Someday Unexpected Love - Bab 236 Perselingkuhan (1)

“Apakah kamu benar-benar ingin tahu?”

Ia mengangguk:“Aku ingin tahu.”

“Baiklah, aku akan mengatakannya padamu, tapi kamu harus berjanji padaku, tidak boleh mengatakan hal ini pada siapapun. Oke?”

“Baiklah.”

Helena He berdeham membersihkan tenggorokannya: “Sebenarnya Tony Lou adalah anak dari ayahmu dengan wanita lain.”

“Anak hasil perselingkuhan?” Jelas sekali Marsha sangat terkejut: “ayahku punya perempuan lain di luar sana?”

“Benar……”

“Lalu, apakah ibuku tahu?”

“Ia tidak tahu, maka dari itu kamu jangan memberitahunya, hal ini jika ia ketahui, mamamu pasti sangat sedih.”

“Jadi begitu sebenarnya……”

Marsha Du tanpa sadar telah meninggalkan kamar Helena He dengan lesu.

Saat ia pergi, Helena He menghembuskan napas berat, ia tidak berniat mengatakan kebenarannya pada Marsha Du, gadis yang sangat polos dan berpikiran sempit itu, ia tidak selayaknya mengetahui terlalu banyak rahasia yang rumit ini.

Apalagi, hal seperti ini jika ia beritahukan kepadanya, cepat atau lambat ia akan mengatakannya pada Sinta Dou.

Ia bersiap menengok kakak perempuannya, yang sudah lama ia tidak kunjungi beberapa hari ini.

Pintu kamar terbuka sedikit, ia perlahan membuka pintu, dan memanggil: “Kakak, aku datang menjengukmu...”

Marchella Du sedang memeluk boneka kelinci putih besar, ia sedang menggeliat di sofa, mendengaar suara Helena He, ia langsung melompat kegirangan.

“Helena kamu datang!”

“Apakah kamu merindukanku?”

“Aku merindukanmu, setiap hari.”

Keduanya duduk di sofa, membicarakan tentang keledai yang tidak cocok mempunyai ekor mirip kuda, tiba-tiba, Marchella Du berbisik di telinga Helena He: “Apakah kamu ingin melihat bayinya mama?”

“Bayinya mama?”Helena He terbelalak:“bayi apa?”

“tentu kotak kecil yang disimpan mama,di dalamnya ada banyak barang berharga seperti bayi!”

“Bagaimana kamu bisa tahu?”

“Aku melihatnya, kemarin aku curi-curi masuk dan bermain ke kamar mama. Lalu aku melihat banyak sekali barang, sangat cantik!”

“Ada apa di dalamnya?” Helena He dengan malas bertanya, ia tidak tertarik lagi dengan apa yang dikatakan kakaknya.

“Ada banyak kalung, anting, gelang, dan cincin.”

“Cincin?” seketika ia terbelalak, jika ia tidak salah dengar, kakak tadi menyebutkan cincin, ia lupa dengan cincin tak bertuan yang ia hilangkan sebelumnya.

“Apakah kamu tahu dimana letak barang-barang itu?”

“Tahu...” Marchella Du mengangguk.

“Kalau begitu, kamu antar aku pergi melihatnya ya?”

“Baiklah!”

Setiap hari di jam-jam seperti sekarang ini, Sinta Dou selalu keluar untuk bermain kartu, jadi Helena He tidak takut ketahuan jika ia masuk ke kamar Sinta Dou.

Keduanya mengendap-endap mendorong pintu kamar, Marchella Du dengan cepat berlari masuk, lalu menarik laci di meja rias, ia mengambil kotak perhiasan dari dalam laci.

Helena He terbelalak, laci yang dibuka sama sekali tersembunyi, bahkan jika tidak dilihat dengan seksama, orang tidak akan mengetahui jika disitu ada laci.

Helena He bertanya pada kakaknya: “Bagaimana kamu tahu disitu ada laci?”

Marchella Du terkikik: “Aku mencuri-curi melihatnya, saat ia hendak mengambil barang...”

Dia mempercayainya, pernah beberapa kali, ia menemukan kakaknya diam-diam ke depan pintu kamarnya, dan menunggu sampai ia keluar, barulah ia muncul untuk mengagetkannya...

Helena He membuka kotak rias itu, di dalamnya ada banyak barang, semuanya adalah perhiasan mahal, ia sembarang mengacak-acak isi kotak itu, lalu seketika ia terdiam terbelalak, ia menemukan cincinnya yang hilang!

“Ada apa Helena?” Tanya Marchella Du.

“Ini milikku!”

Tangannya menggenggam cincin itu, kedua matanya berapi-api, ternyata memang ada pencuri di dalam rumah, sejak awal ia sudah menduga ini adalah ulahnya, hanya dia, perempuan penyihir yang mengkhawatirkan istri pertama kembali, setelah ini, ia tidak memiliki hak apapun di keluarga Du!

“Ini tidak bagus, kita ambil beberapa yang bagus.”

Marchella Du mengulurkan tangan dan mengambil cincin permata yang berwarna merah darah, ia ingin menukarnya dengan cincin yang berada di tangan Helena He, Helena He menggeleng: “Kakak, aku hanya menginginkan cincinku.”

Ia menaruh kotak perhiasan ke tempatnya semua, lalu dengan segera menarik Marchella Du keluar kamar itu.

Malam hari, saat Sinta Dou kembali dari bermain kartu, Helena He menunggunya dengan wajah kesal.

“Tunggu.” Ia berteriak menahannya saat Sinta Dou berjalan melewatinya seperti disana tidak ada orang.

“Ada urusan apa?”

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu