Someday Unexpected Love - Bab 96 Kecelakaan Disaat Bertamasya Bulan Madu (2)

Disini Sean Ou masih pelan-pelan dengan paksa bertanya pada Dennil Du kenapa putus sama Michelle Yang, wajah dia tertahan hingga merah, nampaknya masih belum bisa terima.

"Kamu tahu tindakan kamu ini apa kah? Ehm? Tahu kah? Tindakan ini adalah mencampak tahu kah kamu?"

Dari awal hingga akhir Dennil Du bersikap tenang, tapi kalau lihat dengan teliti, tidak sulit nampak tatapan mata dia sebenarnya sangat gelap, karean mengungkit orang yang dia ingin hindarin.

"Masalah cinta kamu tidak mengerti, masa depan kalau kamu bertemu dengan orang yang kamu sukai, pasti mengerti kondisi aku."

"Apanya aku tidak mengerti? Aku juga adalah orang yang pernah nikah, aku bisa tidak mengerti?"

Sean Ou mengambil satu gelas bir, kemudian mengangkat leher minum habis dalam satu tegukan, untuk melampiaskan rasa tidak puas dia.

"Kamu sudah pernah nikah tidak berarti kamu dapat mengerti, aku tanya kamu, kamu cinta dengan Karin Yang kah?"

"Siapa pun tahu dia tidak cinta, karena pernikahan itu hanyalah hubungan bisnis, tiada perasaan sebagai dasar."

"Jadi maksud kamu, kamu cinta dengan Helena He?"

"Ya.", kata Dennil Du dengan gampang, nada sangat menyakinkan.

Sean Ou tidak tahan lagi, melemparkan gelas kearah meja, "masa kamu cinta dia langsung yang dulu cinta dengan Michelle Yang, cinta mati-matian, sekarang mendadak bilang tidak cinta lagi, kamu kira kamu dengan Chen Shi Mei apa bedangnya?"

Gerakankan dia terlalu besar, membuat Helena He terkejut, Yoshua Fei merasa dia sedikit keterlaluan, karena Helena He masih duduk disamping, begitu tidak menghiraukan orang, benaran agak keterlaluan.

"Kamu sudah ya, jaga diri kamu sendiri saja."

Yoshua Fei tiada emosi baik melotot dia sekilas, dan terus mengalihkan pandangan pada Helena He: "Kamu tidak perlu hiraukan kata-kata dia, anggap saja dia lagi buang angin."

Helena He tertawa-tawa: "Tidak masalah, aku sudah kebiasa."

Dennil Du juga jadi emosi karena tindakan Sean Ou tadi sangat keterlaluan, tapi karena ada Helena He ditempat, cumin dengan dinging berkata dengan dia: "Masalah aku kamu jangan banyak tanya."

Yoshua Fei melihat suasana sedikit tegang, segera memecah suasanan: "Sudah, sudah, tidak perlu mengungkitkan masalah yang aneh-aneh, aku sudah bilang pada kak ipar, besok lusa kita pergi main laut beberapa hari."

Sean Ou dengan maksud yang dalam melihat Helena He sekilas, benaran mengiyakan: "Baiklah."

Helena He merasa tatapan Sean Ou sedikit aneh, menurut kejadian tadi yang canggung,dia seharusnya menolak baru betul, tapi dia malah mengiyakan, benaran membuat orang heran.

Sebenarnya Sean Ou mengiyakan, benaran ada tujuan yang lain, menurutnya dia tidak akan membiarkan posisi Michelle Yang diambil dengan wanita lain, dia selalu kira sendiri adalah orang yang adil dan paling punya akal diantara mereka bertiga.

Jadi dia merasa beruntung, untungnya dia masih ada akal, bisa mencegah bencana terjadi, tidak tahu, ini hanya pikiran dia saja, dia mendorong kedua orang yang saling mencintai ke ujung kederitaan.

tiga hari kemudian, cuaca cerah, matahari bersinar, benaran cuaca yang bagus.

Helena He mengikuti Dennil Du ketempat yang sudah dijanjikan dengan Yoshua Fei mereka, satu buah kapal yang megah yang terikat di tepu, dari jauh melihat bayangan beberapa orang.

Helena He merangkul lengan Dennil Du, sambil jalan, sambil mengungkapkan perasaan: "Ini pertama kalinya kita berdua bertamasya."

"Bukannya masih menyesal aku tidak menemani kamu pergi ke pulau Maldives?"

Dia mengangguk kepala: "Sebenarnya...agak sedikit menyesal."

Dennil Du berbisik: "Kalau gitu jadikan ini sebagai tamasya bulan madu saja."

Cih...Helena He mengangkat dagu: "Ada si marga Ou punya arwah tidak hilang, kita bagaimana mau bermadu."

"Kita bisa di kamar bermadu, urusan dia apa? Tak mungkin dia malam tidak tidur, kita duduk dikamar tak usah keluar saja?"

Wajah Helena He memerah, dia tersenyum dan mencubit lengan: "Ah benci deh, kamu tiap hari mikir hal yang aneh-aneh..."

Mulut marah dia tidak beres, tapi senyum di wajah begitu riang, asal dengan Dennil Du, bahkan hanya satu menit satu detik, bagi dia sudah cukup bahagia.

tapi kebahagiaan ini tidak nyata sekali, saat langkah kaki berhenti, yang canggung bukan hanya dia sendiri.

Tangan Helena He yang letak di bahu Dennil Du tiba-tiba lepas turun, dia melihat yang berdiri di atas perahu ialah Michelle Yang, senyuman dia tidak lagi seriang seperti tadi.

Dennil Du juga terbengong, sama dengan Helena He, tidak sangka Michelle Yang bisa muncul disini.

"Yo, Kak Dennil dan Kak ipar sudah datang yah? Cepat naik."

Sepertinya mood Sean Ou cukup bagus, dengan senyum bersapa dengan mereka berdua, tapi senyuman itu dimata Helena He, adalah bermaksud arti yang tidak baik.

Yoshua Fei datang kemari, ekpresi wajahnya terlihat sangat tegang, sebenarnya, dia lebih tidak sangka Sean Ou bisa bawa Michelle Yang kemari.

"Itu...."

Dengan cangguh buka mulut, tidak tahu bagaimana menjelaskan kenapa Michelle Yang bias muncul disini.

"Ternyata kalian berempat sudah berjanji, kalau gitu aku tidak usah pergi."

Michelle menunduk kepala, berbalik ke kapal ingin mengambil koper, bersiap ingin pergi.

"Ai, tidak masalah, tidak masalah, semakin banyak orang semakin ramai, kamu jangan pergi lah."

Sean Ou menarik dia, berusaha berkedip mata ke arah Yoshua Fei, ingin dia bantu meninggalkan Michelle Yang.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu