Someday Unexpected Love - Bab 182 Apartemen miliknya (1)

Helena menutup telepon dan segera memberi tahu Margaret Chu kabar baik: "Suamiku bilang tidak butuh bayar uang sewa, dan sebentar lagi dia akan datang dan memberi kami kunci!"

Margaret Chu terkejut senang sekaligus memasang tampang sedih: "Hidupmu begitu baik, jika aku bisa menikah dengan pria seperti Dennil Du, aku rela hidup kurang dari satu dekade ..."

Setengah jam kemudian Dennil Du datang dan yang mengejutkan Margaret Chu, apartemen yang dipinjamkan Dennil Du begitu dekat dengan tempat dia bekerja, ini masih belum begitu penting, yang penting adalah bahwa fasilitas di dalamnya sebanding dengan hotel berbintang.

"Dennil, bagaimana kamu bisa memiliki begitu banyak rumah kosong? apa kamu mau meminjamkan aku satu unit?" Helena bertanya dengan penasaran.

"Apa kamu juga ingin kabur dari rumah?" Ia menaikkan alis.

"Jika suatu saat bertengkar mungkin bisa tinggal beberapa hari diluar..."

"Mengharap terlalu tinggi!"

Setelah Margaret Chu mengunjungi setiap kamar, berjalan kedepan Dennil Du, dan dengan berterimakasih berkata : "Kakak Du, aku benar-benar tidak tahu lagi bagaimana harus berterimakasih padamu, karenamu, untuk pertama kalinya aku merasa mengenal makhluk menyusahkan ini adalah suatu keberuntungan...."

Margaret Chu menunjuk ke arah Helena.

"Heh, apa-apaan menyebutku makhluk menyusahkan!" Helena mengomel.

"Sama-sama, apa kamu suka rumahnya?" Dennil Du bertanya sambil tersenyum.

"Suka, benar-benar tidak ada yang mengalahkan!"

"Baguslah, kopermu perlu aku bantu ambilkan?"

"Tidak perlu, aku hanya membawa satu tas baju, nanti aku bisa pulang sendiri kerumah mengambilnya."

"Baiklah, kalau begitu apa aku bisa membawa makhluk menyusahkan ini pergi?" Dia melirik Helena disampingnya.

"Ah, apanya makhluk menyusahkan, kalian berdua jangan keterlaluan......"

Helena hampir ingin muntah darah, kapan dia pernah menyusahkan? dia merasa bahwa dialah yang selalu memecahkan masalah orang lain.

Dennil Du tanpa aba-aba menariknya keluar, memaksanya masuk kedalam mobil, lalu membawanya pergi ke sebuah restoran, Helena melihat ke papan nama, dan mengerti maksudnya.

Ingin menyogoknya dengan makanan?.......trik ini... ia menyukainya!

"Dennil, mengapa makanan disini begitu enak?"

Melihatnya sangat menikmati makanan, Dennil Du menggoda : "Jika seseorang sudah sampai kelaparan, tai anjing juga terasa enak!"

".....Kamu merusak nafsu makanku!" Helena mendongak, melemparkannya tatapan sinis dan memutarkan matanya : "Kenapa sekarang kamu berbicara begitu kasar?"

"Aku hanya terkadang kasar, tapi tidak seperti beberapa orang yang sedikit-sedikit berkata kasar membawa-bawa ibulah, ayahlah, gila..."

"Adikmu juga!" Helena mengambil sumpit dan menepuk lengan Dennil Du.

"Ya, adikku juga."

......

Margaret Chu pulang mengambil barang-barangnya dan langsung naik taksi ke apartemen, malam ini ayahnya bertugas, ibunya sedang pentas menari, jadi dirumah tidak ada orang dan jika ia pergi, tidak ada orang yang akan menahannya.

Ketika tiba di apartemen, dia berbaring di ranjang besar yang empuk, ia merasa sangat bahagia, mulai hari ini, dia bisa hidup bebas ...

Dia bangkit dan mengambil dua potong pakaian untuk berganti, ia bersiap untuk mandi, dan kemudian pergi keluar makan makanan mewah untuk merayakan kebebasan dirinya yang berusia 26 tahun.

Masuk kekamar mandi, ia terkejut menemukan bahwa ada banyak peralatan pria seperti sabun mandi, sampo, parfum, alat cukur dan produk perawatan kulit....

Dia mengerutkan kening kebingungan, tetapi tidak begitu memikirkannya, ini adalah apartemen milik Dennil Du, tentu saja apartemen ini miliknya, dan barang-barangnya juga pasti miliknya.

Memikirkan hal ini, dia bersenandung dan membuka keran, menyesuaikan suhu air hangat, melepas pakaiannya, dan berdiri di bawah pancuran yang disiram dengan perasaan lega.

Setelah mandi, dia pergi keluar mencari makanan, pergi ke KFC terdekat, dan memesan paket keluarga, sudah makan sebanyak itu masih juga tidak puas.

Dalam perjalanan kembali ke apartemen, ia melewati sebuah toko milktea di mrt, dia membeli segelas besar milk tea, berjalan sambil minum, baginya makan kenyang, minum yang hangat-hangat, itu adalah kebahagiaan.

Ambil kunci untuk membuka pintu, pintunya pun terbuka, terasa gelap, setelah ia menyalakan lampu dan ingin berbalik menutup pintu, tiba-tiba ada tangan yang besar dan kuat menahan pintu, lalu ia mendorong masuk.

"Sean Ou ??!!" Margaret berteriak kaget, dan milk tea di tangannya jatuh ke lantai.

Sean Ou berdiri di depannya, dengan paksa menutup pintu di belakangnya, dan menatap matanya yang gelisah, berkata, "Jangan takut, aku hanya merindukanmu dan ingin mengobrol denganmu."

"Kamu keluar, aku tidak ingin melihatmu!" Margaret Chu berusaha untuk mendorongnya keluar, tapi sayangnya dia sangat lemah, dia tidak bisa menggoyahkan tubuh Sean Ou yang sangat kuat.

Dia meremas kedua pergelangan tangannya untuk membuatnya tidak bisa bergerak, matanya menatapnya dengan panas: "Jangan memaksaku ..."

Margaret Chu mundur dengan panik: "Ka..kamu mau apa!"

"Menurutmu? seorang laki-laki kepada seorang wanita, menurutmu apa yang bisa dilakukan?"

Novel Terkait

More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu