Someday Unexpected Love - Bab 144 Musuh Luar Dalam (1)

Laki-laki dewasa, tidak terlihat seperti anak muda yang berumur 20-an, yang dengan yakin percaya, bahwa ia bisa memiliki ikan dan cakar beruang.

Dennil, apa kamu merasa Michelle agak aneh?

Helena tidak mempercayai tiga tahun aneh yang dikatakannya, intuisinya berkata bahwa orang yang jatuh dari pesawat tidak mungkin bisa selamat, tentu saja, bukan masalah dia selamat atau tidak, tetapi tiba-tiba ia melahirkan seorang anak, ini membuat orang sulit mempercayainya.

Sangat aneh, temperamen dan karakternya sangat berbeda dengan tiga tahun lalu, dia dulu sangat lembut, baik, dan murah hati, seperti yang kukatakan malam itu saat memberitahumu kebenarannya. Dia yang sekarang sangat egois, arogan, dan keras kepala, yang mana sangat berbeda dengan di masa lalu.......

Lalu bagaimana bisa berubah seperti ini? Aku sangat heran, dia tiga tahun ini tinggal disana!

Aku juga memiliki keraguan yang sama denganmu, dan aku sudah menyuruh orang untuk memeriksanya, tetapi sudah memeriksa begitu lama pun, tidak mendapat hasil apa-apa, Michelle tidak berkata apa-apa, dan tiada seorang pun yang tahu apa yang dia alami tiga tahun ini.

Helena mengerutkan alis nya, Michelle ini, perempuan misterius ini, dia sebenarnya bagaimana bisa mendapat anak dari Dennil, benar-benar membingungkan......

Matahari mulai tenggelam, dan hari mulai menggelap, laut yang jauh pun terlihat pucat dan lemah, bahkan bunga pun sudah malas, dan ombak sudah tidak bertenaga lagi untuk menghantam bebatuan.

Helena, hari sudah mulai gelap, mari pulang.

Dennil berdiri, mengulurkan tangannya, mau mengangkatnya.

Mereka pun pulang ke rumah keluarga Du, saat melewati ruang tamu, ia melihat wajah mertua nya yang acuh tak acuh, kembali terpikir perkataan nya yang mengatakan untuk pergi melakukan tes B-Ultrasonic. Jika ia masih gadis ia akan langsung bercerai, ia menarik nafas panjang di dalam hati, dan naik ke atas dan kehilangan nafsu makan.

Dia sangat jarang marah dengan nenek sihir ini, dia selalu mengatakan kepada dirinya sendiri, marah, justru mengambil kesalahan orang lain untuk menghukum diri sendiri, oleh karena itu ia tidak pernah mengambil hati setiap kali ia bertengkar dengan nenek sihir tersebut.

Hanya hari ini, apa yang dikatakan oleh nenek sihir itu mau tidak mau membuat Helena menaruh kata-kata itu didalam hatinya, Ia tahu bahwa ia tidak menilai laki-laki diatas perempuan, ia hanya tidak sabar untuk menyingkirkan hal yang merusak pemandangan ini.

Dalam pikirann Helena, orang yang menghancurkan pernikahan nya, semuanya bukan lah orang yang baik.

Tidak makan malam lagi? Pertanyaan yang keluar dari rasa khawatir Dennil.

Ya, aku tidak nafsu makan.

Ia meghela nafas: Baiklah, nanti aku akan menyuruh Mina untuk menyiapkan sedikit makanan dan diantar keatas.

Helena mengurung diri di kamar, Dennil bergegas pergi setelah mengangkat sebuah panggilan telepon, ia tidak dirumah, hidup Helena sama seperti hidup primitif, benar-benar terisolasi dari dunia luar.

Sesaat setelah dia selesai mandi dan bersiap untuk beristirahat, terdengar suara ketukan di pintu kamar, Mina membawa sedikit makanan dan berjalan masuk ke dalam kamar.

Nyonya, ini adalah makanan yang tuan suruh saya siapkan sebelum ia keluar.

Oh, baiklah, taruh saja di atas meja, aku akan makan sebentar lagi.

Mina mengangguk: Kalau begitu nanti aku akan mengambil piring nya agak malam.

Setelah ia pergi, Helena berjalan kesana dan melihat-lihat, sangat banyak makanan. 3 sayur 2 daging, semuanya adalah kesukaannya, tetapi malam ini dia benar-benar tidak nafsu makan, ia mengambil semangkuk sup ayam, mengangkat lehernya dan menegak nya.

Walaupun hidupnya sekarang seperti berjalan di permukaan es yang tipis, tetapi Dennil masih tetap setia menyemangatinya, tidak pergi dan tidak menyerah, dia walaupun di situasi seperti ini, tetap merasa bersyukur.

Kemudian Helena terbangun, tetapi Dennil masih belum pulang, dia dengan curiga mengambil telepon dan menelpon nya, walaupun ia bukan orang yang mudah berandai-andai, dan tidak ingin mencurigai Dennil, tetapi mimpinya barusan membuat perasaan nya tidak enak, dia pergi kemana......

Setelah berdering beberapa saat, akhirnya panggilan nya terhubung, mendengar suaranya, hatinya yang sensitif dan tidak tenang tersebut pun mulai kembali tenang.

Dennil, kamu dimana? Mengapa masih belum pulang?

Aku sudah di jalan, kamu kenapa belum tidur?

Helena menghela nafas: Aku baru bangun, melihatmu belum pulang, ada sedikit khawatir.

Jangan khawatir, aku sebentar lagi sampai rumah, saat bertemu akan kujelaskan.

Dennil punya beberapa hal yang ingin dibicarakan, tetapi tidak ingin membicarakan nya di telepon, Helena tidak mempermasalahkannya, setidaknya, ia masih memberitahu nya.

Baiklah, sampai bertemu.

Saat Dennil sampai dirumah, sudah hampir subuh, Helena berdiri di depan jendela, sambil memakai luaran nya, dan menunggu dia pulang ke rumah.

Ia mendorong pintu kamar, terjatuh lemas di sofa dan berbisik: Sayang, kesini dan peluk aku.

Helena berjalan kesana, duduk di sampingnya, dan masuk ke pelukannya: Pergi kemana saja?

Sebenarnya adalah acara makan malam, di pertengahan jalan, aku mendapat panggilan telepon dari Michelle.

Dia mau apa? Helena terkejut dan menegakkan tubuh, wajahnya terlihat gugup.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu