Someday Unexpected Love - Bab 80 Dialah Yang Dicintainya (2)

Kemana saja.

Sebenarnya dia tidak berniat pulang ke rumah orang tuanya, pulang semalam ini, pasti akan membuat mereka bertanya-tanya tanpa henti, bukannya perhatian padanya, namun khawatir dengan keuntungan asuransi mereka apakah bermasalah.

Helena He berpikir untuk mencari hotel, Dennil Du mengendarai mobil mengejarnya, dia memerintah: Masuk mobil.

Dia tidak memperdulikannya, terus berjalan lurus, melihat sebuah lampu penginapan yang menyala, Helena He segera berlari dengan cepat masuk kedalam, Dennil Du mengikutiny dari belakang, baru saja Helena He memberikan uang deposit, pria itu datang mengancamnya: Jika kamu berani membiarkannya masuk ke dalam kamar, besok aku akan membuat penginapanmu tutup!

Istri bos dari tempat penginapan itu melihat Dennil Du yang terlihat berkuasa, segera mengembalikan uang deposit pada Helena He, berucap: Sebaiknya kamu cari yang lain, disini sudah penuh.

Helena He menatap Dennil Du dengan berapi-api, kemudian berbalik keluar dari penginapan, kembali berjalan kedepan, setelah terus-terusan mencari beberapa hotel, namun semua itu dihancurkan pria yang berada dibelakangnya.

Dennil, apa yang ingin kamu lakukan sebenarnya?

Berdiri dipinggir jalan dengan waktu yang hampir fajar, selain hotel yang masih ramai, semuanya terasa sunyi.

Pulang denganku, semudah itu.

Apa kamu akan menjamin berapa kalipun Michelle meneleponmu, kamu tidak akan pergi ditengah malam?

Ini adalah kalimat kekesalannya, karena dia tahu Dennil Du akan sulit menyetujuinya, namun dia malah berucap: Iya.

Bohong.

Dia membalikkan tubuhnya untuk kembali berjalan, namun pria itu menarik bahunya: Kapan aku pernah membohongimu?

Benar, dia tidak pernah membohonginya, dia berbohong pada Michelle Yang mengenai dirinya yang telah menikah, namun dia tidak pernah berbohong pada Helena He.

Jangan membantah lagi, pulang denganku.

Dennil Du kembali memerintah, Helena He membalikkan tubuhnya dengan kesal: Jangan memerintahku, sikapmu ini membuatku merasa tidak nyaman!

Mengimbangi permainannya dihadapan Michelle Yang sudah cukup memuakkan baginya, sekarang tidak ada lagi orang ketiga disana, dia tidak ingin membuat dirinya tertekan lagi.

Kalau begitu aku hanya dapat memaksa.

Dennil Du menarik pinggangnya menggendongnya, kemudian membuka pintu mobil menghempaskannya kedalam mobil, Helena He yang dihempaskan olehnya kepalanya terasa pusing, mengerang tertahan: Dennil, kamu keterlaluan!

Kenapa dia ingin bersikap asing padanya maka dia akan menjadi asing, ingin mendekatinya makan akan menjadi dekat, ingin bersikap keras maka bersikap keras, ingin memerintah maka langsung memerintah, ingin pergi langsung pergi, ingin datang langsung datang.

Dia mengeraskan wajahnya tidak mengatakan apapun, mempercepat kecepatan mobilnya untuk tiba dirumah keluarga Du.

Sekarang ini sudah tengah malam, semua orang telah terlelap dalam mimpi mereka, Helena He takut membangunkan orang rumah, naik ke atas tanpa menimbulkan suara sedikitpun.

Dennil Du melepaskan jas yang dikenakannya, mengendurkan dasi, bersandar pada sofa menyalakan sebatang rokok, hembusan demi hembusan mengeluarkan kepulan asap.

Setelah Helena He memasuki kamar mandi, sengaja berlama-lama didalam, sekarang dia sedang tidak ingin berhadapan dengan pria itu, tubuhnya telah memerah karena air panas yang terus mengalir diatas tubuhnya, namun dia tidak memperdulikannya, hanya berdiri dengan bodoh, tidak ingin keluar.

Beberapa lama kemudian, Dennil Du mengetuk pintu: Helena, kenapa kamu mandi lama sekali?

Dia tidak menjawab, melilitkan sebuah handuk ditubuhnya, kemudian duduk diatas closet yang tertutup, memikirkan bagaimana dirinya nanti.

Beberapa lama kemudian, Dennil Du kembali mengetuk pintu: Kenapa belum keluar? Jika kamu tidak keluar juga aku akan mendobrak pintu ini.

Helena He tidak percaya jika dia akan mendobrak pintu, tekanan hari ini sungguh terlalu besar, sehingga dia tidak mendengarkan perintah Dennil Du, semakin dia berucap padanya dengan nada seperti ini, dia akan semakin tidak memperdulikannya.

Terdengar sebuah suara debuman, Dennil Du mendobrak dengan kuat, dia benar-benar mendobrak pintu hingga terbuka, Helena He yang terkejut terjatuh dari atas closet, dia mendongakkan kepala menatap pria yang berdiri didepannya dengan terkejut, menelan air ludahnya, namun tidak mengeluarkan sepatah kata.

Kamu lebih memilih duduk disini semalaman, dan tidak ingin melihatku begitu?

Dia mengulurkan satu tangannya, menariknya untuk berdiri, kejadian ini membuat Helena He teringat dengan malam dimana dia ditabrak oleh pria itu, dengan gerakan yang sama, saat itu Helena He menolak niat baiknya, malam ini, dia kembali menolaknya.

Menolehkan kepalanya, dia berucap: Aku bisa berdiri sendiri.

Tadi dia terjatuh sedikit kuat, bokong dan pinggangnya terasa sakit, dia berusaha untuk berdiri, ketika dia menggerakkan tubuhnya, muncul sebuah suara, Dennil Du segera menggendongnya dengan paksa.

Bisakah untuk tidak keras kepala?

Dia menggendongnya sambil berjalan kesisi ranjang.

Dennil Du melemparnya ke atas kasur dengan kuat, namun siapa yang tahu ternyata wanita itu memeluk lehernya, akhirnya kedua orang itu terjatuh bersama.

Kasur yang empuk itu berderit sejenak, kemudian kembali lagi seperti semula.

Sisi telinga Helena He terdapat nafas Dennil Du yang memburu, pria itu menindih diatas tubuhnya, kemeja putih itu terlihat sedikit terbuka, menunjukkan ototnya yang putih, terlihat bulir-bulir keringat dikulitnya.

Dia kecanduan dengan aroma tubuh pria itu, aroma keringat yang samar, dan juga aroma nikotin dan parfum.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu