Someday Unexpected Love - Bab 165 Melampiaskan Kesedihan Dengan Alkohol (2)

"Aku hanya ingin datang dan memberi tahumu, terima kasih kamu telah menemani Dudu di hari ulangtahunnya, ia sangat bahagia hari ini."

"Tidak perlu berterimakasih, jika kamu mengajaknya bermain selama sehari dapat menghilangkan bayangan psikologis yang kamu berikan sebelumnya, aku pikir itu sangat sepadan."

Wajah Michelle Yang menjadi pucat, dan dia mendengar apa yang dia maksudkan.

"Kamu sibuk, aku tidak akan mengganggumu."

"Ok."

Berbelok perlahan dan berjalan ke arah pintu dengan muram, hanya setengah jalan, tiba-tiba dari belakang : "Tunggu sebentar."

"Ada apa?" Dia berbalik karena terkejut.

"Kamu ... malam ini habis dari mana?" Dennil menatapnya dengan rasa curiga.

"Aku ..." Wajah Michelle Yang berubah pucat, ia mencoba menenangkan emosinya dan berkata : "Aku bertemu seorang teman."

Dia mengangguk: "Oh, aku hanya asal bertanya saja karna tidak melihatmu saat makan malam."

Keluar dari ruang kerjanya, detak jantungnya kacau-balau, tidak tahu apakah yang ia baru saja tanyakan betul-betul hanya sekedar asal bertanya, atau ada maksud lain, kalau ada maksud lain, maka....

"Tidak, tidak!" Dia mencoba menenangkan dirinya, jangan berpikir macam-macam, hanya makan malam dengan teman, ya, hanya makan malam.

Kembali ke ruang tamu, dia cepat-cepat mengeluarkan ponselnya, menekan nomor, dan berkata dengan panik: "Setelah ini, kita tidak perlu bertemu lagi!"

Tanpa menunggu respon dari lawan bicara, dia segera memutuskan panggilan, berjongkok di lantai dan jatuh ke dalam kepanikan dan kecemasan yang mendalam.

Keesokan harinya, pertengkaran dan keributan hebat terjadi di keluarga He, karena Steven He pergi berjudi lagi, seperti dugaan Helena He, ia menjual toko laundry itu.

Yulia Yang tidak tahu bahwa rumah itu telah digadaikan ketika ada seseorang yang secara tiba-tiba memaksanya untuk pindah. Dia menangis dan memarahi Steven He dan mengumpat, pergi lalu tertabrak mobil, tersambar petir, makan tersedak, minum terselek, dimarahi seribu kali, sepuluh ribu kali, dan sampai terakhir, dia masih hidup.

Toko itu akhirnya dijajah paksa oleh orang lain, seketika Yulia Yang sangat marah, dia mengambil pisau dapur dan memotong lengan Steven He dan membuat darahnya mengucur. Steven He biasanya tidak didesak, pada dasarnya dia tidak bisa melawan atau memarahi, tetapi jika dia didesak, ia akan mulai melompat seperti anjing.

Sebuah tamparan mendarat di wajah Yulia Yang, dia memarahi: "Sudah kalah mau diapakan lagi, kamu sebagai ibu benar-benar tega!"

Ini adalah pertama kalinya dia dipukuli oleh suaminya, Yulia Yang tiba-tiba melanjutkan, melambaikan pisau dapur seperti orang gila, dengan raungan histeris di mulutnya: "Wanita Tua harus membunuhmu! Jika aku tidak membunuhmu hari ini, aku tidak akan hidup!!"

Melihatnya tidak bercanda, Steven He sambil melindungi kepalanya bergegas keluar rumah, dan dia tidak pernah kembali lagi. Kemarahan Yulia Yang menumpuk di dalam hatinya dan tidak bisa dibuang sampai-sampai ia memecahkan guci dan menjual murah peralatan rumah tangga yang tersisa di rumah dan kemudian terkumpul 900 juta, datang ke kasino yang paling terkenal di kota Surabaya, dan mulai berjudi.

Bagaimanapun, hari ini tidak dapat dilewati, jadi menang atau kalah adalah hal yang tidak penting baginya.

Ini bukan pertama kalinya Yulia Yang datang ke kasino, ia dulu datang ke sini untuk mencari penjudi Steven He, tetapi ini adalah pertama kalinya ia berpartisipasi dalam perjudian, pada awalnya keberuntungan memihaknya, 3 ronde ia menang 20 juta lebih, dan kemudian taruhannya semakin besar dan lebih besar, melihat berlembar-lembar uang kertas seratus dolar merah muda yang bergulir kearahnya, dengan bangga berpikir bahwa dia benar-benar ratu judi, sepertinya pria bau tak berguna di rumahnya, bertaruh seumur hidup mungkin tidak akan pernah memenangkan banyak uang...

Tapi secara perlahan, dia tidak lagi bangga, dia kehilangan semua uang yang dimenangkannya, dia kehilangan setengah dari uang 900 juta yang ia bawa. Yulia Yang mulai cemas, tapi ia tetap tidak menyerah, malahan tekanan semakin banyak, semua penjudi merasakan tekanan yang sama, kalah semakin banyak semakin membuat mereka ingin mendapatkannya kembali.

Pada pukul dua belas malam, ia kalah dan semua uangnya hilang. Pada saat ini, seorang lelaki berandal datang sambil merokok, bertanya: "Nona, apa kamu mau meminjam uang?"

Yulia Yang sudah marah dengan kekalahan saat ini, mengetahui bahwa orang-orang ini adalah rentenir, dia bahkan mengangguk: "Oke, pinjami saya 60juta."

"Apakah kamu punya uang untuk mengembalikannya?" Pria itu bertanya.

"Tenanglah, menantuku adalah presiden muda Perusahaan Du, dan punya banyak uang!"

"Baik!"

Lintah darat sebenarnya tidak peduli jika kamu punya atau tidak punya uang untuk mengembalikannya, karena mereka hanya meminjamkanmu dan akan selalu ada cara untuk membuatmu membayar kembali pinjaman sesuai jadwal!

Dia kehilangan 60juta utuh dalam dua jam, dan dia meminjam 100juta lagi. Kali ini, dia juga sama kehilangan seluruhnya. Ketika hari hampir subuh, dia akhirnya meminjam 200juta lagi, didalam hatinya merasa beruntung, walaupun anak perempuan dan menantunya telah bercerai, tetapi berdasarkan sepengetahuannya tentang menantunya itu, dia tidak akan tega tidak membantunya dalam kesusahan, selama dia bersedia membantu, 200juta 400juta ini dimatanya hanya sekedar makan malam mewahnya.

Semakin memikirkan hal itu, semakin besar keberaniannya. Selama dua hari dua malam penuh, dia kehilangan 1,4 miliar di tempat kasino, ia kehilangan uang yang dibawanya dan meminjam 1,3 miliar kepada rentenir.

Di pagi hari ia meninggalkan tempat kasino, sinar matahari membuatnya tidak bisa membuka mata, ia telah menghabiskan berjam-jam disana, seluruh tubuh Yulia Yang seperti kurus kering, tidak pernah tidur, dan sangat gugup, ia tampak seperti bukan manusia, tapi juga bukan hantu.

Dia naik taksi dan langsung pergi ke Perusahaan Du, ia tidak merapikan penampilannya, berharap bahwa ini akan membuatnya terlihat menyedihkan, menantunya itu mungkin telah dipenuhi dengan simpati, sampai nanti membuang 1,6 miliar, maka tidak perlu khawatir lagi tentang uang sama sekali!

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu