Someday Unexpected Love - Bab 78 Farewell Song (1)

Bukankah kamu terlalu banyak bicara malam ini? Dennil Du yang sedari tadi terdiam akhirnya membuka suara, dia menatap sekilas Sean Ou dengan dingin.

Sean Ou bangkit berdiri dengan kesal: Baiklah, baiklah, sebaiknya aku pergi saja.

Ketika dia pergi, Michelle Yang bertanya dengan penasaran: Dennil, apakah kamu marah? Sean hanya sedang bercanda.

Dennil Du tersenyum hangat padanya, berucap: Aku tidak marah.

Tapu tadi tatapanmu sangat menakutkan, terlihat seperti sangat marah.

Helena He terus menatap kartu yang berada ditangannya, tidak ikut dalam pembicaraan mereka, namun mendengar percakapan mereka berdua terasa sungguh menggelikan, dia pikir sebuah kebohongan untuk menutupi kebohongan lainnya, Dennil Du tidak akan bertahan lama.

Jangan berpikir berlebihan, tidak ada apa-apa.

Yoshua Fei sudah merasa jengah, dia menjelaskan dengan asal: Michelle kamu jangan salah paham, Kak Dennil selain padamu, pada siapapun, tidak akan menunjukkan tatapan menakutkan seperti itu.

Selesai berucap, dia terkejut merasa salah berucap, dia bukan orang yang sekongkol dengan Sean Ou, dia tidak ingin melukai Helena He, namun ucapannya ini, tanpa terasa melukai seseorang yang tidak ingin dia lukai.

Helena, nanti jika kamu kekurangan sesuatu, aku akan membantumu untuk menang.

Dia segera mengubah topik dengan canggung, menatap Helena He dengan penuh rasa bersalah.

Tidak perlu. Helena He tersenyum: Kamu membantuku untuk menang, aku juga tidak akan merasa senang, aku tidak sama seperti Michelle yang mudah merasa puas.

Wajah Michelle memerah, berucap dengan canggung: Jangan dengarkan omong kosong Sean.

Ketika makan malam, Helena He kembali merasakan penyiksaan, Michelle Yang mencapit makanan kesukaan Dennil Du dan memberikan padanya, mengenang tempat yang suka mereka berdua datangi dulu, memakan apa saja.

Bagi Michelle Yang semua itu adalah kenangan indah, namun bagi Helena He yang mendengarnya, terasa seperti sebuah mimpi buruk.

Michelle, untuk merayakan kembalinya dirimu, ayo bersulang.

Sean Ou bangkit berdiri, mengangkat gelas anggurnya, Michelle Yang segera menggelengkan kepalanya: Aku tidak bisa minum, apa boleh aku menggantinya dengan teh?

Bagaimana bisa begitu, sangat tidak mengasikkan. Sean Ou mengibaskan tangannya, berdasarkan pengalamannya dulu, akan ada orang yang membantu Michelle Yang.

Aku akan menggantikannya untuk minum. Ternyata persis seperti dugaannya, Dennil Du menangkat anggur putih yang ada dihadapannya, kemudian meminumnya dengan sekali tegukan.

Kemudian Yoshua Fei juga mengangkat gelasnya menyambut kedatangan Michelle Du, Dennil Du kembali menggantikannya untuk minum.

Terakhir giliran Helena He, yang dengan otomatis berhadapan dengan Dennil Du, ketika dia mengangkat gelasnya, dia melihat tatapan Dennil Du yang sulit untuk dibaca, seketika air matanya hampir saja mengalir turun, namun dia segera mendongakkan lehernya meminum anggurnya, kemudian kembali ke posisi semula dengan terpaksa.

Wah, Helena sungguh hebat. Michelle Yang bertepuk tangan, tatapannya penuh dengan kekaguman.

Helena He meletakkan kembali gelasnya, menertawakan dirinya sendiri: Wanita yang bisa minum belum tentu itu adalah hal yang baik.

Kenapa?

Karena...... dia mengarahkan tatapannya pada Dennil Du: Seorang pria dapat kehilangan keinginan untuk melindungi.

Dennil Du yang mendengar ucapannya, hatinya terasa sangat sakit, Helena He duduk dihadapannya, namun kedua orang itu seperti terpisah oleh sebuah sungai yang tidak ada tepinya.

Akhirnya makan malam yang menyiksa ini telah berakhir, setelah makan malam, Sean Ou menyetel DVD rumahnya, dan mulai bernyanyi.

Helena He duduk disudut dengan diam, biasanya dia tidak suka bernyanyi, malam ini, bahkan dia tidak memiliki niat untuk mendengarnya.

Terdengar lagu Can’t Be Hurt, sekali lagi dinyanyikan oleh Sean Ou dengan buruk, belum satu lagu selesai, Michelle Yang yang sudah tidak tahan langsung merebut mic yang ada ditangannya, Sudahlah, sungguh tidak enak didengar, jangan mempermalukan dirimu lagi.

Kemudian dia memilih lagu The Moon Represents My Heart dari Teresa Teng, dia bernyanyi dengan penuh perasaan, tatapannya terus terpaku pada Dennil Du.

Walaupun Michelle Yang bernyanyi dengan mendalam, namun tidak menunjukkan ciri khas Teresa Teng, suara lembut itu terasa kurang menyentuh hati.

Michelle, apa kamu ingin mendengar lagu yang sering dinyanyikan oleh Kak Dennil ketika kamu tidak ada selama tiga tahun?

Sean Ou tidak membiarkan kesempatan pada Helena He, sengaja memancing rasa penasaran Michelle Yang.

Baiklah. Michelle bergelayut dibahu Dennil Du: Dennil, biarkan aku mendengarmu bernyanyi.

Tidak, malam ini aku minum terlalu banyak, sedikit pusing.

Ini adalah pertama kalinya, Dennil Du menolak permintaan Michelle Yang, tatapan wanita yang bergelayut dibahunya meredup, bertanya dengan putus asa: Tidak apa walaupun sedikit tidak enak didengar, aku ingin mendengarnya, okay?

Dennil Du sangat tidak ingin melihatnya kecewa, namun dia sungguh tidak ingin bernyanyi.

Dennil...... Michelle Yang menggoyangkan lengannya, tatapannya menunjukkan harapan yang besar.

...... Baiklah.

Akhirnya dia tidak tega membuat wanita yang dicintainya kecewa, Dennil Du mengambil mic, Sean Ou telah mencari lagu yang akan dia nyanyikan.

Farewell Song perlahan-lahan terdengar, alunan musik yang menyayat hati, baru saja Dennil Du bernyanyi satu kalimat: Awalnya, aku hanya percaya, cinta yang besar......

Namun dikalimat kedua dia tidak mengeluarkan suaranya, musik masih terus mengalun, namun orang yang menyanyikannya tidak bersuara sedikitpun.

Kak Dennil, kenapa tidak bernyanyi?

Sean Ou yang bingung berdehem bertanya, Dennil Du menghela nafasnya, menolehkan kepalanya menjelaskan: Maaf, kepalaku sangat pusing, lain kali saja.

Michelle Yang tersenyum menyesal: Tidak apa, lain kali juga bisa.

Kalau begitu kalian bersenang-senanglah, aku akan keluar mencari angin.

Dennil Du memberikan mic ketangan Michelle Yang, langsung berjalan kepintu keluar, tiba-tiba terdengar Michelle Yang berucap: Helena, kemari bernyanyilah.

Tidak, tidak, aku tidak bisa bernyanyi.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu