Someday Unexpected Love - Bab 23 Legenda tentang calon mempelai wanita (1)

Tawa Helena He kembali pecah, lalu tanpa belas kasihan memukul wanita itu: "Kita harus menghadapi realita. Ditelantarkan ya ditelantarkan saja. Tidak ada rasa tidak enakan."

"……"

Dia menunjuk ke arah komputer. Helena He merasa daripada menjelaskan hal yang tidak dipercaya, lebih baik menyuruh wanita itu dengan matanya sendiri melihat realitanya.

"Apa?"

"Kamu cek dulu berita kemarin di kota ini, baru kamu akan mengerti."

Walaupun tidak mengerti maksud dari Helena He, Margaret Chu masih membuka komputer tersebut. Helena He duduk di sampingnya, menunggu makian dari wanita itu.

Sesuai prediksinya, ekspresi seseorang yang curiga telah di mulai, wajah curiganya tiba-tiba berubah menjadi terkejut. Mata Margaret Chu membesar saat melihat foto Dennil Du. Wanita itu terperangah.

"Sekarang bisa dipastikan aku tidak punya penyakit ilusi, kan?" Helena He menatap Margaret Chu yang mematung lalu menepuk-nepuk bahu wanita itu.

Setelah beberapa saat, kesadaran wanita itu kembali. Margaret Chu memutar badannya dengan sebal. Sebelum Margaret Chu membuka mulutnya, Helena He langsung sadar dan memberikan penjelasan: "Aku tidak pernah berbohong padamu. Dirimu sendiri yang tidak pernah percaya."

"Ka..kamu..." Ucapan Margaret Chu tertahan cukup lama kemudian baru bisa dia bicara: "Kenapa kamu tidak memberitahuku kalau hari itu orang yang kamu tabrak adalah Dennil Du?"

"Masih tidak malu ya kamu bicara begitu? Malam itu kamu benar-benar tidak percaya dia melakukan hal apa kepadaku!"

"Aku..." Margaret Chu menggaruk kepalanya frustasi, wanita itu benar-benar bingung. "Masalahnya ini siapa dengan siapa! Kedua orang yang tidak sabaran dan gelisahan tanpa pemberitahuan apapun ingin melangsungkan pernikahan? Apakah ini acara arabian nights?"

"Aku mengerti jika untuk sementara ini kamu tidak bisa menerimanya. Aku akan mempersingkat ceritanya." Helena He berdeham lalu mulai menceritakan dengan singkat hal apa yang terjadi dengan dirinya dan Dennil Du. Ceritanya berhenti sampai seseorang itu menyadari hal lain.

"Media pun bahkan tidak tahu bagaimana kalian saling mengenal?"

"Ya." Dia mengangguk: "Ini sudah tidak penting lagi."

"Bagaimana bisa tidak penting?" Selalu saja ada orang yang mengajukan pertanyaan ini.

"Saat itu bagaimana kamu menjawabnya?"

"Aku tidak bisa sembarangan mengatakan alasannya. Apakah masalah ini seserius itu?"

Helena He mengerutkan alisnya, matanya menatap ke layar komputer. Matanya menatap sekilas takdir yang telah ditetapkan untuk dirinya.

Dennil Du menetapkan tanggal pernikahan pada tanggal 6 bulan depan. Pernikahan akan di adakan di kota kawasan elit Dreamland. Pernikahan akan berkonsep cerita dongeng cinderella dan pangeran dengan penuh keajaiban. Konsep pernikahan ini sekarang telah menjadi pembicaraan panas semua orang di sela-sela jam istirahat.

Dari pertemuan yang sebelumnya, kira-kira hanya tersisa beberapa hari lagi. Dennil Du membolak-balikkan ponselnya beberapa kali bersiap untuk menelpon Helena He. Tetapi dia berpikir dengan teliti, setelah sepasang kekasih bertemu, hal apa yang harus dibicarakan?

Dennil Du kembali berpikir dengan cermat. Sebenarnya mereka berdua tidak harus bertemu.

Senja perlahan-lahan menyelimuti bumi. Dennil Du mengendarai mobilnya ke arah klub malam Weylin. Setiap hari rabu malam, jika dia tidak ada hal penting, Dennil Du akan berkumpul di Weylin bersama dengan Sean Ou dan Yoshua Fei.

Dennil Du masuk melewati akses VIP. Cahaya lampu yang samar mengeluarkan cahaya berwarna-warni. Suara musik rock yang keras mengeluarkan bunyi raungan, terdengar seperti orang-orang sedang mengeluarkan beban hatinya.

Langkah Dennil Du berhenti di private room nomor 1. Dari celah pintu, pria itu bisa melihat Yoshua Fei yang sedang bersandar malas pada sofa.

"Tok tok" Jemari panjangnya mengetuk beberapa kali dengan keras pintu nomor 1. Yoshua Fei mendorong tubuh seorang wanita, lalu merapikan bajunya yang berantakan.

"Kamu datang." Ucap Yoshua Fei sambil mengembangkan senyum yang nakal. Sama sekali tidak ada ekspresi canggung di wajah pria itu.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu