Someday Unexpected Love - Bab 165 Melampiaskan Kesedihan Dengan Alkohol (1)

"Kamu sangat mengganggu, siapa yang ingin minum denganmu!"

Michelle Yang sangat ingin menutup pintu, tetapi Helena enggan untuk bergerak : "Aha, aku tahu, kamu pasti berhubungan dengan pria lain di belakang Dennil Du bukan? Ah, kamu sebagai wanita benar-benar jahat, merebut suamiku dan tidak benar-benar mencintainya, masih berani selingkuh, kamu benar-benar jahat......sungguh jahat!"

Dengan suara keras, pintu tertutup rapat, dan Helena terusir keluar dari pintu, ia mendumel kesal: "Baiklah jika tidak mau minum, siapa yang mengharapkan....."

"Helena He!" Seseorang memanggil namanya dari belakang, dia membalikkan badan perlahan, dan segera menunjukkan senyum lebar: "Sean, senang bertemu denganmu!"

"Bagaimana kamu minum sampai seperti ini?" Sean Ou mengerutkan kening dan melangkah maju untuk membantunya: "Di ruang mana kamu?"

"110 ... tidak, ini 120"

"Kamu tidak tahu ruanganmu dimana?" Dia mengusap dahinya kebingungan.

"Helena !!"

Margaret Chu berlari kearahnya, ia menyadari Helena keluar untuk waktu yang lama dan tidak kunjung kembali, jadi ia khawatir dan mencarinya.

Tetapi ketika melihat Sean Ou di sebelah Helena, ekspresinya agak kaku, dan menarik lengan Helena dengan sinis: "Biar aku yang membantunya."

"Margaret, aku memanggil Sean ..."

"Untuk apa memanggilnya?" Margaret Chu menurunkan suaranya dan sangat kesal.

"Minum, berdua saja terlalu membosankan untuk minum!"

Sean Ou melangkah maju dan berkata dengan lembut, "Margaret Chu, aku sudah lama tidak melihatmu, jika kamu tidak ingin melihatku, aku akan pergi sekarang."

Dia baru saja akan berbalik, Helena menarik lengan bajunya: "Pergi apanya? Aku yang memanggilmu kemari, tanpa perintah dariku, kamu tidak diizinkan pergi!"

Margaret Chu menggelengkan kepalanya diam-diam dan berkata dengan enggan: "Karena temanmu memanggilmu, aku tidak peduli."

Ketiganya masuk ke dalam ruangan dan memesan beberapa botol wine, Sean Ou juga banyak minum, dia ingin mengatakan beberapa patah kata kepada Margaret Chu, tetapi ketika dia melihat ekspresi kewaspadaannya, dia harus menelan apa yang ingin di katakannya.

Helena semakin mabuk, Margaret Chu tidak ingin menghentikannya minum, dari cara berpikirnya yang unik, dibandingkan dengan merasakan sakit ketika ia tidak mabuk, lebih baik setelah mabuk baru menyingkirkan ribuan kekhawatiran itu....

"Sean, katakan padaku, apakah kamu mencintai Margaret Chu?"

Sean Ou membeku, menatap wanita itu di hadapannya dengan canggung, tidak terpikir ia akan menanyakan itu.

"Hmm? Cinta? tidak cinta? Kenapa tidak menjawab?"

Margaret Chu mencubit tangannya, dan mengatakan sesuatu ditelinganya berbisik : "Helena, kau sialan, apa kamu tidak bisa tidak berbicara...."

"Aku bertanya kepadanya apakah dia mencintaimu memang ada masalah?"

Helena berkedip, ekspresi tidak bersalah.

"Cinta."

Sean Ou dengan tegas menjawab.

Suasana itu sangat menekan setidaknya untuk Margaret Chu.

"Lalu bisakah kamu tidak mencintainya lagi?"

"Tidak bisa."

Suasananya tidak hanya menekan, sedikit aneh, karena tidak ada yang tahu mengapa Helena He harus menanyakan ini.

"Kenapa tidak bisa? Tidak cinta apakah sangat sulit ?!!"

Sean Ou dan Margaret Chu tiba-tiba dikejutkan oleh suara raungan tak terkendalinya, ternyata pertanyaan omong kosong tadi hanya karena dia ingin melampiaskan depresi di hatinya.

Mungkin setiap pria memiliki dua wanita seperti itu, setidaknya dua. Suaranya kembali normal, tetapi matanya merah: "Mawar merah dan mawar putih adalah simbol keindahan, begitu diperoleh, seiring berjalannya waktu, mereka akan menjadi bosan, dan apa yang semula dianggap sebagai alternatif akan menjadi favorit, dari sini kita dapat melihat bahwa keinginan manusia tidak ada habisnya dan yang tidak bisa didapatkan itulah yang terbaik."

Lingkaran mata Margaret Chu juga memerah, sedang berpikir dalam kehidupan nyata, cinta tak berdaya mereka, cintanya, dan cinta Helena.

"Sean, aku menyuruhmu untuk tidak mencintai Margaret Chu, aku tahu itu tidak mungkin, karena cinta, buka sekedar bilang cinta jadi cinta, bilang tidak cinta jadi tidak cinta ...." Helena berbicara dan tiba-tiba menangis: "Aku juga tidak pernah terpikir dari awal, Helena He yang tidak mencintai Dennil Du, akan bagaimana.... "

Margaret Chu melangkah maju memeluknya, tersedak dengan isak tangis dan berkata: "Helena, jangan lanjutkan lagi, bukankah kita sudah sepakat sebelumnya untuk tidak menangisi laki-laki? Apa kamu lupa?! kamu tidak boleh melanggar aturan!"

Sean Ou diam-diam memperhatikan dua wanita di depannya yang sedang menangis, tiba-tiba menyadari, dan juga sangat memahami kesalahannya di awal, berpikir bahwa tidak akan ada cinta antara gadis desa dan raja berlian, ada yang hanya menggunakan, raja menggunakannya untuk melupakan cinta lamanya, dan gadis desa menggunakannya untuk menikah dengan keluarga kaya, tetapi sampai sekarang ia baru mengerti bahwa ternyata ini adalah cinta, cinta yang belum pernah dia alami sebelumnya.

"Maafkan aku." Dengan lembut mengucapkan dua kata dari mulutnya, suaranya sangat kecil, begitu kecil sehingga hanya dia yang bisa mendengarnya.

Dennil Du duduk di ruang belajar dan melamun, pintunya diketuk. Dia berkata dengan dingin: "Masuk."

Tak perlu menebak, sudah tahu siapa yang datang.

"Dennil." Michelle Yang berjalan kedepannya.

"Ada apa?"

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu