Someday Unexpected Love - Bab 39 Bulan Madu Milik Sendiri (1)

Ingin tinggal tapi tidak bisa tinggal

Itulah yang paling kesepian

Belum selesai perkataan lembut itu

Hanya tersisa lagu terpisah

Satu detik sebelum patah hati

Dengan tenaga memeluk keheningan

Dengan detak jantung mengantarmu

Lagu terpisah yang pahit

…….

Helena He berdiri, saat semua orang terpesona dengan suaranya Dennil Du, diam-diam keluar dari ruangan itu.

Dia berlari pelan mencari WC, berdiri di depan cermin tempat pencucian tangan, dengan jelas melihat kedua matanya yang merah, membunguk dan membuka air keran, memegang air dingin dan siram ke wajah sendiri.

Telinganya penuh dengan suara naynyian Dennil Du, apalagi kalimat pada ingin tinggal tapi tidak bisa tinggal, itulah yang paling kesepian.

Mungkin orang lain tidak mengerti saat dia nyanyi kalimat ini, seberapa sakit hati, tapi dia tahu, apalagi mengetahui Sia Yang sudah ada di dunia ini lagi, dari awal sudah tahu.

Bukan kesepian baru kangen dengan kamu, tapi karena kangen dengan kamu baru kesepian, Dennil Du sangat kesepian, karena gak bisa mempertahankan orang tercintanya.

Ketika Helena He keluar dari WC ketemu dengan Sean Ou, dia segera menyimpan ekspresinya tadi, dengan santai bersapa: “Kebetulan banget.”

“Yah, kebetulan banget.” Sean Ou dengan arti yang dalam melihat kearahnya sekilas, terus jalan melewatinnya.

Belum berjalan beberapa langkah, dia tiba-tiba berbalik kepala, berteriak manggil: “Helena He….”

Helena dengan bingung memutar badan kearahnya, Sean Ou ternyata memanggilnya namanya, mungkin ada hal penting yang perlu dibicarakan.

“Ada apa?” Dia bertanya.

“Kak Dennil nyanyinya bagus kan?” dia bertanya hal yang sama lagi seperti di ruangan tadi. Cuman hanya menggantikan peran tokoh saja.

Helena He mengangguk kepala: “Yah, benaran bagus.”

Lagu yang sama diulang-ulangin, lama-kelamaan juga semakin merdu didengernya.

Perkataan ini menunjukkan sesuatu, orang pintar seperti dia, mana mungkin tidak ngerti maksudnya.

“Kamu ingin bilang Dennil Du setiap kangen dengan Michelle, akan selalu menyanyikan lagu ini bukan?” Dia malas berputar-putar dengannya.

Sean Ou mengangguk kepala, dalam mata muncul sekilas rasa aneh: Kamu tahu Michelle?” dia bertanya.

“Yah, kalau tahu kenapa?Kalau enggak tahu kenapa?” dia tertawa: “Emang aku bisa khawatir dengan orang yang meninggal denganku rebut suami kah?!”

Dengan keras kepala dia berbalik badan pergi, Sean Ou hanya ingin memberitahukannya hal ini saja, dia terlihat acuh tak acuh, dia juga gak lagi banyak ngomong.

Keluar dari KTV sudah malam jam 12, malam ini Dennil Du tidak minum bir, jadi dia berngobrol aysik dengan Helena He: “Kamu bisa main piano, aku bisa nyanyi, boleh buat satu band kita.”

Helena He melihat dia sewajah santai, benaran orang yang berhati dalam, paling bisa menutup luka sedihnya.

“Oh ya, besok lusa kita mau pergi Bulan madu, kamu besok siap-siap.” Dia dengan santai menggingatkannya.

“Kemana?”

“Maldives”

“Maldives?” Helena He berpikir, sepertinya tempat yang bagus.

Besok paginya, dia bersiap satu koper gedek menunggu Dennil Du menjemputnya untuk ke bandara.

Pagi jam 5, Dennil Du menerima satu telepon buru-buru keluar, tapi sebelum keluar berjanji kalau 2 jam kemudian akan segera pulang.

Tunggu-menunggu, waktu mengalir terus satu menit demi satu menit, Helena He dengan cemas mondar-mandir di dalam kamar.

Handphonenya menunjukkan jam sudah lewat dari jam 7, mereka harus naik pesawat jam 8 pas, kalau dia gak keburu datang, Bulan madu tanpa percintaan ini akan dibatalkan.

Tiba-tiba handphone berbunyi, dia buru-buru mengangkatnya: “Halo? Kamu sudah pulang belum?”

“aku sekarang masih belum bisa pergi, aku sudah suruh asisten Niko mengantarmu ke bandara, setegah jam kemudian kita bertemu disana langsung.”

Dennil Du sepertinya tersangkut dengan masalah apa gitu, belum lagi Helena He menjawabnya, dia sudah mematikan teleponnya.

Kalau begitu sibuk, tidak perlu pergi saja lebih baik. Dia agak sedikit sebal dan mengomel kearah handphone, lagian awalnya boleh pergi boleh juga gak pergi punya.

Ketika lagi berkomat-kamit, handphonenya berbunyi lagi, nomor handphone yang asing, “Halo, dengan siapa ini?”

“Nyonya, aku asisten Niko, Direktur Du suruh aku mengantarkanmu ke bandara, silahkan anda turun, aku tunggu didepan rumah saja.”

Helena He merasa merinding, Asisten Niko ini beneran seperti Zaman Qing punya tokoh sejarah….

“Baiklah.” Dia menutup teleponnya, kemudian menghela napas, menarik kopernya menuju ke bawah.

“Pergi kemana?“ baru sampai di ruang tamu, langsung bertemuan dengan Sinta Dou, Helena He dengan hormat berkata: “Ma, Dennil Du bilang mau pergi bulan madu.”

Heng, Sinta Dou dengan sindir menatap dengannya: “ide kamu bukan? Anakku setiap hari begitu sibuk, mana ada waktu luang menemaninmu main keluar?!”

Helena He dengan sabar, dan senyum menjelaskan: “Ma, kamu benaran salah paham dengan aku, ini benaran bukan maksud aku, kalau tidak percaya boleh menanya kepada Dennil Du.”

Jangan ambil anakku jadi Wrigley kamu, kamu kira aku gak tahu sekarang dia bermabuk-mabuk tertarik dengan kamu, Dennil Du bodoh tidak ngerti, tapi aku nggak bodoh, jangan kira ide-ide kecil kamu itu aku enggak kelihatan ya!”

He..Benaran semakin keterlaluan, dia semakin sabar, malahan menjadi sindirian.

“Ma, sikap aku pada kamu termasuk sudah baik, kamu kenapa tidak bisa dengan setara berbaik denganku? Kamu tidak suka dengan saya karena takut dia ingat istri lupa ibu kan? Kalau demikian, kamu jangan khawatir, seperti yang dikatakan dengan kamu, ide-ideku kecil dan jurus aku pun juga kecil, orang yang seperti aku demikian mana bisa mengancammu apa pun!”

Sinta Dou tersenyum dingin,” mengancam, emang kamu cocok!”

Gak bisa bersabaran lagi, terus bersabaran lagi!

“Ma…”

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu