Someday Unexpected Love - Bab 245 Kelahiran Sang Anak (1)

Berkata sampai sini, Nadya Guan pun menangis sampai kehabisan napas. Mata Helena He sudah basah dengan air mata. Sebelumnya ia begitu membenci ibu mertuanya tapi sekarang ia mengerti.

Pantas saja ia tiba-tiba muncul di tengah malam saat kematian ayah mertuanya. Ternyata ia takut ketahuan oleh Wibowo Zhong dan malah membawa petaka buruk bagi anaknya. Wibowo Zhong ini pastilah pria yang dimaksud oleh Hadi Shi.

“Kenapa kamu bisa sampai diancam olehnya? Tidak peduli seberapa berkuasanya seseorang, ia pasti akan diadili dan ditahan oleh hukum. Apalagi ia sudah hampir 20 tahun tidak pernah membunuh anggota keluarga Du. Bagaimana mungkin sekarang ia akan benar-benar pergi untuk membunuh?”

Helena He mengutarakan keraguannya, namun Nadya Guan menggelengkan kepalanya——

“Itu karena Wibowo masih terus mencari barang yang sama, dan sebelum ia mendapatkannya, ia tidak akan berani bertindak gegabah.”

“Barang apa?”

“Pada tahun itu, nenek Dennil menyimpan sejumlah besar uang di sebuah bank di Swiss. Kalau ia bisa mendapatkan uang itu, ia bahkan bisa membeli sebuah kota. Tapi tidak ada orang yang tahu kata sandinya. Menurut kabar yang beredar, kata sandinya terletak pada sebuah barang milik keluarga Du. Itulah sebabnya Wibowo menyuruh Sinta dan Hadi bersembunyi sekian lama demi mendapatkan barang itu.”

“Apakah barang itu adalah sebuah arloji?”

Helena He bertanya secara spontan namun Nadya Guan hanya menghela napas: “Aku juga tidak tahu terlalu jelas soal itu.”

“Pasti benar!”

Ia pun bercerita mengenai seorang wanita yang berpura-pura menjadi ibu Dennil Du. Dari ciri-ciri yang diberikan, Nadya Guan pun dengan mantap berkata: “Aku tahu, wanita itu pastilah istri Wibowo. Namanya adalah Winny Wu dan ia merupakan seorang wanita yang cerdik.”

Ternyata begitu, Helena He pun mengerti dengan jelas sekarang. Dengan penasaran ia bertanya: “Lalu, dimana dirimu selama ini?”

Berdasarkan kondisi sekeliling vila, kehidupan ibu mertuanya pastilah berkecukupan. Darimana ia mendapatkan uang sebanyak itu...

“Aku sudah melanglang-buana kemana-mana selama ini, sudah pergi kemanapun. Tapi tetap saja setiap bulan aku selalu pulang kembali ke Kota Surabaya. Ada sebuah jalan rahasia di kediaman keluarga Du yang bisa digunakan untuk keluar-masuk dan Marchella bisa sewaktu-waktu mengabariku situasi di keluarga Du.”

“Kakak perempuan?”

Mulut Helena He pun menganga terkejut dan langsung bertanya: “Kamu tahu kakak perempuan hanya berpura-pura gila?”

“Iya. Ada suatu kali dari jalan rahasia aku masuk ke reruntuhan dan mendengar suara tangisan. Ketika berjalan mendekat, ternyata suara itu berasal dari Marchella. Kami saling mengenali dan memutuskan untuk saling tidak memberitahu orang lain.”

“Karena kamu sudah tahu bahwa kakak perempuan berpura-pura gila, kalau begitu apakah kamu tahu kenapa ia harus berpura-pura?”

“Tahu, ia ingin membalas dendam. Aku sama sekali tidak berharap ia hidup dalam kebencian, tapi berapa kalipun aku mencoba untuk membujuknya... Aku tidak bisa mengubah keputusannya...”

“Kalau begitu dimana keberadaannya sekarang?” Insting Helena He memberitahunya bahwa ibu mertuanya pasti tahu.

“Setelah keluar dari kediaman keluarga Du ia datang mencariku. Aku sudah mengatur agar ia berada di sebuah tempat rahasia dan sekarang sudah aman.”

“Kenapa harus mengatur tempat rahasia? Apakah Wibowo tidak melepaskannya?”

Nadya Guan menganggukkan kepalanya: “Ia tidak akan melepaskan siapapun dari keluarga Du. Saat itu ia bahkan mendorong orangtuaku menuju kematian, tapi untunglah mereka sudah memindahkan semua properti mereka atas namaku sehingga aku tidak akan sengsara atau melarat. Sekarang, ia sudah tahu bahwa Tony adalah putra bungsuku. Itu menyebabkan ia selalu ingin membunuhnya. Sebelumnya, aku sangat susah hati sampai rasanya tidak bisa hidup saat mendengar bahwa Tony bergabung dalam organisasi gelap. Tapi sekarang, aku lega ia cukup beruntung untuk menjadi anggota organisasi gelap, karena dengan bergabunglah ia jadi bisa memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri!”

Hati Helena He pun menjadi panik: “Kalau begitu, bukankah itu berarti Dennil berada dalam bahaya?!”

“Ia tidak akan berada dalam bahaya sekarang. Wibowo tidak akan berani berbuat sesuatu padanya sampai ia mendapatkan apa yang ia inginkan.”

“Tidak bisa, aku harus pulang dan mencarinya. Aku harus pulang!”

Helena He cepat-cepat bangkit dan berlari keluar, namun ia ditarik oleh Nyonya Guan: “Helena, jangan bertindak gegabah.”

“Bagaimana mungkin aku tidak bertindak gegabah? Sudah satu bulan lebih Dennil tidak meneleponku! Aku tidak tahu apa yang sedang ia lakukan dan kondisinya sekarang! Aku bisa gila kalau aku tidak secepatnya kembali!”

“Kalaupun ingin kembali kamu juga harus menunggu sampai bayi ini lahir! Pulang dengan perut besar seperti ini pun tidak akan membantunya, hanya semakin menyusahkannya!”

Perkataan Nyonya Guan itu singkat dan jelas, tapi Helena He harus mengakui bahwa itu adalah fakta. Kalau saja ia tidak memikirkan mengenai hal ini, ia benar-benar akan pulang...

Helena He jatuh terduduk diatas sofa dan menangis. Ia tidak pernah merasa tidak berdaya seperti ini. Ia merasa hatinya sangat terdesak, tapi ia tidak bisa melakukan apapun. Dennil Du, sebenarnya apa yang terjadi padanya...

“Tidak apa-apa, jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja.”

Nyonya Guan menghampiri dan memeluk Helena He. Air mata putus asa itu pun perlahan menetes dan Helena He menangis untuk waktu yang lama sebelum akhirnya berhasil menenangkan dirinya. Ia bangkit berdiri dengan mata yang bengkak dan merah sambil berkata: “Aku pulang dulu.”

“Baiklah, biar aku antar.”

Kedua orang itu berjalan ke pintu vila dan Helena He pun meminta: “Kabar apapun yang kamu miliki tentang Dennil, tolong beritahu aku.”

“Baiklah!”

Ketika membalikkan tubuh, tiba-tiba terdengar suara berbisik di belakang—

“Kamu...”

Helena He membalikkan tubuhnya: “Ada apa?”

Nyonya Guan berpikir sejenak, lalu berkata: “Bisakah... Bisakah kamu memanggilku ‘ibu’?”

Helena He mematung, namun akhirnya menganggukkan kepalanya: “Ibu...”

“Aih!”

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu