan dia menjawab telepon ini.

Asisten Niko menyerahkan telepon ke Helena He: Direktur Du memintamu untuk menjawab telepon ini.

Helena He menyegarkan tenggorokkannya: Halo?

Bagaimana kamu bisa datang ke Maladives sendirian? Nada suaranya seperti sedang memrintah sesuatu.

Bukankah kamu sangat sibuk? Lagipula, hubungan kita tidak sebaik itu untuk berbulan madu.

Dennil Du mendengar ketidakpuasannya, dan dengan perasaan maaf berkata: Pagi itu, aku mendapat masalah yang rumit, dan bagaimana bisa aku merasa tenang melihatmu berangkat sendiri?

Bukankah kamu sudah mengutuskan Asisten Niko untuk datang kesini.

Karena tidak tenang inilah aku mengutusnya untuk datang, kapan kamu kembali?

Kembali? Setelah berpikir beberapa detik, Asisten Niko yang berdiri di sebelahnya, menarik lengan bajunya, lalu dia pun berbalik untuk bertanya: Kenapa?

Asisten Niko tersenyum: Nyonya, jangan buru-buru untuk kembali, Maladives ini sangat indah, bagaimana mungkin kita hanya bermain dua hari ini lalu kembali.

Oh. Helena He mengangguk, langsung berkata di telepon: Asisten Niko berkata, Maladives ini sangat bagus, bagaimana mungkin kita hanya bermain selama dua hari dan kembali.

... Kaki Asisten Niko lemas: Nyonya, kamu tidak boleh mengatakan apa yang aku katakan! !

Helena He memberikan teleponnya kembali kepadanya, lalu menertawakannya.

... Bos, aku hanya bercanda tadi, aku akan membawa nyonya kembali besok!

Pada hari keempat di Maladives, Helena He mengakhiri perjalanan bulan madu sendiriannya Dennil Du menjemputnya lalu pergi ke bandara, setelah mereka bertemu, keduanya terdiam.

Ketika di tengah perjalanan, dia akhirnya memecahkan keheningan itu: Apakah kamu senang bermain disini?

Senang. Helena He menjawabnya tanpa berekspresi.

Kamu senang karena tidak aku?

Aku lebih senang karena tidak ada kamu!

Dennil Du mengerutkan alisnya: Kenapa?

Apakah kamu tidak pernah mendengarkannya? Adanya perasaan cinta adalah suatu kebahagiaan, tidak adanya perasaan cinta adalah kebebasan!

Apakah maksudmu tidak ada aku di dekatmu, kamu merasa lebih bebas?

Helena He menganggukan kepalanya tanpa ragu-ragu: ya!

......

Keluarga Du sangat bersemangat malam ini, dan David Du akhirnya merasa pesiun secara terhormat, ini sebagai hari yang penting bagi keluarga Du.

Setelah Helena He mendengar berita itu di mobil, ada kegembiraan yang tidak bisa ditahan olehnya, dia seperti melihat adanya kekuatan keadilan dengan perlahan mendekatinya.

Ketika dia keluar dari mobil, dia langsung berjalan ke ruang tamu, melihat wajah Tuan Besar Du yang terllihat ramah dan terhormat, dia berjalan dan berteriak dengan gembira: Tuan Besar, Anda sudah kembali.

David Du tersenyum dan mengangguk: Ya, sudah kembali.

Sinta Dou yang duduk di sampingnya melihat munculnya Helena He dan langsung terkejut, lalu berkata dengan kasar: Perayu.

Meskipun mengatakannya dengan suaranya kecil, tetapi Helena He mendengarnya dengan sangat jelas.

Dia memperlihatkan senyum manisnya dan berseru dengan penuh kasih: Bu, aku sudah sangat merindukanmu beberapa hari ini!

Sinta Dou menatapnya dengan jijik, tetapi karena ada David Du, dia tidak berani menegurnya.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu