Someday Unexpected Love - Bab 124 Jarak yang paling menyedihkan (2)

Jadi, timbulah jarak, jarak yang paling menyedihkan sedunia.

Jarak yang paling menyedihkan didunia adalah bahwa dua orang pada awalnya jauh dan tidak mengenal satu sama lain. Tiba-tiba suatu hari, mereka bertemu, jatuh cinta, dan jarak menjadi sangat dekat. Lalu suatu hari, tidak lagi jatuh cinta, dua orang yang sangat dekat, menjadi sangat jauh dan bahkan lebih jauh dari sebelumnya

Malam itu, Dennil Du pulang kerumah, Helena mendengar suara langkah kaki, lalu sengaja berpura-pura tidur.

Ia berjalan kesamping tempat tidur, menatapnya sejenak, tidak mengatakan apa-apa dan berbalik masuk kekamar mandi.

Ketika ia keluar, Helena sudah bangun, matanya menatapnya dan berkata : “Dennil, ayo cerai.”

Dennil Du menyeringai dan perlahan mendekatinya, ketika ia berada didepannya, ia mengangkat dagunya dengan jari dan berkata : “Kamu meminta bercerai itu karena kamu merasa bersalah atau aku yang bersalah padamu?”

“Aku bisa mengatakan dengan tidak bersalah, bahwa aku tidak melakukan hal kesalahan kepadamu, sebaliknya denganmu bersalah atau tidak terhadapku, aku tidak tahu dan tidak mau tahu lagi.”

“Apa keputusanmu sudah bulat ingin bercerai?” Dia bertanya.

“Ya!”

“Baik, akanku pertimbangkan.”

Dennil menatapnya tajam dan berbalik keluar dari kamar, malam ini ia tinggal di ruang kerjanya.

Beberapa malam berikutnya, dia masih pulang kerumah setiap malam, tetapi ia tidak pernah memasuki kamar lagi, langsung menutup diri dalam ruang kerja.

Helena tidak tahu berapa lama ia akan mempertimbangkannya, setelah memikirkannya berulang-ulang, karena ia tidak datang untuk menemuinya, ia berinisiatif untuk menghampirinya langsung.

Mendorong pintu ruang kerjanya, Dennil Du sedang duduk di depan komputer dan melihatnya masuk. Ekspresi acuh tak acuh diwajahnya tidak ramah sama sekali.

“Ada apa?” Dia bertanya dengan dingin.

“Aku ingin membicarakan tentang perceraian, apa kamu sudah mempertimbangkannya?”

“Aku akan mempertimbangkannya, kamu bisa menunggu jawabannya.”

Helena dengan keras kepala berdiri didepannya : “Lalu berapa lama lagi menunggu? 1 bulan? 1 tahun? atau seumur hidup?”

Dennil Du mengangkat wajah tampannya dengan senyuman sinis : “Seumur hidup? Jika kamu perlu menunggu seumur hidup apa masih membutuhkan perceraian?”

“Lalu bisakah kamu memberiku batas waktu yang jelas, aku tidak ingin lagi menghabiskannya denganmu!”

“Kenapa? tidak sabar untuk terbang kepelukan Tony Lou?”

Helena mendorongnya dengan marah : “Kamu jangan menghinaku seperti itu, sama sekali tidak ada hubungan dengannya!”

“Tidak ada hubungan dengannya?” Dia mengangkat alisnya dengan sangat ragu : “Aku masih ingat bahwa pada awalnya, siapa ya yang menolak menceraikanku di hadapan ancaman berulang dari keluargaku, ia bersikeras mengatakan apa keinginan terakhir kakek. Bagaimana pikirannya yang keras kepala bisa mudah terguncang sekarang?”

“Aku tidak pernah lupa keinginan terakhir kakek, dan aku dengan tulus menyetujuinya, tapi…..”

“Tapi apa? tapi sekarang tidak tulus lagi, atau dari dulu tidak pernah ada ketulusan?”

“Dennil, jangan lancang, kamu tahu mengapa aku ingin bercerai! Apakah kita harus tetap bersama ketika kita sampai tahap ini saja masih saling tidak ada kepercayaan? Daripada kita berdua sengsara sepanjang hari, mengapa kamu masih tidak mau membiarkan satu sama lain bebas?!”

“Apa aku pernah mengatakan aku tidak membiarkanmu bebas? Wanita seperti kamu ini sangat jarang memiliki kebebasan, pernikahan adalah satu kalimat dan perceraian jugalah satu kalimat, tapi dalam pandangmu tidak ada yang lebih sepadan dari pada ketidak bebasanmu, bukan?”

Helena tidak ingin berdebat dengannya, ia sudah sangat lelah, ia menyadari bahwa masih ada lelaki itu dihatinya, tetapi mereka saling menyakiti karena cinta ini, ia dan Dennil Du tidak seharusnya berakhir sampai hari ini.

“Selambat-lambatnya senin depan, aku harap kamu bisa memberiku jawaban, jika kamu masih menunda, aku akan langsung mengajukan permohonan ke pengadilan.”

Sikapnya sangat bertekad untuk menyelesaikan perdebatan ini, lalu ia berbalik meninggalkan ruang kerja dengan langsung dan gesit menuju kearah pintu, seperti sangat bertekad dengan keputusannya bercerai.

Sean Ou baru mengetahui permasalahan antara Yoshua Fei dengan Dennil Du 5 hari kemudian, hari itu ia ingin mengajak 2 teman baiknya itu pergi minum seperti biasa, tapi ditolak diwaktu yang bersamaan.

Dari Dennil Du, ia mengetahui tentang pengkhianatan Yoshua Fei, setelah itu, ia duduk sendirian di club phantom sepanjang malam.

Malam itu, dia banyak berpikir, mengingat mereka yang berumur 10 tahun, 20 tahun, dan sekarang 30 tahun, pernah berpikir bahwa seumur hidup akan tetap menjadi teman, tapi pada akhirnya tidak bisa menahan godaan takdir itu.

Tidak tahu jelas bagaimana suasana hatinya sekarang, karena ada begitu banyak emosi, kejutan, kemarahan, sakit hati, kekecewaan, kesedihan, tekanan……