Someday Unexpected Love - Bab 174 Tidak Meninggalkan Rumah Du (1)

Helena menahan kemarahannya, tidak langsung menceritakan permasalahan Desa Perikanan Feng Mei, sekarang keluarga Du baru saja mengalami musibah, Dennil Du juga sangat terpuruk, pada saat ini mengungkapkan kebenaran, hanya akan memperburuk keadaan, jika Michelle Yang membawa pergi Dudu, maka perjanjian yang ia buat dengan Kenny dan bibi Lucky sekali lagi tidak akan bisa tertepati.

"Kamu keluar, aku tidak ingin melihatmu."

Helena memalingkan wajah dan mengusirnya..

"Tidak ingin melihatku, kamu bisa keluar, aku bukan pelayan keluarga Du, kenapa kamu menyuruhku pergi dan aku harus mematuhimu?"

"Baiklah! Kamu tidak mau pergi, aku yang pergi!"

Helena melompat dari tempat tidur, dengan cepat memakai sepatunya dan berlari keluar dari kamar tidur, dia baru bersiap-siap turun tangga dan seseorang memanggilnya dari belakang: "Helena... Helena...."

Itu adalah suara kakak perempuan, ia berbalik kaget, melihat kakak perempuan itu berdiri di lorong dan menatapnya dengan air mata berlinang, dan langsung berlari kearahnya dengan khawatir, menarik tangannya dan berkata : "kak, ada apa?"

"Kamu pembohong."

"Aku?"

Helena sedikit kebingungan, tetapi kemudian dia menyadari bahwa dia telah berjanji pada kakak perempuannya bahwa dia akan segera kembali ke rumah keluarga Du, tetapi setelah meninggalkannya berbulan-bulan, dia tidak kunjung kembali.

"Maaf, aku keluar dari pintu jauh dan baru bisa kembali hari ini."

"Kamu bohong, aku tahu kamu tidak peduli denganku lagi, kamu diusir oleh wanita jahat itu..."

Helena cepat-cepat membekap mulutnya, berpikir bahwa dia sedang berbicara tentang Sinta Dou, dengan lembut menegur: "Jangan menyebut mamamu wanita jahat, kalau sampai ia mendengarnya, dia akan memukulmu."

"Bukan mamaku, mama dari anak itu..."

"Mama dari anak itu?"

Helena mengangkat sebelah alisnya, dan tiba-tiba menyadari bahwa wanita jahat yang dimaksud oleh kakak perempuannya itu adalah Michelle Yang.

Ia menarik kakak perempuan masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu, dia menjelaskan dengan perasaan bersalah: "Kak, aku peduli denganmu, bukankah sekarang aku kembali?"

"Itu aku yang pintar, hum."

"Kamu pintar?" Helena membesarkan matanya: "Apa maksudnya kamu pintar?"

"Aku diam-diam memberitahumu, kamu jangan beritahu orang lain ya... " Kakak perempuan melihat sekeliling dengan waspada.

"Beri tahu aku apa?" Dia kebingungan dengan ekspresi aneh kakak perempuannya itu.

"Aku tahu kamu bisa kembali karena wanita jahat itu akan pergi, hehe."

"Bagaimana kamu tahu dia akan pergi?"

Wajah bodoh Marchella Du dipenuhi dengan senyum bangga, Helena dengan tidak yakin bertanya: "Apa kamu ada melakukan sesuatu?"

"Iya, hehe." Kakak perempuan dengan gembira melompat-lompat.

"Apa yang kamu lakukan?"

"Aku memperlakukan anak dari perempuan jahat itu seperti ini, dia menangis dan berteriak ..."

Kakak perempuan mengambil lengan Helena dan membuat gerakan mencubit, Helena terkejut menatapnya : "Kamu mencubit Dudu?"

"Hm..Hmm.." Dia tersenyum dan mengangguk.

"Kak!" Helena meraung marah: "bagaimana kamu bisa bisanya menindas anak kecil? !!"

Melihat ia tiba-tiba marah, Marchella Du ketakutan dan mundur perlahan-lahan, dengan perasaan takut dan bersalah, mengatakan: "Aku hanya ingin kamu kembali."

"Kamu tidak perlu menindas seorang anak jika kamu ingin aku kembali, apa gunanya kamu menindasnya!"

Helena teringat dulu Dudu dijadikan senjata oleh Michelle Yang untuk mengancam Dennil Du, dan sekarang ia dianiaya oleh kakak perempuannya yang tidak normal, hatinya sangat sedih rasanya, kesalahan yang dilakukan orang dewasa, tidak seharusnya membiarkan seorang anak kecil menanggungnya...

"Huu Hu...."

Kakak perempuan tidak pernah dimarahi oleh Helena, tapi tiba-tiba dia begitu marah terhadapnya, dan ia langsung menangis.

Helena berdiri di sampingnya, melihat kakak perempuannya itu menangis dengan menyedihkan, ia merasa tak tega, dan dengan cepat melangkah maju untuk menghiburnya: "OK, OK, aku tidak menyalahkanmu."

"Aku pikir bahwa dengan menindas anak itu, Dennil akan mengusir perempuan jahat itu ..."

Kakak perempuan itu terisak dan menggunakan pemikiran tidak normalnya untuk menjelaskan apa yang telah ia lakukan, dan Helena tersenyum terpaksa: "Tidak sesederhana yang kamu pikirkan."

Dia mengulurkan tangan untuk menghapus air mata kakak perempuannya itu, dan berkata dengan tulus: "kak, karena kamu berbeda dengan kami, jadi banyak hal yang kamu tidak mengerti, hal-hal di dunia ini jauh lebih rumit dan menyeramkan daripada yang kamu kira, bukan dengan kamu menyiksa seorang anak, orang yang kamu tidak sukai akan menghilang, kamu harus selalu ingat bahwa kita harus mencintai orang yang lebih kecil dari kita."

"Oh ..." Kakak perempuan mengangguk, dan tiba-tiba berkata dengan gembira: "Helena, maka kamu kedepannya harus menyayangiku."

"Ya, aku pasti akan menyayangi kakak."

Terkadang menjadi bodoh bukanlah hal yang baik, setidaknya tidak perlu mengalami rasa sakit orang normal.

Dua orang bersandar di depan jendela dan Helena merangkul bahu kakak perempuannya, dan bersama memandangi langit biru di luar, hatinya terasa berat karena dia tahu terlalu banyak rahasia.

Yang lebih parahnya lagi rahasia-rahasia itu tidak dapat diucapkan, setidaknya untuk saat ini.

"Kakak, papa sudah tiada, apa kamu tahu?"

Karena kakak perempuannya autis, jadi dia tidak diperbolehkan menghadiri acara pemakaman ayah kandungnya sendiri, takut ia akan melakukan hal bodoh dan membuat lelucon.

"Sudah tiada, pergi kemana?" Kakak perempuan penuh dengan penasaran.

"Sudah tiada artinya sudah meninggal, berarti tidak akan pernah bisa dilihat lagi."

Kakak perempuannya menepuk kepalanya: "Aku tahu, seperti nenek, aku sudah lama tidak melihatnya, apa dia juga sudah meninggal?"

Helena memeluknya, berkata dengan penuh kasih sayang: "Ya benar, nenek sudah lama sekali meninggal, kak, mengapa ingatanmu selalu berada di masa kanak-kanak..."

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu