Someday Unexpected Love - Bab 208 Ibu Mertua (1)

Perlahan-lahan berbalik badan, dia menatap dengan tajam ke lelaki yang di depannya, berkata, "Pimpin jalan."

Setelah naik mobil, lelaki paruh baya itu menyalakan mesin, dan mengendarai mobil dengan cepat pergi dari bandara ke jalan yang asing.

Bukannya dia tidak mengenal dengan jalan ini, akan tetapi dia tidak mengenal dengan Beijing secara keseluruhan.

Bahkan setelah naik ke kapal pencuri, bakal ketemu kondisi seperti apa semua diserahkan pada nasib saja, mungkin seharusnya tidak boleh impulsif, tetapi jika tidak memasuki sarang harimau, bagaimana memenangkan harimau?

Dua puluh menit kemudian, mobil berhenti di depan sebuah rumah besar, Helena He turun dari mobil, memandangi bangunan megah di depannya, dan menebak siapa pemiliknya yang tinggal di sini?

"Nona He, silahkan ikuti aku."

Lelaki paruh baya itu memimpin dan membawanya ke pintu vila, sebuah taman besar dengan bunga-bunga yang indah, dia bergerak maju selangkah demi selangkah, semakin jalan semakin merasa mirip dengan rumah Du.

Koridor panjang yang sama panjangnya, penuh bunga-bunga menawan, dan bahkan lebih anehnya, pemilik ini tampaknya juga menyukai bambu, ada berbagai kelompok bambu hijau yang subur, termasuk bambu ventrikosa, bambu pring ampel, bambu fargesia, bambu cendani, dll. .

Alasan mengapa Helena He tahu varietas bambu yang berbeda ini. karena dirumah Du juga ada banyak, dulunya ayah mertua pernah berkata dengannya, bahwa favoritnya adalah bambu hijau yang tinggi dan indah. Setiap kali dia melihatnya, selalu ada suatu rasa bersemangat yang tiada akhir.

Ketika dia sampai di pintu villa, dia menahan nafas, dan hatinya penuh dengan rasa ingin tahu, siapa yang akan menjadi orang pertama yang ia ketemu?

Lelaki paruh baya itu berhenti dan berkata dengan rendah hati, "Tolong tunggu sebentar, Nona He, aku akan masuk untuk melapor terlebih dahulu."

“Ya.” Dia mengangguk.

Dia berjalan masuk, kemudian keluar setelah beberapa saat, dan membuat gerakan mengundang.

Helena He melangkah ke dalam, dalam villa ini seperti brilian, pandangan pertama merasa pemiliknya sangat kaya, mungkin di kota Beijing juga adalah salah satunya orang kaya.

Dia sambil memandang sambil berjalan ke dalam, hingga jalan ke tengah ruang tamu, seorang wanita yang duduk di sofa bergaya Eropa sedang berhadapan belakang dengannya, dari punggungnya terlihat adalah seorang wanita yang memiliki temperamen yang baik.

"Halo, permisi, kamu sedang mencari aku kah?"

Helena He bertanya dengan lembut, dan hati tiba-tiba sekejap tergantung di tengah tenggorokannya, pikirnya, jangan-jangan ini adalah ibu kandungnya Dennil?

"Ya."

Wanita itu menoleh, jadi Helena He dapat melihat wajahnya, wajah yang terpelihara dengan baik.

Dia bangkit, berjalan di depan Helena He, dan dengan lembut memperkenalkan dirinya: "Halo, aku Nadya Guan."

Nadya Guan?

Helena He terkejut hingga mulutnya terbuka, dia melihat dari atas ke bawah dan dengan cepat menggelengkan kepalanya untuk membantah, "Tidak mungkin."

“Kenapa?” ,tanya dia tanpa panik.

"Aku bukannya tidak pernah melihat Nadya Guan yang asli, meskipun tidak melihat wajahnya dengan jelas, tapi bentuk tubuhmu benar-benar berbeda darinya!"

Wanita itu tersenyum dan berkata dengan tegas, "Itu adalah aku."

Helena He berbalik untuk pergi karena dia tidak percaya apa yang dikatakan wanita itu, karena dia pernah bertemu dengan Nadya Guan yang sebenarnya.

"Apakah gelang itu masih ada?"

Ada suara tanya yang muncul dari belakangnya, dan dia tiba-tiba berhenti langkah kakinya, mengangkat alisnya dengan heran: "Gelang apa?"

"Aku meminta seseorang untuk memberikannya padamu."

“Kamu menyuruh orang lain?" , Helena He membuka mulutnya, "Emang kamu kenal pada wanita yang memberiku gelang saat malam kematian ayah mertuaku?"

Dia mengangguk: "Ya, dia adalah temanku di kota Surabaya. Setelah mengetahui bahwa Albert meninggal, aku memintanya untuk menggantikan aku pergi melayat"

"Lalu kenapa kamu sendiri tidak pergi?"

"Aku dulunya memilih untuk pergi, aku sudah bersumpah tidak akan masuk ke rumah Du selangkah pun lagi."

"Lalu mengapa temanmu memilih di malam hari pergi sembayang?"

Wanita itu menghela nafas dengan sedih, "Pergi di siang hari, takut menimbulkan kecurigaan orang lain."

"Jadi, kamu selalu memperhatikan keadaan rumah Du?"

"Ya, jadi aku memberikan gelangku kepada temanku dan memberitahunya, jika suatu hari bertemu dengan menantuku, berikan gerlang tersebut kepadanya, ini adalah kerinduan seorang ibu pada anaknya."

kata-kata wanita di depannya terdengar masuk akal, Helena He agak sedikit bingung, dan dia tidak bisa menilai apakah wanita yang mengaku dirinya adalah Nadya Guan itu benar-benar adalah Ibu kandung Dennil Du kah.

“Apakah kamu masih tidak percaya?” ,wanita itu bertanya dengan tenang.

"Bukan tidak percaya, hanya saja aku dan Dennil terus mencari kamu, tiba-tiba kamu sendiri muncul, membuatku sedikit terkejut."

"Aku mengerti.", wanita itu melangkah maju dan memeluknya dengan penuh air mata, "Aku minta maafpada Dennil, aku adalah seorang ibu yang tidak bertanggung jawab."

Helena He terkejut, tubuhnya menjadi kaku untuk sementara waktu, kemudian baru mendorong wanita itu dan buru-buru bertanya, "Bagaimana dengan anak putra kecilmu?"

Wanita itu menundukkan kepalanya, air matanya bahkan lebih dahsyat: "Dia ... sudah mati."

"Mati !!"

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu