Someday Unexpected Love - Bab 188 Marah (1)

Kenapa? Ingin mencari orang lain untuk membantu kamu? dia dengan ironis meletakkan silet di muka pria bertompel dan menggoresnya dengan lembut, pria itu pucat dan mengeluarkan suara memohon yang bergetas: Lepaskan aku, aku tidak kenal wanita di foto itu, aku bersumpah, benar-benar tidak kenal! Aku mohon, aku tahu batas, tidak mungkin main-main dengan kalian yang punya uang, segera lepaskan aku......

Lepaskan kamu? Dennil mencekik lehernya: Tiga tahun lalu, ada seorang wanita dengan susah payah memohon kepada kamu, apa kamu lepaskan?

Aku benar-benar tidak tahu apa yang kamu ucapkan.....

Bohong? Baru saja aku bertanya apakah kalian kenal dengan wanita yang ada di foto itu, 7 orang di depan berekspresi santai, tidak khawatir, hanya kamu, tatapan khawatir, ekspresi kaku, kamu kira aku di pasar bertahun-tahun, kamu tiba-tiba berganti ekspresi apakah aku tidak mengetahuinya? hanya orang bersalah yang tidak berani menjawab pertanyaan orang lain!

Dennil Du sudah tidak tahan, sesaat dia mengingat wajah lelaki yang menangkap Michelle Yang, dia sangat benci sampai ingin menembak dia!

Bicara, beberapa orang yang lain namanya siapa? dimana!

Aku benar-benar tidak tahu, mohon kepada kamu, lepaskan aku..... pria bertompel itu gemetar, sangat ingin berlutut di depan Dennil Du.

Sepertinya kamu tidak takut.

Dennil Du mengangkat silet tajam itu, seketika, darah mengalir dari kepalanya sampai ke leher, dingin, pria bertompel itu mengeluarkan suara kesakitan, membuat Niko yang berdiri diluar terkejut, dia pelan-pelan mendorong pintu, melihat bos sedang mengangkat pisau kearah pria bertompel: Bicara tidak? kalau tidak saya buat wajah bagian satu lagi terluka juga!

Pria bertompel itu setengah mati mengangkat tangannya untuk menahan Dennil Du, tetapi lawannya, seperti tidak mengeluarkan tenaga, dia melumpuhkan pria bertompel, kakinya menginjak pundaknya, berteriak: Cepat bicara, kesabaranku ada batasnya!

Niko terkejut dan menelan ludah, dia tidak tahu bos ingin laki-laki itu bicara apa, dia mengikuti Dennil Du sudah beberapa tahun, baru pertama kali melihat dia semarah itu, juga pertama kali dia melihatnya sangat penuh kebencian.

Seketika, dia panik, jika terus begini, bisa saja meninggal.....

Niko ingin segera masuk menahannya, tetapi takut dengan Dennil Du yang sedang emosi, jika dia masuk apakah terkena tembakan, dia sangat ragu, tiba-tiba dia teringat Helena He, disaat seperti ini, hanya dia yang dapat mengentikan emosi bos.

Mengeluarkan handphone, segera menelepon Helena He, dia sedang bekerja, mengangkat telepon dari Niko, bingung dan penasaran: Yo, Niko ya, hari ini matahari terbit dari timur, ada apa menelepon aku?

Kak, ada masalah, kamu segera ke kantor! Niko melap keringat dinginnya, khawatir sampai mengeluarkan suara getar, di kantor terdengar suara teriakan, jika terlambat, dia akan masuk penjara!

Ada masalah apa? Helena He penasaran dan bertanya.

Pak..... Pak Dennil ingin membunuh orang!

Apa? Bunuh orang! Helena He terkejut dan berlari dengan cepat, juga tidak menanyakan alasannya, mematikan telepon dan pergi ke kantor.

Dia dengan cepat mengendarau mobil ke Perusahaan Du, sepanjang jalan menelepon nomor Dennil Du, tetapi tidak ada yang menjawab.

Sebenarnya sekarang dia tidak tahu apa yang terjadi, tetapi saat Niko berbicara Dennil Du ingin membunuh orang, kepalanya langsung mengarah ke malam itu di ruang buku dia berbicara, mencari bawahan Michelle Yang, ingin bunuh mereka.......

Dengan panik sampai di tempat tujuan, terengah-engah memasuki ruangan, Niko melihat dia seperti melihat malaikat, segera berbicara: Kak, kamu sudah datang, masuk dan lihatlah, Pak Dennil Du seperti sudah gila.....

Helena He menggigit bibir, mendorong pintu kantor, pandangannya membuat dia terkejut, dilantai ada laki-laki, penuh dengan darah.

Dennil, apa-apaan ini? dia melihat tangannya ada silet.

Kenapa kamu datang? Dennil bingung dan bertanya.

Tidak peduli kenapa aku datang, kamu bicara ini ada apa?!

Dia menunduk melihat pria yang dilantai, melihat dibawah bibirnya ada tahi lalat, seketika, dia tahu, ternyata masalah Michelle Yang.

Laki-laki ini adalah binatang yang memimpin menghina Michelle Yang, aku sudah bilang, kalau jatuh ketanganku, tidak akan kulepaskan!

Dennil Du mengambil pistol di atas meja, dengan dingin menatap laki-laki dibawah yang sudah sangat ketakutan: Kamu tidak ingin bicara, jangan salahkan saya tidak sopan!

Dennil Du jangan--

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu