Someday Unexpected Love - Bab 218 Gelang Lain (2)

Setelah Helena He keluar dari apartemen Tony Lou, ia segera menghentikan taksi dan kembali ke rumah keluarga Du. Setelah tiba di rumah, Dennil Du masih belum pulang dari makan-makan bersama orang kantor, selesai mandi dia masuk ke ruang kerja Dennil Du dan menyalakan komputernya, melihat di Wechat Margaret Chu meng-update--

"Ayah, Ibu, aku minta maaf, tolong maafkan putri kalian."

Dia terkejut, apa jangan-jangan Margaret Chu sudah kawin lari dengan Sean Ou? Bagaimana dia bisa meng¬-update Wechat seperti ini kalau bukan kawin lari?

Dia segera mengambil ponsel, memasukkan nomor teleponnya, telepon terhubung setelah dua dering, tetapi malah bukan suara Margaret Chu.

"Helena He, kebetulan aku sedang mencarimu!"

Untuk pertama kalinya, suara Nyonya Chu terdengar begitu tajam.

"Bibi Chu, dimana Margaret?"

"Kamu bertanya padaku? Aku yang ingin bertanya padamu! Apa kamu memberikan informasi pada pria yang sudah menikah itu? Dia membawa lari putriku sekarang, aku katakan padamu, suruh dia pulang lebih awal, kalau tidak jangan salahkan aku bersikap kasar."

Helena He menyeka keringat, diam-diam, benar-benar kawin lari...

Pintu ruang kerja didorong terbuka, dan Dennil Du masuk dan melihatnya di dalam, dan Helena He langsung merasa lega.

“Cepat kemari,” Dia mengulurkan tangannya dan menunjuk ke telepon di tangannya.

“Ada apa?” Dennil Du mendatanginya dengan ragu: “Siapa yang menelepon?”

Dia merendahkan suaranya: "Ibu Margaret Chu."

Dia kembali menghadapi panggilan terlepon itu lagi, dia menjelaskan dengan polos, "Bibi Chu, aku tidak tahu apa yang terjadi, jika aku tahu, aku tidak akan menelepon ponselnya lagi..."

"Jangan berbohong, Margaret Chu kami belum pernah melakukan ini sebelumnya. Jika tidak ada yang memberikan ide padanya, dia tidak akan melakukan hal yang memalukan ini bahkan jika orang-orang meyakinkannya, Helena He, gunakan hati nuranimu, bagaimana Komisioner Tanto Chu dan aku memperlakukanmu? Ayahmu sudah ditangkap berkali-kali dalam beberapa tahun terakhir. Jika bukan karena kamu, apa mungkin dia ditangkap lalu dibebaskan? Jika kamu tidak membalas budi, ya sudah, tapi sekarang malah mengembalikan kebaikan dengan kejahatan, mendorong putriku ke lubang api. Kami benar-benar buta pada awalnya, aku katakan padamu, jika tidak mengirim Margaret Chu kembali besok, beritahu ayahmu untuk berhati-hati di masa depan!"

PAK, Nyonya Chu menutup telepon, Helena He memandangi ponselnya, dan sakit kepala hingga mengernyitkan alisnya.

“Apa yang dia katakan?” Dennil Du bertanya dengan heran.

"Sean Ou membawa Margaret Chu lari, sekarang dia mencariku untuk meminta anaknya, mengatakan jika Margaret Chu tidak dikirim kembali besok, jika ayahku ditangkap lagi, jangan berpikir dia akan keluar dengan mudah..."

"Dibawa lari? Lari kemana?"

"Aku tidak tahu, sepertinya kawin lari..."

Helena He berpikir jika bukan karena kawin lari, Komisioner Tanto Chu pasti sudah menyerbu vila keluarga Ou dengan polisi kriminal sekarang, untuk alasan apa pun seperti perdagangan wanita atau penjualan manusia, kemudian memaksa Sean Ou untuk menyerahkan anaknya.

"Bukan kawin lari."

Dennil Du dengan tegas mengoreksi: "Bahkan jika Margaret Chu bersedia, Sean Ou juga tidak bisa tidak bertanggung jawab. Pada dasarnya dia sendiri yang bertanggung jawab penuh atas bisnis keluarga Ou, saudaranya tidak tahu apa-apa tentang bisnis. Jika dia pergi, yang ditinggalkan bukan sebuah kios, tapi sumber kehidupan seluruh keluarganya. "

"Ah? Bukan kawin lari, lalu bagaimana dengan orangnya?"

"Seharusnya di suatu tempat yang sudah dia atur."

Helena He marah hingga mengerutkan keningnya: "Sean Ou ini juga benar-benar. Sebenarnya bagaimana masalah dengan Karin Yang bisa diselesaikan? Mungkinkah Margaret Chu mengkhianati keluarganya untuk seumur hidup? Selalu ada cara untuk menyembunyikannya."

Dennil Du menepuk pundaknya, "Jangan khawatir, ini akan segera diselesaikan."

"Benarkah?"

"Ya."

"Bagaimana cara menyelesaikannya?"

"Kamu akan tahu saat itu."

"Tidak bisakah kamu memberitahuku sekarang?"

Helena He menatapnya dengan mendesak, dia suka ingin tahu dalam segala hal.

Nada dering telepon bordering, menunduk dan melihat yang menelepon adalah Tony Lou, dia segera mengerti dalam hatinya kenapa dia menelepon saat ini...

"Jangan katakan lupakan, aku tidak ingin mendengarkannya lagi."

Dia membawa ponselnya keluar dari ruang kerja, masuk ke kamar, dan begitu menutup pintu dia menjawab: "Halo?"

“Apa kamu mengambil barangku?” Dia bertanya dengan sedih.

"Barang apa?"

Helena He dengan sengaja bertanya, ada keheningan di telepon, dia berkata, "sebuah gelang giok."

"Gelang giok? Apa maksudmu yang aku berikan terakhir kali?"

Tony Lou terdiam lagi, kemudian menjawab, "Bukan, ini milikku sendiri."

"Punyamu sendiri? Kamu seorang pria dewasa darimana memiliki gelang?"

"Keluar dan katakan, aku di luar rumahmu."

Panggilan itu ditutup olehnya, Helena He terdiam, dia benar-benar berlari kemari, sepertinya gelang ini benar-benar penting baginya.

Dia diam-diam turun ke bawah, kemudian langsung menuju ke luar pintu rumah, dalam kegelapan, Tony Lou berteriak, "Kemarilah."

Helena He berjalan mendatanginya dan bertanya, "Apa yang tidak bisa dikatakan di telepon?"

“Kembalikan gelang itu padaku,” dia mengulurkan tangannya.

"Bagaimana kamu tahu itu aku?"

Wajahnya membeku dingin: "Karena hanya kamu yang masuk ke apartemenku hari ini."

"Itu tidak berarti bahwa aku yang mengambil gelangmu. Lagipula, aku selalu hanya mengambil apa yang pantas aku ambil, memberiku barang yang bukan milikku, aku juga tidak mau."

Tony Lou meremas bibirnya dengan erat, matanya kabur: "Jangan buat masalah, berikan padaku, gelang itu sangat penting bagiku."

“Apa itu milikmu?” dia bertanya dengan tajam.

"Ya," dia menjawab dengan tegas.

"Apa kamu pikir aku bodoh? Apa yang aku berikan kepada orang lain, apa aku tidak tahu?"

Dia mengambil gelang itu keluar dari sakunya dan berkata dengan tegas, "Ini yang kuberikan padamu, dan yang rusak itu palsu."

Tony Lou mengambilnya: "Ada banyak hal yang persis sama di dunia ini."

Dia berbalik untuk pergi, Helena He memanggilnya: "Tunggu sebentar."

"Apa lagi?"

Dia tidak berbalik, hanya punggungnya yang lurus dan dia tampak cerah dan jelas, tidak merasa bersalah sama sekali.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu