Someday Unexpected Love - Bab 29 Didorong Dari Tangga (2)

dari awal menghadapi situasi kontra ini, karena Helena jatuh dari tangga, jatuh dengan sendirinya.

Helena...... Helena...... Dennil bergegas berlari menuju ke arahnya yang tergeletak di lantai， rumah keluarga Du sangat besar, tangganya juga pasti tinggi, jatuh dari tempat setinggi itu, tak mungkin ia baik-baik saja.

benar-benar wanita yang ceroboh, bisa-bisanya jatuh dari tangga...... ibu Dennil memasang muka menghina.

Dennil Du tidak punya waktu untuk menanggapi sikap ibunya, dia menggendong Helena yang telah pingsan, dengan langkah tertatih menuju keluar ruangan.

mobil melaju kencang di malam yang gelap, dia mengamati luka di dahi Helena lalu kembali mengingat apa yang Helena katakan di malam sebelumnya.

kita akan pergi ke rumahmu, lalu aku akan pura-pura turun dari tangga, lalu kamu akan mengantarku ke rumah sakit, lalu bilang saja kepada keluargamu kalau aku keguguran!

bagaimana? cara ini oke kan?

tidak mungkin mati, di serial TV juga begitu!

bukk, Dennil memukulkan tangannya ke setir kemudi, perempuan bodoh, dia tidak seharusnya akting seperti itu， dia sudah mengatakan padanyabuntuk tidak memikirkan itu sendirian, namun dengan seenaknya mempertaruhkan nyawanya sendiri, itu bukanlah hal yang benar.

ketika Helena sadar, ia telah berada di kamar rawat rumah sakit, dikelilingi orang yang khawatir, tapi itu bukan apa-apa, yang lebih canggung adalah wajah orang-orang.

Helena meraba-raba dahinya yang kini sudah dibalut perban, dia mengerutkan alis, lalu berusaha untuk bangkit dan duduk.

Dennil membantunya untuk bersender di tempat tidur, wajahnya sendu langit yang mendung, lalu teringat tentang tindakan bodoh Helena, ia langsung marah.

kamu tidak usah bicara, kamu dengarkan aku!

Dennil baru saja ingin membuka mulut dan memarahi tindakannya, tapi Helena lebih cepat mulai berbicara.

oke, bicaralah. Dennil juga ingin mendengarkan penjelasannya.

kamu pasti mengira aku sengaja menjatuhkan diri dari tangga kan?

Dennil tertawa dingin: memangnya bukan disengaja ya?

aku mengakui bahwa tadinya aku ingin melakukan rencana ini, aku ingin menggunakan alasan ini untuk menggugurkan kandungan ini, tapi bukankah kamu tidak setuju, lalu aku segera menyingkirkan pikiran untuk melakukan tindakan ini.

Dennil berpikir ini lebih menggelikan, lalu maksudmu, kamu benar-benar tergelincir?

Helena He menggeleng: tentu saja tidak, aku didorong orang sehingga aku jatuh dari tangga!

didorong orang? Dennil meninggikan suaranya: didorong siapa? dia jelas tidak mempercayai kata-kata Helena, bagaimana mungkin ada orang yang mendorongnya di tangga.

Jika itu di tempat lain, mungkin saja dia bisa percaya, tapi ini bukan di tempat lain, tapi di rumahnya......

malam semakin larut, pendar lampu yang hangat bersinar di luar jendela, sosok yang tegap dan tampan itu berdiri cukup lama.

raut wajah Dennil datar, kedua tangannya merawat Helena, setengah jam yang lalu, di bawah penjagaannya, Helena tertidur pulas, dia sering menatap wajahnya, lalu memikirkan apa yang ia telah katakan.

kamu harus percaya padaku, apa yang aku katakan itu benar, waktu itu ada orang dari belakang mendorongku, kalau tidak, aku tidak mungkin jatuh dari tangga!

aku tidak peduli kamu percaya atau tidak, yang jelas aku tidak berbohong!

dia bersikeras bahwa ia benar-benar didorong orang lain, dan bukan tidak sengaja tergelincir atau memang sengaja jatuh.

Pada awalnya, Dennil tidak percaya sama sekali, tetapi setelah memikirkannya, bukan tidak mungkin......

tatapan yang dalam, tertutup, terbuka, tatapan yang tak berdaya, menarik napas dalam-dalam.

hari kedua pada siang hari, Dennil menjemput Helena untuk keluar dari rumah sakit, keduanya berada di dalam mobil, saling tidak bicara satu sama lain.

di tengah perjalanan, dennil menoleh dan bertanya: bagian mana yang masih tidak enak? nada bicaranya lembut, membuat ia terkejut dan tidak siap mau menjawab apa.

tidak, tidak ada. dengan gugup ia menggeleng.

Helena He tidak ingin terlihat sangat lembut, jadi ia berpura-pura lagi.

kamu sudah bilang ke keluargamu kalau aku keguguran?

Dennil terbelalak: jadi kamu masih merencanakan ini?

benar-benar tidak. kemarin aku sudah menjelaskan semuanya padamu, tapi kamunya tidak mempercayaiku! hatinya kesal, ia melirik kesal Dennil: itu keluargamu, tentu saja kamu tidak akan mengakui bahwa ada orang yang sengaja mencelakaiku, karena kamu ingin melindungi mereka, jadi tidak usah diungkit lagi, tapi aku juga tidak mungkin celaka dengan sendirinya kan? mari kita mengakui saja kesalahan diri sendiri.

keluarga Du sangat terkenal di kota Surabaya, mereka adalah keluarga yang berkelas, sebelum pergi menemui mereka, Helena masih berspekulasi, berkelas apanya? sekarang ia sudah benar-benar paham, berkelas omong kosong, mereka lebih seperti orang kaya baru.

orang yang benar-benar berada, tidak seharusnya menilai orang hanya dari penampilan, terlebih menilai dari perekonomiannya, baru pertama bertemu sudah bersikap seperti itu padanya, bagaimana hari-hari selanjutnya?

aku bukannya ingin melindungi mereka, aku hanya tidak ingin membuatmu terbeban, kalau......

Dennil berhenti bicara, helena penasaran, iabmengerutkan dahi: kalau apa?

kalau kamu menyesal sekarang, masih ada waktu, aku akan menghormati keputusanmu.

Helena meragu, orang bilang terlalu rumit jika masuk ke dalam keluarga yang kaya, dia merasakan dalam keluarga Du semua tidak mempedulikannya， membuatnya tidak nyaman dan gelisah, dia juga tak tahu apakah ia bisa bertahan.

awalnya, memutuskan untuk menikah adalah keputusan sementara, mengira bahwa tak masalah menikah dengan siapa, asal ia bisa terbebas dari masalah ini, tapi sekarang dia melihat bahwa tidak bisa seperti itu, dia tidak bisa menikah dengan pria seperti Dennil.