Someday Unexpected Love - Bab 69 Kecelakaan (1)

Brak——

Terdengar sebuah suara yang keras, tiba-tiba acara yang sedang berlangsung berubah menjadi suara pekikkan, terdengar orang-orang yang sedang berteriak dengan menggila: Meledak, meledak!!

Kedua kaki Helena He melemas, jatuh dalam pelukan Dennil Du, dia menggelengkan kepalanya dengan wajah pucatnya: Tidak mungkin, bagaimana bisa......

Tak apa, kamu jangan khawatir, aku akan kesana untuk memeriksa!

Dennil Du mengerutkan kedua alisnya kemudian berlari kearah tempat ledakan tadi, sekelompok orang berdatangan sembari menangis, memaki, memekik, dan suara bising lainnya.

Helena He segera berlari kesana untuk melihat, ternyata ada tiga orang yang berlumuran darah, Dennil Du dengan cepat menyuruh Asisten Niko untuk memanggil ambulance, baru saja acara berlangsung selama sepuluh menit, namun sudah terjadi kejadian mengerikan seperti ini.

Tuan Du saat itu juga berada disana, ketika ledakan itu terjadi, dia terkejut hingga tekanan darahnya naik, dia langsung dibawa ke rumah sakit oleh Hadi Shi .

Ambulance telah datang, para media juga datang, Helena He terjebak dalam kerumunan media, dia mendapatkan pertanyaan yang menyakitkan——

Nyonya Du, Karnival Perusahaan Du kali ini andalah yang merencanakannya, kenapa terjadi sebuah ledakan padahal acara baru saja berlangsung?

Sebuah acara besar seharusnya memiliki keamanan yang tinggi, apakah kalian tidak mempersiapkan, atau tidak memeriksa?

Nyonya Du, menurutmu apakah ledakan ini ditargetkan pada anda? Atau ditargetkan pada seluruh Perusahaan Du?

Jika tiga korban tadi mengalami hal yang tidak diinginkan, bagaimana Perusahaan Du menghadapi keluarga korban?

……

Pikiran Helena He telah kosong, dia tidak mengetahui apapun, dan tidak ingin mengatakan apapun, sepuluh jari tangannya saling bertautan, air matanya perlahan-lahan membasahi matanya.

Hingga saat ini dia baru menyadarinya, tidak semua masalah akan berhasil jika kamu melakukannya dengan giat, kehidupan seorang Helena He sejak awal memang selalu menyedihkan.

Semuanya jika ada pertanyaan langsung tanyakan saja padaku, tolong jangan mengganggu istriku.

Dennil Du segera muncul, dia menarik Helena He masuk dalam dekapannya, menggantikannya menahan semua tekanan dari luar.

Para media mulai berbondong-bondong mengajukan pertanyaan, dia menjawabnya satu per satu dengan tenang, tidak perduli bagaimana orang-orang ini mengajukan pertanyaan dengan mensangkut pautkan dengan Helena He, namun dia dapat mengatasi semua itu, hingga akhirnya melalui kasus ledakkan ini, membuat para media dapat melihat, jika Direktur Perusahaan Du sangat mencintai istrinya.

Dennil Du mengantar Helena He kembali ke rumah Du, Tuan Du yang darah tingginya kambuh masih berada dirumah sakit, semua orang rumah juga sedang tidak ada dirumah, Helena He duduk diruang tamu dengan diam, perasaannya sedang berada di titik terbawah.

Jangan sedih, masalah ini pasti disengaja oleh seseorang, aku akan meminta polisi untuk menyelidiki hal ini, dan mengembalikan nama baikmu.

Maaf......

Helena He terisak mengucapkan satu kata itu, dan kembali menundukkan kepalanya.

Bodoh, bukan kamu yang meletakkan bom, untuk apa meminta maaf? Dennil Du menatapnya dengan kesal.

Aku telah mengacaukan segalanya, ayah juga terkejut hingga masuk rumah sakit, mereka pasti akan memaksaku untuk bercerai denganmu......

Tanpa bisa ditahan air mata Helena He mengalir turun, sebenarnya bukannya dia tidak dapat melanjutkan hidupnya jika bercerai, namun dia tidak ingin meninggalkan Dennil Du dengan cara dipaksa seperti ini.

Jangan pikirkan hal itu, bercerai atau tidak aku yang memutuskan, sebaiknya kamu naiklah keatas untuk istirahat.

Tapi aku ingin kerumah sakit melihat keadaan ayah......

Dennil Du menggelengkan kepalanya: Jangan pergi sekarang, jika pergi sekarang mereka hanya akan memakimu, tunggu hingga aku mendapatkan bukti, jika kejadian ini tidak ada hubungannya denganmu, jika mereka merasa marah, setidaknya mereka tidak akan marah padamu.

Sepertinya hanya inilah yang bisa dia lakukan, sebelum kebenaran terungkap, sebaiknya dia tidak menemui siapapun.

Yang diperiksa Dennil Du pertama kali adalah asal dari peledak itu, tidak mudah untuk membeli barang berbahaya seperti ini, semakin sulit suatu benda dibeli, maka pemeriksaan akan semakin mudah.

Untungnya, ketiga korban yang terluka berhasil diselamatkan, dengan uang maka semua terselesaikan, yang sulit untuk diselesaikan adalah para keluarga, sejak kejadian itu terjadi, handphonenya hampir meledak karena mereka.

Dennil Du mengendarai mobilnya ke rumah sakit, setelah Tuan Du mendapatkan pertolongan pertama keadaannya sudah pulih kembali, ketika dia muncul, terdengar suara menggelegar: Dennil, segera ceraikan wanita itu, kali ini, jangan berani-beraninya kamu untuk melindunginya, aku tidak pernah memiliki putra sepertimu!

Sinta Dou langsung menggeram padanya dengan marah.

Albert Du semakin marah: Kamu harus menepati apa yang pernah kamu ucapkan, mengadakan sebuah acara bisnis yang hampir mengilangkan nyawa orang lain, sangat membuat orang tidak dapat mempercayainya, kuharap besok ketika aku keluar dari rumah sakit kamu sudah memenuhi janjimu!

Ayah, ketiga korban itu sudah diselamatkan, aku juga sudah menemui keluarga korban, dengan memberinya sedikit uang kerugian maka semua terselesaikan.

Dennil Du menjelaskan dengan tersenyum.

Heh, apakah itu masalah? Sesuatu yang dapat diselesaikan dengan uang itu bukanlah masalah, yang utama adalah masalah ledakkan ini berpengaruh seberapa besar pada nama baik kita? Kamu sebagai Direktur Eksekutif perusahaan apakah pernah memikirkan hal ini?!

Perasaan Albert Du menggebu-gebu.

Kak, sudah awal kukatakan wanita ini pembawa sial, coba kamu pikirkan baik-baik, sejak kamu menikah dengannya, sudah berapa kali keluarga kita mengalami bencana, dulu kamu begitu pintar, kenapa sekarang menjadi buta seperti ini karena wanita penggoda itu!

Marsha Du mulai mengompori, walaupun ketiga orang itu mengatakan hal yang berbeda, namun maksud dan tujuannya sangat jelas, yaitu tidak perduli bagaimanapun, mereka harus mengusir Helena He.

Setelah Dennil Du merasa tidak ada yang ingin berbicara lagi, dia bersuara bertanya: Ayah, bagaimana keadaanmu?

Ceraikan istrimu, setelah itu tidak akan terjadi apapun padaku. Albert Du menatapnya dengan tajam.

Syukurlah tidak terjadi apapun.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu