Someday Unexpected Love - Bab 140 Pisau Dapur Memotong Lobak (1)

Tetapi orang lain tidak mungkin mengambil pisau dapur untuk memotong lobak tanpa alasan!

Pusing, tidak memotong lobak, jangan-jangan memotong orang?!

Memotong orang? Helena menelan ludah, mengapa dia tidak pernah terpikir sampai ke situ, jangan-jangan......

Seluruh bulu kuduknya berdiri, dan ia dibuat ketakutan oleh pikiran nya sendiri.

Di tengah kebingungan nya, apa yang dikatakannya selanjutnya kepada Margaret bahkan tidak dia ingat lagi, dia tidak bisa memikirkan apa-apa lagi, satu-satunya yang teringat, hanyalah pisau dapur yang memotong lobak.....

Dia berusaha memberanikan diri, jangan-jangan ada yang mau membunuh orang lain?

Jangan-jangan ada rahasia yang terkubur di puing-puing sisa dari keluarga Du?

Jangan-jangan semua orang yang meninggal sebenarnya hanyalah manusia fiktif?

Jangan-jangan mereka menggunakan kode rahasia untuk mengambil nyawa seseorang?

Akhirnya, dia tidak berani memikirkannya lagi, dia tahu bahwa dia memiliki imajinasi yang kaya, tetapi dia tidak menginjinkan imajinasinya untuk menjadi sekaya ini.....

Dennil baru saja pulang dari kantor ke rumah pada malam hari, Helena langsung berlari ke pelukannya, dan berkata: Dennil, aku punya sesuatu yang harus dibicarakan kepadamu.

Sebenarnya, dia tidak takut dimarahi oleh Dennil karena pergi ke daerah terlarang tersebut, tetapi ia lebih takut Dennil tidak percaya kepadanya.

Ada apa?

Itu....... Kamu mandi dulu, nanti ku beritahu di ranjang.

Wajah Dennil terlihat terkejut: Jangan-jangan kamu mau bilang, aku kurang intim?

Sebenarnya, aku memiliki sesuatu yang benar-benar serius yang ingin dibicarakan.

Tidak serius juga tidak apa-apa......

Helena tersipu karena perlakuannya, dia mendorong Dennil masuk ke toilet: Kamu cepat mandi, aku benar-benar ada sesuatu yang harus dibicarakan denganmu.

Saat Dennil mandi, dia mulai berpikir, berpikir bagaimana cara menyampaikannya, agar Dennil percaya semua yang dikatakannya adalah benar?

Dia mengambil kertas putih yang sudah di gosok dan di buka, sudah kusut dan hampir robek, dia menemukan lakban dan menyatukan kembali bagian yang hampir robek.

Ketika dia sudah hampir selesai, Dennil sudah keluar, Helena melambaikan tangannya: Cepat kesini.

Ya Tuhan, mengapa kamu masih mengurus ini? Ia melihat benda di tangan Helena yang berbentuk aneh itu, dan hampir marah.

Dennil, apa yang ingin kubicarakan denganmu adalah ini.

Helena menarik Dennil untuk duduk di sisi ranjang, dan dengan serius berkata: Mulai sekarang, aku ingin menceritakan semua yang kualami dan kulihat, setelah selesai mendengar, kamu harus berjanji untuk mempercayaiku.

.......Baik, kamu bicaralah.

Ini bukanlah yang pertama kalinya Dennil melihatnya aneh seperti ini, hanya biasanya menemani dia bermain, dan membiarkannya bahagia.

Dua malam lalu, hari disaat kamu menarikku kembali dari taman itu......

Helena mulai menceritakan kejadian mengerikan malam itu ke Dennil. Dia sangat serius. Bahkan wajahnya terlihat sangat serius. Benar-benar tidak terlihat kalau dia sedang bercanda, tetapi Dennil tetap tidak percaya.

Orang yang menyanyi itu adalah seorang perempuan, aku pernah mendengar suaranya, tetapi aku tidak bisa mengingatnya, tetapi bayangan hitam itu pasti seorang laki-laki, dan tubuhnya sangat fleksibel.

Dia melanjutkan bicaranya, Dennil mendengar sembari tersenyum.

Jadi setelah aku mengambil kertas putih itu, aku cepat-cepat kabur, aku takut kalau tidak kabur akan bahaya, kertas ini sudah kutunjukkan kepada Margaret, dia berkata.....

Baiklah. Dia menghentikan bicaranya, dan menguap: Sudah selesai bicara kah?

Sudah, sekarang kamu bicara, kamu percaya atau tidak percaya kepadaku?

Helena menunggu jawabannya, bila ia menjawab tidak percaya, maka ia akan sangat terpukul.

Aku percaya kepadamu. Ia berhenti sebentar: Percaya kalau ceritamu itu tingkat kebohongannya sangat tinggi, sangat candu bagiku.

Sesudah Dennil memberi jawabannya, ia pun tertidur

Sudah?

Masih mau apa lagi?

Aku sudah bicara sepanjang ini, dan kamu masih tidak percaya kepadaku?

Ingin mendengar yang sebenarnya atau tidak?

Helena langsung menjawab: Tentu saja yang sebenarnya!

Sebenarnya..... Aku sebenarnya tidak percaya.

......

Pada akhirnya, dia berkata bahwa dia tidak percaya kepadanya, yang menunjukkan bahwa apa yang dikatakan Helena sebelumnya sia-sia.

Dennil, mengapa kamu selalu tidak percaya bahwa dirumahmu ada masalah?

Helena mulai sedikit marah, sangat jelas bahwa dia menceritakan yang sebenarnya, tetapi laki-laki yang di depan matanya ini tidak percaya kata-katanya.

Itu karena dari awal aku tidak pernah bertemu kejadian seperti ini, bagaimana aku bisa mempercayaimu?

Kamu tidak pernah mengalaminya, belum tentu tidak ada kejadian seperti ini!

Kalau begitu kamu mau aku bagaimana? Dennil duduk, apapun yang kamu inginkan, akan aku lakukan.

Setidaknya kamu pergi memeriksanya, ada atau tidak ada masalah.....

Bagaimana memeriksanya? Di siang hari atau di malam hari?

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu