Someday Unexpected Love - Bab 82 Hadiah Ulang Tahun (2)

Helena He belum mengucapkan satu kata pun, dia merunduk dan membuka bir yang baru saja diantarkan oleh pelayan.

"Kamu dengar aku tidak? Perilaku macam apa itu, aku telah melepaskan kebahagiaanku untuk mencarimu!"

Margaret Chu dengan marah memukul tangan Helena He yang tadi ia gunakan untuk membuka botol, Helena He tidak ada tenaga untuk menaikkan kepalanya, dan dia berkata dengan pelan: "Malam ini aku tidak ingin sendirian, jika kamu juga tidak menemaniku, aku bisa mencari siapa lagi..."

"Sebentar-- sahabat kecilmu itu bukannya sudah kembali? Carilah dia!"

Helena He mengangkat lalu mencium gelas birnya, dia tidak memperdulikan ucapan Margaret Chu, Tony Lou hanyalah saat dimasa ia kecil, sama seperti gadis lainnya pasti ada tempat khusus di hati mereka untuk orang tertentu, tetapi itu sudah beberapa tahun lalu, dia sudah bertumbuh dewasa, dia sudah mengerti cinta yang sebenarnya, dia tidak ingin dirinya kehilangan kesadaran lalu mencari pria itu untuk pelampiasan.

Margaret Chu melihat wajahnya agak pucat, dan sedikit aneh, dia perlahan sadar akan perilaku Helena He yang tdak benar, ketika tatapannya mengarah kepada kue yang diatas meja, ia langsung berdiri dan berkata: "Heh, bagaimana bisa ada kue disini, siapa yang berulang tahun?"

"Tidak ada yang ulang tahun."

"Lalu untuk apa kamu membeli kue ulang tahun jika tidak ada yang berulang tahun?"

Helena He membuka kue, dan menjawab: "Ingin makan."

"Brengsek! Jangan bilang kamu ingin memakan kue, tetapi tidak bisa menghabiskannya sendiri, jadi engkau memanggilku kemari."

"Tentu saja bukan seperti itu," Tetapi Helena He tetap mengangguk.

Margaret Chu mengusap dadanya, dan berkata dengan sakit: "Kalau begitu mungkin tidak perlu kesini? Apakah kamu tau tempat ini? Passionate Restaurant! Apakah kamu dan aku perlu memperdalam hubungan kita lagi?"

"Memperdalam hubungan?"

Margaret Chu terkejut, dan mengarahkan pandangannya kepada Helena He, menatapnya seperti orang asing.

Helena He merasa canggung ditatap seperti itu, dia memotong kue dan memberikannya kepada Margaret Chu, dan berkata dengan pelan: "Jangan melihatku dengan tatapan seperti itu."

"Jujurlah, apakah kamu bertengkar dengan Dennil Du?"

Margaret Chu berbelok kemari, dia memegang pundak Helena He dan wajahnya serius.

"Tidak."

Helena He mengambil garpu plastik, ia memakan kue itu per suap, dengan berusaha menunjukkan wajah yang ingin memakan kue.

"Sungguh tidak?"

"Ya, sungguh tidak."

"Tetapi aku melihatmu, ada yang tidak beres!"

"Sejak kapan ada yang beres dihidupku..."

Margaret Chu terkejut, dia tertawa berkata: "Betul juga."

Dia mengangkat kue didepan dan memakannya, sebenarnya sifat Margaret Chu seperti ini, sembrono, tidak ada hal yang dimasukkan kedalam hatinya, sehingga hubungan dia dengan pasangannya juga tidak pernah bertumbuh, tetapi Helena He justru cemburu dengan sifat dia yang seperti ini, karena dirinya tidak akan bisa sama seperti Margaret Chu, dia menghempaskan napas lalu mengeluarkan air mata, tujuan selanjutnya telah muncul baginya.

"Boleh juga rasa kue ini." Margaret Chu mengangguk dengan puas, dan memotong baginya sepotong kue yang besar.

Helena He tertawa pahit, ia berkata dengan pelan: "Tentu saja enak, begitu banyak cinta yang ku taruh dalam sini..."

Margaret Chu tentu tidak mendengarnya, dia hanya konsentrasi untuk menghabiskan kue di depannya.

"Oh ya, bagaimana dengan suamimu? Kenapa dia tidak menemanimu memakan kue ini!"

"Malam ini aku harus menemani seseorang penting."

"Apakah itu klien mu?"

"Ya...."

Helena He mengangkat gelas bir didepannya, ia menaikkan lehernya dan meminumnya.

Sebenarnya dia sangat ingin berkata, yang penting bukan hanya klien, tetapi dia khawatir dia tidak siap menahan bombardir dari Margaret Chu.

"Minumlah, kita minum bersama."

"Baiklah."

Margaret Chu mengambil secarik tisu untuk mengelap ujung bibirnya, dan mengangkat gelas bir itu dan mengetukkannya kepada gelas temannya itu.