Someday Unexpected Love - Bab 83 Melepaskan Seekor Merpati (2)

Pagi-pagi buta, ketika ia terbangun, tidak tau cahaya dari mana yang menusuk matanya, dia mengucek matanya, dan mengangkat kepalanya, ternyata meski semalam dia berada di sebuah pojokkan yang terpencil, tetapi saat pagi hari, matahari langsung menyinari sisi ini.

Di dalam bar hanya terdapat dua orang ibu tukang pembersih, ketika mereka melihat Helena He terbangun, salah satu dari ibu-ibu itu menasihatinya: Nyonya, lain kali jangan minum terlalu banyak di tempat seperti ini, untungnya kamu tidak bertemu orang jahat, kalau kamu ketemu, sudah terlambat untuk menyesal.

Helena He dengan canggung mengangguk, dia mengambil tas dan pergi keluar.

Setelah keluar dari bar, seluruh tubuhnya terpapar sinar matahari, udaranya sangat hangat, tetapi hatinya terasa dingin, bukan karena semalam ia terlalu banyak minum, tetapi karena meski ia tidak pulang ke rumah Keluarga Du, Dennil Du tidak mencarinya.

Ini menunjukkan bahwa Dennil Du juga tidak pulang ke rumah.

Aku bisa menahan ini, jika hanya sebanyak ini.

Dia berdiri di tengah jalan, Helena He menutup kedua matanya dan menghirup udara, dan ia berkata kepada dirinya sendiri.

Selama ini, karena dia terlalu peduli, dia selalu bersandiwara bersama Dennil Du, meski hatinya sangat tidak bisa terpisah, tetapi demi Dennil Du, dia menahan semua ini, dia berpikir bahwa selama dia melakukan semampunya, Dennil Du akan melihatnya, tetapi kenyataannya, dia tidak melihatnya.

Helena He pulang ke rumah Keluarga Du dan mengganti baju bersih, setelah mandi, ia bergegas ke perusahaan, di pertengahan jalan ia mampir ke KFC membeli sarapan, berupa segelas susu kedelai, sebuah burger keju, dan 2 waffle telur.

Kantor dia dan kantor Dennil Du tersambung menjadi 1, kantor Dennil Du berada di depan, dan kantor dia di belakang, dia pikir dia sudah cukup terlambat, tetapi tak disangka, Dennil Du lebih terlambat dibandingkan dengannya.

Sebenarnya dia hanya terlambat sekitar 5 menit, tetapi hal yang membuat hatinya semakin dingin adalah karena Dennil Du tidak akan terlambat kecuali ada urusan tertentu, meski dia adalah CEO.

Helena He tau Dennil Du datang lebih terlambat dari dia hari ini karena Helena He lupa menutup pintu saat masuk ke kantor, sehingga saat Dennil Du lewat sekilas, ia dapat melihat Dennil Du.

Dia mengambil burgernya, dan memakannya dengan garang, tetapi tidak disangka Dennil Du memutar langkahnya, dan berjalan masuk.

Semalam demi Dennil Du, Helena He sudah menguras jiwa dan raganya, tak disangka Dennil Du masih tersenyum padanya, Helena He merasa dirinya sangat bodoh!

Sepagi ini dan makan seperti itu? Bukannya aku sudah pernah bilang, makanan seperti ini tidak baik untuk tubuhmu?

Apakah Dennil Du sedang memperhatikan Helena He? Apakah itu harus? Tidak!

Menghadapi Dennil Du yang nada bicaranya menasihati dan perhatian, Helena He mengangkat kepalanya dan berkata: Aku suka.

Kamu temperamen.

Tatapan dia berbara-bara menatap Helena He, tetapi Helena He tidak merasakan apa-apa, dulu melihat tatapannya seperti ini, Helena He selalu merasa dia dikelilingi oleh lingkar api, tetapi saat ini, api di matanya terbakar paling panas, tidak dapat melelehkan hatinya yang sudah beku.

Bodo amat.

Dia berkata dengan jutek, dan lanjut mengunyah burgernya, sekarang bagi Helena He, semuanya omong kosong, yang terpenting adalah makan, minum, tidur, hidup seseorang bukan untuk mencintai orang lain, kata-kata yang dia ucapkan pada Margaret Chu, sebenarnya lebih diperuntukkan baginya.

Dennil Du bukannya tidak tau perasaannya, dia bertanya dengan santai: Apakah kamu masih marah?

Tidak marah, kenapa aku harus marah? Marah itu adalah menghukum diri sendiri karena kesalahan orang lain, aku sangat bodoh!

Sebenarnya malam kemarin...

Sudah! Jangan jelaskan lagi padaku, aku tidak tertarik untuk mencari tau hal yang sudah lewat!

Dennil Du awalnya ingin menjelaskan kepadanya, tetapi Helena He menahan mulutnya menggunakan tahannya, dan menunjuk pintu: Keluar sendiri.

Dennil Du menghempaskan napas dengan maksud tidak bisa melakukan apa-apa, dan memejamkan matanya, berbalik dan berjalan pergi.

Setelah Dennil Du pergi, Helena He menghempaskan napasnya, ini barulah dirinya yang sebenarnya, jika kamu tidak menjauh dariku, aku akan hidup dan mati bersamamu, tetapi jika engkau menyerah atas aku dan meninggalkanku, kamu juga tidak akan ada di mataku!

Kedepannya, dia tidak mau memperdulikan siapapun, apalagi sampai membuat dirinya sedih.

Siang hari sudah dekat dan sebentar lagi makan siang, Asisten Niko datang ke kantor Helena He, dia tersenyum berkata: Nyonya, CEO Du berkata bahwa dia mau membawamu keluar makan siang, dan tidak membiarkan mu pergi ke kantin perusahaan.

Helena He mengarahkan tatapannya yang tadinya ditujukan pada komputer kepada Asisten Niko, dia mengerutkan keningnya dan berkata pada Asisten Niko: Nanti di perusahaan ini, aku tidak ingin mendengar panggilan nyonya.

Hah? Asisten Niko bingung, dia selama ini memanggilnya dengan sebutan ini, dulu tidak kenapa-kenapa, bagaiamana sekarang Helena He tidak mengizinkannya?

Hah kenapa, kamu tidak mendengarnya ya?

Dengar... jelas.... dia memejamkan matanya, ada peraturan di tempat kerja, tidak boleh membuat bos tidak senang, terlebih lagi istri bos, kalau tidak dia akan menjadi gelandangan....

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu