Someday Unexpected Love - Bab 237 Selamat Kamu Telah Hamil (1)

Terdengar suara pintu kamar tertutup, Helena He dengan kesal menggelengkan kepala, sepertinya, Helena He tidak bisa membantu apapun agar Dennil Du dan Tony Lou bisa berjalan beriringan.

Malam hari saat kembali ke rumah, ia mandi lalu berbaring di tempat tidur, ia mengamati cincin yang ada di tangannya, sekarang kedua cincin itu telah ditemukan, tapi siapa pemilik cincin ini? Pergi kemana dia?

Ia menutup mata, kembali mengingat ketika ia sembahyang untuk ayah mertuanya, perempuan cantik dan berkharisma, yang di Beijing palsu, bukankah ini artinya yang ia lihat malam itu adalah yang asli? Jika ia bukan sungguhan, dari mana asal gelang itu? Dari mana asalnya sehingga bisa sama persis seperti yang ada di foto Nyonya Keluarga Du...

Karena terlalu banyak orang, harus pergi kemana dia untuk mencari ibu mertuanya? Ia juga tidak tahu apa yang terjadi saat itu, bahkan ia memberikan anaknya sendiri kepada orang lain, Helena He sangat yakin pasti ada sesuatu dibalik ini semua, kalau tidak, ia tidak akan mungkin menjadi ibu yang sangat tidak bertanggungjawab.

Terdengar suara pintu dibuka, ia mendengar langkah kaki Dennil Du, ia berjalan sampai ke tepi tempat tidur, dengan lembut menepuk pundaknya dan bertanya: “Kamu kenapa?”

“Sedang memikirkan sesuatu.”

“sudahlah,otakmu tidak seberapa besar,seharian ini banyak pikiran, apakah tidak lelah?”

“lelah,tapi mau bagaimana lagi,siapa suruh kamu jadi suamiku,masalah suamiku, berarti masalahku juga.”

Dennil Du tertawa:“aku terharu mendengarnya.”

“Oh, terharu ya?”tanyanya sedikit kesal.

“Iya……”

“Baiklah,kamu juga membuatku terharu.”

“Mengapa terharu?”

Helena He berpikir:“Em…… Petik beberapa anggur lalu bawa kesini.”

“Ingin makan anggur lagi?”Dennil Du menyeka keringatnya.

Akhir-akhir ini Helena He sangat suka makan anggur, kemarin malam ia membangunkan Dennil Du hanya karena ia ingin makan anggur, jika ia tidak bisa makan anggur, jangan harap bisa tidur.

“Iya. ” Ia tersenyum malu.

“Belum matang,buah anggur yang sudah matang sudah kamu habiskan semua.”

Helena He berkata: “Yang mentah juga tidak apa-apa, lagipula memang aku ingin memakannya.”

Dennil Du tidak punya pilihan lain, ia hanya bisa menurut dan memetik beberapa buah anggur, ia mengira Helena He hanya ingin bercanda saja, ia tidak benar-benar ingin memakannya, karena tadi Dennil Du mencobanya sebutir, karena belum matang, mulutnya sampai terasa mati rasa.

Siapa sangka, saat Dennil Du memberikan anggur yang telah dicuci itu pada Helena He, ia duduk menyilangkan kaki dan langsung memakannya seperti makan kacang, ia mengerutkan kening tapi memakannya dengan ekspresi puas, seperti sedang makan makanan terenak di dunia.

Dennil Du melihat mulutnya yang penuh, ia mengerutkan kening, lalu menatap Helena dengan tatapan aneh, tiba-tiba ia bertanya: “Kamu tidak hamil kan?”

pufff……

sebutir anggur yang baru saja Helena He masukkan ke mulut tiba-tiba terlempar keluar kembali,pas sekali terkena wajah Dennil Du, hampir saja ia pingsan.

“Kamu kenapa makan?Menjijikkan”

Ia mengambil tissue lalu membersihkan wajahnya dengan keras, Helena He marah dan berkata: “Kamu malah menyalahkanku? Bisa-bisanya kamu menyinggung soal kehamilan, kamu tidak tahu kalau aku sangat sensitif tentang kata ini? Dan lagi, kan aku hanya tidak sengaja menyemprotkan anggur ke wajahmu, kenapa kamu begitu merasa jijik? Lalu kenapa biasanya kamu menciumku lalu terkena air liurku, kamu tidak merasa jijik?

Ia membalasnya panjang, membuat Dennil Du merasa kesal: “Mana bisa disamakan? Mencium dan meludah ke orang lain adalah dua hal yang berbeda.”

“Jangan berlebihan, kapan aku meludah ke arahmu? Aku hanya terkejut karena perkataanmu, dan lagi, itu bukan ludah, tapi anggur, anggur OK?”

“Anggur itu kan keluar dari mulutmu?tentu saja ada ludahnya.”

Helena He semakin kesal:“Hei,kutanya sekarang kamu kenapa?ingin bertengkar denganku?”

Ia menunduk mengambil anggur dan memasukkan anggur ke mulutnya,kemudian berkata pada Dennil Du:“Buka mulut.”

“Kenapa?”

“aku ingin menyuapimu!”

“tidak mau,terlalu asam.”

“tidak peduli, kamu harus makan,cepat buka mulut!”

“jangan,aku benar-benar tidak ingin makan……”Dennil Du segera menjauh,bersiap melarikan diri.

Helena He meraih pinggangnya, lalu seperti atlet judo, Helena He menindihnya di kasur, kemudian ia menciumnya, ia menjulurkan lidar dan menjilat bibir Dennil Du, sangat licin, Dennil Du mau tidak mau membuka mulutnya, ia mengharapkan ciuman yang lembut, tapi sebutir anggur meluncur ke dalam mulutnya, Helena He menciumnya dengan brutal, tidak membiarkan ia memuntahkan anggur itu, anggur itu akhirnya tertelan oleh Dennil Du...

Mengetahui rencananya berhasil, ia melepaskan Dennil Du, lalu tertawa dengan keras seperti orang gila, Dennil Du menghela napas, mulutnya penuh dengan rasa anggur yang masam, ia benar-benar tidak mengerti mengapa ia bisa memakannya.

Helena He tertawa untuk beberapa saat, kemudian ia melanjutkan makan, ia terus makan sampai tidak ada yang tersisa lagi, Dennil Du bertanya padanya: “Apakah bulan ini kamu sudah datang bulan?”

“Kamu ini kenapa?kenapa sekarang kamu peduli dengan menstruasiku!”

“aku hanya ingin memastikan,apakah kamu benar-benar hamil.”

“Tidak mungkin, kuberitahu.”

“Kenapa tidak mungkin?”

“karena kita selalu memakai pengaman, apa itu namanya? Durex?”

Dennil Du mengambil napas panjang:“Oh……”

Pagi hari, Dennil Du turun untuk sarapan, Helena He baru saja bangun, ia berdiri di depan wastafel dan menyikat giginya, tiba-tiba ia merasa mual, lalu ia muntah, ia memuntahkan semua isi perutnya, ia mendongak dan menatap dirinya sendiri di cermin, ia teringat apa yang dikatakan Dennil Du kemarin malam, wajahnya seketika memucat.

Ia langsung memakai baju dengan terburu-buru, ia turun ke lantai bawah, tidak sempat menyapa Dennil Du, ia langsung menyalakan mobil dan pergi ke rumah sakit.

Sampai di poli kebidanan, dokter bertanya kepadanya: “Apakah ada yang sakit?”

“Aku kesini untuk memastikan apakah aku hamil?”

“Kapan terakhir kamu datang bulan?”

Helena He menggeleng dengan canggung:”Sudah lupa……”

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu