Someday Unexpected Love - Bab 144 Musuh Luar Dalam (2)

Anak itu terkena demam tinggi, ia menyuruhku mengantar anak ke rumah sakit untuk melakukan beberapa tes, itu sebabnya baru sampai sekarang.

Dennil agak sedikit cemas, tidak tahu apakah Helena akan marah atau tidak, tetapi ia tidak bermaksud untuk membohonginya.

Oh, begitu ya......

Helena menundukkan kepala, ia terlihat lemas, tetapi di dalam hatinya tidak bisa menyalahkan nya.

Kenapa? Marah ya?

Tidak, ia tersenyum lesu: Tidak peduli apakah Michelle salah atau tidak, anak kecil tidak ada urusannya, itu adalah anakmu, sudah seharusnya kamu bertindak seperti ayahnya.

Dennil memeluknya dengan erat, dan berkata dengan sepenuh hati: Terima kasih kamu sudah mengerti, aku sebenarnya sudah berpikir untuk menelpon dan memberitahu kamu, takut kamu berpikir yang aneh-aneh, tetapi aku tidak berani menelponmu.

Helena mengangkat dagunya: Dennil, selama kamu tidak membohongiku, dan kamu melakukan hal yang benar, aku pasti akan mendukungmu.

Baik!

Kalau begitu cepat pergi mandi dan istirahat, sekarang sudah sangat larut.

Dia membantu melepaskan jas nya, dan mencium keningnya, tersenyum sambil melihatnya memasuki kamar mandi.

Dennil berdiri di bawah pancuran air, memikirkan kembali apa yang dikatakan oleh Michelle malam ini, hati terasa sangat kacau. Tadi dia hanya berkata mengantar anak itu ke rumah sakit, dan tidak berkata apa-apa lagi, dia tidak ingin menyembunyikan nya, tetapi tidak ingin menambah kekhawatiran Helena.

Ingatan nya kembali ke beberapa jam lalu.

Dennil, kamu lihat anak ini, dia sangat kasihan, karena tidak ada ayah, tidak memiliki keluarga yang komplit, bahkan saat sakit pun aku tidak tahu harus mencari siapa.

Michelle memeluk erat Dudu yang sedang demam tinggi, air mata jatuh dari matanya ke wajah anak yang memerah itu.

Kirim anak mu ke rumah Keluarga Du, kalau kamu adalah ibu yang bijak, maka kamu seharusnya memberi anak ini lingkungan yang terbaik, bukan nya membiarkan nya hidup sebagai anak haram, kamu masih muda, kekeraskepalaan mu hanya akan menyebabkan kamu dan anakmu mengalami masalah.

Dennil membujuknya untuk berhenti bersikap keras kepala.

Tidak! Aku tidak akan pernah berpisah dengan anak ku!

Michelle melihat nya dengan tatapan marah: Bagaimana kamu bisa sekejam ini? Apakah dia tidak boleh memiliki seorang ibu di sisinya dari kecil? Apakah kamu yakin Helena akan menjaganya seperti anaknya sendiri? Dia sendiri juga sudah mempunyai anak, apa dia bisa memperlakukan mereka berdua sama?!

Dia pasti bisa. Dia menjawab dengan tegas, sambil menjelaskan: Aku bukannya ingin memisahkan kamu dan anakmu, kalau kamu tidak ingin berpisah dengannya, maka aku akan membantu kalian secara finansial, kamu bisa meminta bantuan ku jika ada masalah apapun.

Aku tidak butuh bantuan finansial mu! Aku hanya mau kamu, sebagai ayah dari anak inI!

Di depan ketegarannya, Dennil dengan menyesal berkata: Itu tidak mungkin, aku tidak mungkin mengasihi satu anak dan menyakiti anak yang lain. Lagipula anak itu juga belum lahir, dia tidak boleh tersakiti.

Mengingat kembali apa yang dikatakan dokter hari itu, dia semakin menguatkan posisinya.

Jadi aku boleh tersakiti? Kalau kamu tidak mengingini kami, berapa banyak kesulitan lagi yang harus kami rasakan?

Alis Dennil mengerut: Michelle, kamu mengapa bisa berubah seperti ini? Apa kamu mengerti apa itu kebahagiaan? Aku sekarang sudah tidak mungkin mencintaimu lagi, kalau kita terpaksa bersama, bukan hanya kita, anak kita juga tidak akan bahagia, kebahagiaan yang sebenarnya tercipta dari cinta, jika diantara suami istri tidak ada cinta, maka semuanya akan sia-sia.

Tapi aku mencintaimu..... Michelle menggenggam tangannya.

Tapi aku tidak!

Terdiam sejenak, dan ia berkata: Tidak mencintaiku, aku tidak akan menyerah.

Dong dong, pintu kamar mandi diketuk, ada suara yang terdengar kuatir dari luar: Dennil, mengapa kamu mandi begitu lama?

Sudah kok, sebentar lagi keluar.

Dennil mematikan selang air, dan mengambil satu handuk besar serta membasuh tubuhnya, Michelle sekarang adalah sebuah bom waktu, yang bisa meledak kapan saja, Dennil hari ini baru menanyakan nya, anak ini sedari lahir sampai sekarang hidup dimana? Ia hanya berkata di rumah orang yang menyelamatkan nya, dan tidak berkata apa-apa lagi.

Michelle yang sekarang dan Michelle 3 tahun lalu sangat berbeda, Dennil percaya 3 tahun ini, dia pasti mengalami sesuatu, maka itu sekarang, satu-satunya yang harus dia lakukan, adalah memeriksa secara jelas apa yang terjadi padanya 3 tahun ini, menemukan orang yang menyelamatkannya, dan menemukan apa yang terjadi kepadanya.

Tidak pernah terpikir oleh Helena, siang hari berikutnya, Michelle menelponnya, dan mengajaknya bertemu.

Di dalam hatinya ada seratus rasa tidak ingin, tetapi jika ia menolak, maka Michelle akan datang langsung kerumah keluarga Du.

Sangat jelas wanita ini sangat keras kepala, Helena hanya dapat menerima permintaannya, sore hari jam 3. ia pergi ke rumah Michelle.

Maaf, Dudu sedang sakit, jadi tidak bisa bertemu di tempat lain.

Tidak apa-apa, ada apa mencariku? Helena dengan dingin pun duduk, ia ingin cepat-cepat menyelesaikan pertemuan yang tidak diinginkan ini.

Sebelum ia datang, ia tahu bahwa apa yang akan dibicarakan Michelle pasti tidak jauh-jauh dari Dennil.

Silahkan minum. Michelle mengulurkan segelas air ke tangannya, duduk di hadapannya, dan berbisik:

Apalagi, kalau tidak berhubungan dengan Dennil.......

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu