Someday Unexpected Love - Bab 143 Berubah-Ubah (1)

Tengah malam di hari kedua, Michelle Yang memeluk seorang anak dan datang ke keluarga Dennil Du, berkata bahwa dia sebenarnya anak yang pintar, sekalinya bertemu dengan Dennil Du, dari pelukan ibunya langsung bergegas lari ke arah Dennil Du, memeluk kakinya, menangis dan memanggil: Ayah.....

Dennil Du dengan bingung dan ragu memandang kearahnya, sudah mengetahui hasilnya, walaupun dia tidak ingin mengakuinya, juga tidak dapat menolak bahwa anak ini adalah darah dagingnya.

Dennil, kalau kamu benci aku tidak apa-apa, tetapi kamu tidak dapat membenci dia, peluk dia, ini adalah anak kamu.....

Michelle Yang berjalan kearahnya, dengan muka iba memandang dia.

Helena He berdiri di sampingnya, dengan tatapan tajam memandang ke arah lain, karena Dennil Du sudah menunduk dan menggendong anak itu, anak itu terus menerus meminta: Ayah, peluk..... Ayah, peluk......

Dennil Du menggendong anak itu, perasaannya sangat berantakan, anak lucu ini, apakah benar bukti dari kejadian 3 tahun lalu?

Dennil, aku pergi dulu ke ruangan ayah.

Helena He berbicara dengan gusar, dia sudah tidak ada cara lain untuk menetap disana, melihat Dennil Du menggendong anaknya, Michelle Yang berdiri di sampingnya, dia merasa dirinya seperti orang ketiga, sedang merusak rumah tangga orang lain.

Pelan-pelan mendorong pintu dan masuk ruangan, ibu mertua melihat dia masuk, segera berhenti mengomel, sebenarnya Helena He juga tidak dapat mendengar jelas, dia juga dapat membayangkan saat itu, ibu paling dapat bicara, juga ingin bicara apa.

Helena He, kamu peluk anak itu dan segeralah duduk.

Ayah mertua dengan penuh kasih sayang menunjuk kursi di sampingnya, Sinta Dou mengendus: Aduh, suami, tidak hamil, wanita mana yang tidak melahirkan anak, kenapa begitu halus?!

Helena He menghela napas, dan tersenyum: Ayah, sekarang sudah tidak sehat, sudah tidak perlu untuk terlalu halus.

Dia saat ini sudah tidak ingin berdebat dengan ibu mertua, dia hanya tidak ingin ayah karena cinta dengan istrinya malah merasa bersalah dengan Michelle Yang.

Dennil Du masuk kedalam, Michelle Yang juga memeluk anak dan ikut dengannya masuk.

Sesampainya di ruangan, dia menaruh anaknya di bawah, dan dengan suara kecil: Dudu, panggil kakek......

Helena He mau tidak mau mengakui bahwa anak ini sangat nurut, ibunya menyuruh dia menyapa siapa, dia menurut, tidak seperti anak seumuran dengannya.

Kakek......

Dudu dengan suara imutnya, di dalam ruangan yang sunyi mengeluarkan suara yang tidak biasa, memanggil kakek dan tersenyum, hatinya seperti terbakar emosi.

Hmmmm, apakah kamu cucu aku? cepat kesini, biar aku lihat baik-baik.

Michelle Yang berjalan kedepan, membawa Dudu kesebelah kasur, Albert Du melebarkan tangannya, dengan lembut memegang pipi anak itu, pandangan cintanya yang dalam membuat hati Helena He sakit, dia tiba-tiba merasa, bahkan ayah, tidak mungkin menganggapnya buruk.

Ini adalah cucu aku, adalah cucu keluarga ini......

Dia sesekali mengelus, sesekali berbicara, sangat terlihat bersemangat, Dennil Du melihat wajah pucat Helena He, langsung menghentikan pembicaraan ayahnya: Ayah, balik ke topik awal.

Michelle Yang membalikkan kepala dan menatapnya, lalu melihat ayah, dengan tegas: Paman, kalau mau cucu ini, juga harus membawa aku masuk.

Tuan Du sedikit terkejut karenanya, tetapi tidak menunjukkan tidak terima.

Itu tidak boleh.

Dennil Du tidak ragu berbicara, dia tidak bisa membuat Michelle Yang menghancurkan hubungan dia dengan Helena He.

Kalau tidak boleh, anak ini aku bawa pergi!

Michelle Yang ingin membawa anak itu pergi, tetapi dihalangi oleh Tuan Du: Tunggu sebentar.

Helena He diam di tempat, dia tidak mengeluarkan ekspresi apapun, juga tidak bebricara, tetapi hatinya tidak tenang, sikap ayah menunjukkan banyak tanda, semua bukti, sangat mungkin menerima Michelle Yang untuk tinggal.

Kalau Michelle Yang tinggal, itu tandanya dia harus pergi.

Michelle, kamu waktu itu tidak dapat bersama dengan Dennil Du, aku sebagai paman merasa menyesal, sekarang kamu kembali, Dennil juga sudah menikah, hanya dapat berkata kalian berdua memiliki takdir, apapun dapat dipaksa, perasaan tidak dapat dipaksa, sekarang kamu memiliki anaknya Dennil, kita seharusnya membawa kamu dan anakmu untuk melanjutkan keturunan, tetapi, disaat bersamaan sangat menyesal, Helena He juga hamil, tidak peduli laki-laki atau perempuan, juga keturunan keluarga Du, jadi, aku tidak dapat meminta Dennil untuk cerai, lalu menikah dengan kamu, tentu saja, aku tidak dapat mengabaikan cucu ku, aku hanya berharap, kalau kamu bersedia, tinggalkan anak ini pada kami, aku yakin Helena He dapat menjaganya, keluarga kamu punya kekuatan untuk merawatnya dengan baik, mendapat pengajaran yang baik, lagipula kami tidak mungkin merugikan kamu, kami dapat memberikan kepadamu uang hidup, jadi kesulitanmu, juga kesulitan keluarga kami, anak ini juga dapat memanggil kamu ibu selamanya.

Ayah Du tidak pernah berbicara sepanjang ini, dia sedikit menguras tenaga, berhenti beberapa detik, dan melanjutkan berbicara: tentu saja, ini adalah pemikiran yang egois, kalau kamu tidak bersedia lepas dari anak kamu, aku tidak dapat memaksa, kamu dapat bawa dia pergi, setelah itu biaya anak ini, kami yang tanggung, begini lebih baik.

Helena He tidak pernah mengira bahwa ayah akan mengaturnya sedemikian rupa, sangat masuk akal, semua adil, hanya dia tidak tahum Dennil Du apakah sependapat dengannya, merasa bahwa begini lebih baik.

Dia melihat kearah suami, dia tidak bisa berhenti menatap anak itu, pandangan itu tidak dapat diartikan, sepertinya hatinya sangat kacau dan sakit.

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu