Someday Unexpected Love - Bab 123 Siapa yang membingungkanmu? (2)

“Dennil, tetaplah bersamaku, aku tidak akan menyakitimu, masa lalu kita sangat bahagia bukan?”

Wanita itu dengan menyedihkan memohon dan mencium punggung tangannya, menyadari dari awal ia tetap diam membisu, dia pun duduk dipangkuannya, memeluk lehernya dan mencoba mencium bibirnya.

Dennil Du mengulurkan tangan menghalangi antusiasme Michelle, berkata dengan dingin : “Michelle, kamu tahu kan bahwa aku membawamu malam ini kesini hanya untuk memanfaatkanmu?”

“aku tahu.”

“kamu tahu tapi kenapa kamu masih seperti ini?”

“karena aku bersedia dimanfaatkan olehmu!”

Michelle menatap matanya sambil menggigit bibir bawahnya, gerakan kecil seperti ini membuatnya teringat pada Helena, ketika dia keras kepala atau sedih, dia suka menggigit bibirnya.

Ia seperti hilang kesadaran sesaat, dia seperti melihat wanita didepannya itu adalah Helena, wajah Michelle perlahan mendekat kearahnya, ia semakin bingung, tepat pada saat bibir dan bibir mereka mendekat, Dennil mendorong Michelle menjauh, seakan-akan dia baru sadar.

“Dennil, kenapa kamu tidak menciumku?”

“Maaf, aku pikir barusan kamu itu Helena.”

Kalimat ini benar-benar menyakitkan, air mata Michelle tak dapat ditahan lagi, dia tersedak : “apakah kamu harus mengatakannya secara langsung? bahkan jika kamu berbohong padaku itu tidak masalah, tetapi jangan katakan terus terang, ini membuat hatiku sakit.”

Melihat Helena menangis seperti itu, hati Dennil pun luluh, mungkin seharusnya ia tidak mengatakan hal itu dengan terus terang. Bagaimanapun sekarang dia juga bisa memahami rasa sakit itu lebih dari siapapun.

“Maaf.”

Dia membuang setengah puntung rokok yang belum dihisapnya ke asbak, bangkit dan berjalan menghampiri Michelle, dengan perasaan bersalah menepuk-nepuk pundaknya.

Michelle jatuh kedalam pelukannya, memeluknya dengan erat, mengangkat dagunya dan memohon : “Dennil, cium aku ya? kamu sudah lama tidak menciumku….”

Dennil menegang sementara waktu, memikirkan kemarahan yang tidak bisa dilepaskan didalam hatinya, dia menundukkan kepala dan mendekati bibir yang sedikit terbuka itu, tapi ketika jarak semakin dekat dan wajah yang tidak ingin dia cium menjadi lebih jelas, sampai hidung mereka bersentuhan, dia menatap mata itu dan melihat wajah asing, untuk kedua kalinya ia menjauhkan dirinya lagi.

“Michelle, aku benar-benar minta maaf, aku tidak bisa melakukan hal itu.”

“Apa? kamu tidak bisa? tidak bisa, atau tidak mau? atau tidak berani?!”

“Tidak cinta.”

Dia menjatuhkan dua kata dengan acuh tak acuh dan bangkit pergi ke kamar sebelah.

Michelle Yang memeluknya erat-erat dari belakang, dan dengan sedih berkata : “Dennil, jangan perlakukan aku seperti ini, apa yang membuatku tidak seperti Helena, dulu kamu sangat terobsesi dengan tubuhku, tapi kenapa semenjak ada dia, kamu bahkan tidak mau menatapku…”

Dennil Du tidak berbicara, tetap berdiri diam.

“Coba kamu jelaskan kenapa? dibagian mana dia lebih baik dariku? dia tidak lebih muda dariku, dan tidak lebih cantik dariku, dimanakah yang menarik bagimu? apa yang membingungkanmu?”

Tidak ada alasan untuk menyukai seseorang, aku tidak bisa menjelaskan apa kelebihannya, hanya saja tidak ada yang bisa menggantikannya.

Michelle dengan kasar melepaskan tangannya dan berkata dengan sedih : “Apa maksudmu dia lebih baik dariku? Jika dia tidak lebih baik dariku, kenapa dia bisa menggantikanku, tapi aku tidak bisa menggantikannya?”

“Terserah kamu mau berbicara apa, aku capek ingin istirahat.”

Dennis Du berbalik masuk kedalam kamar dan menutup pintu, Michelle ditinggalnya diluar yang tetap menatap pintu itu dengan berlinang air mata dan berbicara kepada diri sendiri tanpa suara : “suatu hari, kamu akan kembali padaku.”

Malam itu sangat panjang, tetapi tidak perduli berapa lama itu akan selalu berlalu. tetapi malam ini, beberapa orang menderita dan beberapa orang merasa lega…

Dipagi hari, Dennil Du dengan lelah berjalan keluar dari villa. Tadi malam, dia hampir tidak bisa tidur sepanjang malam. Cinta dan benci menjeratnya, bahkan untuk 1 menit pun ia tidak bisa benar-benar meletakkan beban dipikirannya itu.

Ketika ia sampai didepan pintu, dia tertegun, ia tidak menyangka bahwa Helena masih disini, Michelle Yang mengikutinya berjalan keluar, dia tampak sangat terkejut, dia perlahan berjalan ke tangga dan bertanya dengan lembut, “Helena, apa kamu sudah duduk disini semalaman?”

Helena tidak memandangnya, juga tidak menjawab pertanyaannya, bukannya tidak ingin, tapi sudah tidak berdaya.

“Dennil, aku pergi dulu.”

Melihat Helena mengabaikan dirinya sendiri, Michelle tidak mengajukan pertanyaan lagi, dia adalah perempuan yang cerdik, dia tahu kapan harus cari muka, tapi tidak pamer muka didepan seorang pria, kalau tidak kamu hanya akan membuat pria itu semakin membencimu..

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu