Someday Unexpected Love - Bab 250 Bagian Final (8)

Dengan cepat ia turun dari tempat tidur, membuat Hellena He tertegun dan kebingungan, kemudian ia bertanya dengan ragu: “Kenapa? Apa yang tidak kamu pikirkan?”

“Terima kasih telah mengingatkan ku, kalau kodenya benar, kehebatan mu benar-benar tak dapat di abaikan!”

Dennil Du mencium dahinya dengan sangat kuat, cepat keluarkan arloji tersebut, setelah merenung beberapa saat, tiba-tiba ia terpikir sesuatu: “Ternyata seperti ini.”

“Sebenarnya seperti apa?” Helena He terlihat sangat penasaran, dia telah mengingatkannya tentang hal apa?

“Apakah kamu melihatnya, jarum-jarum jam ini menandakan pukul berapa?”

“Jam 10, menit ke 30, detik ke 19.”

“Ini baru benar, pada saat ketika kakek memberikannya kepada ku, ketiga jarum jam ini menunjukkan pukul tersebut, jadi, jika tidak salah tebak, kodenya adalah 103019!”

“Besok aku akan pergi ke Swis, mencoba apakah kode tersebut benar atau tidak.

Keesokan harinya, Dennil Du terbang ke Swis lebih awal, seharian, Helena He merasa cemas menunggu telepon masuk darinya, keduanya telah sepakat, kalau kodenya benar, harus pertama kali memberi tahunya.

Sore hari jam tiga, Hp Helena He berbunyi, dengan secepat mungkin ia mengangkat telepon tersebut, ia menekan semangatnya yang menggebu-gebu, menunggu kabar gembira dari Dennil Du......

“Halo, suamiku, apakah kodenya benar?” ia buru-buru bertanya.

Lawan bicara di seberang telepon hanya diam, kemudian di sambung dengan suara penuh kekecewaan: “Tidak benar.”

Hatinya yang menggebu-gebu seketika menjadi kecewa, meski pun ia merasa sedih, tetapi ia masih menggumpulkan semua tenaga untuk menghibur: “Tak apa, kembalilah, kita akan bersama-sama memikirkannya.”

Dennil Du belum lah kembali, tetapi Helena He telah menerima bunga mawar sebanyak 999 tangkai, pria berkebangsaan Inggris yang mengantar bunga tersebut berkata bahwa suaminya lah yang memesannya.

Begitu Dennil Du kembali, yang menyambutnya bukanlah sebuah ucapan terima kasih, melainkan sebuah omelan.

“Ada apa dengan mu, kodenya tidak tepat, bisa-bisanya kamu masih memberikan ku begitu banyak bunga, kamu tidak mau uang ya, sekarang ini sedang masa-masa krisis, kenapa kamu bisa begitu boros, kalau nantinya kamu sudah berjaya, mau memberiku seribu tangkai bunga pun aku tak masalah!”

Dennil Du tertegun sejenak, setelah itu ia tertawa dan berkata: “Itu bohong, sebenarnya, sudah benar......”

“Apanya yang benar?” ia belum mengerti maksudnya.

“Kodenya.”

“Kodenya benar?” ia terkejut dan membelakkan matanya lebar-lebar.

“Em!”

“Kamu membohongi ku?! Bisa-bisanya kamu membohongi ku...... aku akan membiarkan mu membohongi ku......!!” Helena He sangat marah sehingga membuatnya mencubit lengan Dennil Du, seketika dari dalam ruangan memantulkan suara tawa bahagia mereka.

Akhirnya mereka memecahkan misteri di balik arloji tersebut, saat malam hari tiba, mereka sekeluarga makan malam bersama dan merayakannya, Marsha Du juga telah hadir di sana, tiga tahun ini, dia telah berubah, dari yang dulunya masih tampak seperti seorang anak remaja, dan sekarang ia telah menjadi seorang nona yang sangat terlihat sangat dewasa, dua tahun yang lalu ia telah lulus, sekarang bekerja di lembaga keuangan Amerika Serikat, serta berpacaran dengan pria berkebangsaan Ameria serikat.

Dennil Du mengumumkan, tiga hari kemudian akan pulang kembali ke negara asal, ia ingin menghidupkan kembali bisnis keluarga Du, Helena He mengacungkan dua jempol pertanda setuju, Marsha Du juga menyetujuinya, hanya saja ia menunjukkan bahwa ia akan tinggal di Amerika Serikat demi pacarnya.

Saat ketika Helena He bersiap-siap demi pulang ke negaranya, ia tak memikirkan bahwa ibu mertuanya sedang jatuh sakit, walaupun tiga tahun belakangan ini, ini bukanlah kali pertama sakitnya kambuh, tetapi Helena He memiliki sebuah firasat, kali ini ibu mertuanya benar-benar tidak akan dapat menahannya lagi......

Dennil Du mengirim ibunya ke rumah sakit terbaik yang berada di Amerika Serikat, dibandingkan dengan ketenangan hati Helena He, sebaliknya Dennil Du merasa sedikit tidak dapat menerima, karena ia tidak tau bahwa ibunya mengidap kanker perut stadium lanjut!

Tidak peduli walaupun sebagus apapun kemampuan mereka dalam mengobati, tetapi menghadapi sakit yang di derita oleh Nyonya Guan, Dokter Amerika pun tetap tidak dapat melakukan apa-apa, di saat terakhirnya , Nadya Guan lemas bahkan sepatah kata pun tak dapat di ucapkan keluar dari mulutnya, tetapi Helena He dapat melihat sebuah harapan dari dalam matanya, oleh karena itu ia dengan cepat menyuruh Dennil Du menghubungi Tony Lou untuk terbang ke Amerika.

Helena sedikit pun tidak khawatir jika Tony Lou tidak akan datang kemari, karena ia sudah menerima kakaknya, sehingga dia juga pasti dapat menerima ibunya, dan kenyataannya, dia benar-benar datang.

Di kamar pasien yang cukup besar, suasananya cukup hening, Nyonya Guan menggenggam tangan anak laki-laki tertua yaitu Dennil Du, kemudian sebelah tangannya lagi menggenggam anak laki-laki bungsunya yaitu Tony Lou, bibir keringnya sejenak terbuka dan tertutup, ia ingin mengatakan seribu kalimat, tetapi sungguh menyakitkan, karena ia tak dapat mengucapkan sepatah kata pun.

“Ibu.”

Mata Tony Lou memerah, perlahan ia memanggilnya, mungkin karena hubungan darah yang kental di antara mereka, sehinggia sebagai seorang putra membuatnya mengerti apa yang ingin di katakan oleh ibunya.

“Ibu, tenang saja, kedepannya aku dan Tony Lou akan saling menyayangi dan mencintai, bersatu hati sebagai seorang saudara!”

Nyonya Guan mengangguk dengan tenang, akhirnya, ia dapat dengan tenang menutup matanya......

Di dunia ini, manusia tak hentinya sedang memerankan sebuah kisah sedih atau kisah bahagia setiap harinya, kalau mereka tidak dapat menerima semua itu, maka mereka hanya dapat menghadapinya dengan tenang.

Setelah pemakaman ibu mertua selesai, Helena He dan semuanya kembali ke negara mereka, Dennil Du menebus kembali rumah keluarga Du, Helena He melihat kearah kebun yang telah di tumbuhi banyak rumput, membuat ia pertama kali tersadar, ternyata dia telah begitu lama meninggalkan tempat ini.

Dennil Du menggunakan waktu selama setengah tahun, kariernya pun dengan cepat melambung, lalu Tony Lou dengan resmi mengganti namanya menjadi Tony Du, dan bekerja di Perusahaan Du, bersama dengan kakaknya membangun kembali bisnis yang dulunya telah jatuh, menjadi sebuah bisnis yang sangat berkembang pesat.

Margaret Chu kembali hamil, mendengar dari perkataan Sean Ou, kehamilan kali ini adalah seorang permpuan, itu membuat Dennil Du merasa sangat iri, setiap hari ia berceloteh di telinga Helena He, kapan ia akan memberikannya seorang anak perempuan......

Helena He memanggil pekerja renovasi, dan merenovasi rumah keluarga Du seperti rumah baru, ia ingin menghapus semua bayangan lama, kemudian menggunakan tampilan yang baru untuk menyambut hidup yang baru, taman pun di tanam kembali dengan berbagai macam bunga, tetapi yang paling banyak tetaplah bunga Corn Lily, ia telah menganggap bunga ini sebagai bunga keberuntungannya, kalau pada tahun itu dia tidak memutuskan bertahan untuk setiap hari pergi berjualan bunga, maka apakah mungkin ia akan bertemu dengan cintanya setelah itu......

Sekejap mata, musim gugur pun tiba, dedaunan mulai menguning, saat ini ialah saat panen yang paling menyedihkan, tetapi Helena He malah memanen sebuah kebahagiaan, kebahagiaan yang tiada batas.

Sore hari di musim gugur, dia dan juga Dennil Du sedang duduk di taman menikmati biasan sinar matahari, ia bersandar di pundaknya, dengan santai bertanya: “Dennil, siapa yang dapat mengatakan bahwa cinta dalam hidup seseorang itu selamanya akan tetap seperti itu, dan siapa yang dapat mengatakan dua orang yang saling mencintai tak dapat melupakan; siapa yang dapat mengatakan akan tetap bersama di tiga kehidupan, siapa yang dapat mengatakan kapan akhir dari zaman; siapa yang dapat mengatakan mencintai untuk selamanya, siapa yang dapat bertahan untuk selamanya mencinta?”

Dennil Du tersenyum kecil: “Apakah orang lain dapat mengatakan hal itu atau tidak aku tidak tau, tetapi aku dapat dengan yakin memberitahu mu, jika aku dapat mengatakannya.”

Bunga Krisan yang berada di taman sedang bermekaran, di penuhi dengan aroma wangi, seperti aroma sebuah kebahagiaan, Benedict Du yang telah berumur empat tahun tiba-tiba menghampiri kedua orang tuanya, ia menggoyang-goyangkan kepalanya sembari melafalkan sebuah puisi yang di sukai oleh ayah dan ibunya.

Semoga seluruh pasangan di dunia yang saling mencintai dapat bersatu.

------TAMAT----

Penulis Merekomendasikan "Ditipu Oleh Suamiku / After Marriage Story"

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu