Someday Unexpected Love - Bab 79 Tidak Akan Bisa Pergi Lagi (1)

Apakah kamu melewati beberapa hari ini dengan baik?

Tidak.

Dia menghela nafas, tidak menanyakan mengapa dia tidak baik, karena dia mengetahui jawabannya.

Hari ini pasti Sean yang mengundangmu kesinikan?

Selain dia, memang siapa lagi yang ingin melihatku?

Iya, tidak ada orang yang ingin melihatnya, Sean Ou adalah satu-satunya orang yang ingin melihatnya, namun untuk mempersulitnya.

Maaf, membuatmu sedih......

Apa gunanya minta maaf? Kata maaf hanya menghibur orang yang membuat kesalahan, bagi orang yang dilukai, itu tidak membantu sama sekali!

Helena He bertanya dengan tajam, membuat pria yang duduk disampingnya merasa hatinya tercabik-cabik, dia mengulurkan tangannya ingin memeluk Helena He, namun wanita itu menghindarinya.

Dennil, hanya ada beberapa tempat untuk berada disisi seseorang, kamu juga hanya dapat memberi beberapa tempat, dalam ruang lingkup yang kecil ini, ada orang yang ingin masuk, dan juga ada beberapa orang yang terpaksa harus pergi......

Dia menggigit bibirnya, menahan keinginan untuk menangis, berucap pada pria yang terdiam itu: Cepatlah membuat keputusan, hari-hari seperti ini, sangat sulit bagiku untuk melewatinya disetiap harinya.

Selesai Helena He berucap, dia bangkit berdiri ingin pergi, namun Dennil Du menariknya menghentikannya, namun untuk apa menahannya? Sama seperti yang wanita itu ucapkan, hanya ada beberapa tempat untuk berada disisi seseorang, menahannya, dia juga tidak dapat memberikan lebih banyak tempat untuknya.

Udara terasa seperti membeku, sinar bulan menyinari wanita yang sedang berdiri dan pria yang sedang duduk, memancarkan kesedihan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Dennil Du ingin mengucapkan sesuatu padanya, namun bibirnya terkatup rapat, tidak dapat mengatakan sepatah katapun, hingga akhirnya, hanya dapat terdiam tanpa kata.

Entah sudah berapa lama, Helena He akhirnya membuka mulutnya, dia berucap: Jika kamu terus tidak melepaskanku seperti ini, aku akan menganggapmu mencintaiku, setelah keluar dari pintu ini aku akan memberitahu Michelle, jika aku adalah istrimu, aku tidak akan membiarkan siapapun merebut suamiku, walaupun dia adalah wanita yang pernah kamu cintai.

Dia mengatakan beberapa kalimat ini, sebenarnya dia tidak mengharapkan apapun, karena dia tahu, Dennil Du tidak akan menyetujuinya.

Walaupun akhirnya sudah dapat diduga, namun ketika Dennil Du mengendurkan jarinya perlahan, dia membelakanginya, meneteskan air mata yang sudah dia tahan sejak tadi......

Tangan hangat yang tadi masih menggenggam tangannya dengan erat telah pergi, melepaskan dengan sangat jelas, tanpa membawa pergi semua kenangan ada.

Helena He bergerak melangkah kearah sisi pintu, air matanya mengalir seperti mutiara, yang menetes disetiap langkahnya, namun mutiaranya sangat tidak berharga, sama seperti dirinya, yang tidak dapat membuat orang merasa dirinya berharga sedikitpun.

Helena......

Detik dimana dia membuka pintu, Dennil Du bangkit berdiri, dia menghentikan gerakannya, namun pria itu kembali terdiam.

Sudah tidak penting lagi apapun yang ingin pria itu katakan, yang terpenting adalah, Helena He sudah tidak memiliki harapan, dan juga tidak berani untuk berharap kembali.

Dia membalikkan tubuhnya perlahan, tanpa diduga, tiba-tiba dia berlari kehadapan Dennil Du, mengulurkan tangannya dan memeluk pria itu dengan erat.

Walaupun tidak bisa bersama menjadi sahabat sudah cukup bagiku, setidaknya aku masih memiliki alasan untuk berada disisimu.

Helena He menangis, menangis hingga terisak, dia sangat ingin kembali ke masa dimana dia merasa bebas, namun ketika Dennil Du memanggil namanya, dia tahu, dia tidak akan bisa pergi lagi......

Setelah dia keluar dari kamar tamu, Yoshua Fei terus berjaga didepan, melihat matanya yang merah dan bengkak, dia tidak menanyakan apapun.

Kedua orang itu berjalan kembali ke ruang tengah yang ramai, Michelle Yang dan Sean Ou sedang bernyanyi bersama menyanyikan lagu Obviously Love You, mendengar suara langkah kaki dari belakang, kedua orang itu segera menghentikan nyanyian mereka.

Eh, sudah selesai bicara? Sean Ou bertanya dengan tajam.

Yoshua Fei menganggukkan kepalanya: Ya, sudah selesai.

Michelle Yang melirikkan matanya pada Helena He yang berada dibelakang, berucap dengan terkejut: Astaga, Yoshua, sebenarnya apa yang kamu katakan pada Helena? Kenapa matanya bengkak karena menangis?

Helena He menggelengkan kepalanya dengan cangung: Bukan apa-apa.

Pasti dia mengganggumu kan? Dia bertanya tanpa menyerah.

Hey, Yoshua mana berani mengganggu Nona He, Michelle, dia itu lebih galak dari padamu, belajarlah sepertinya.

Sean Ou mendumal dengan kesal, dia tahu disetiap orang yang terlihat menyedihkan pasti itu adalah hasil perbuatannya sendiri, air mata hanyalah sebuah senjata untuk mendapatkan rasa simpati.

Perhatikan ucapanmu, Helena sudah merasa sedih, kenapa kamu masih berucap seperti itu padanya......

Michelle Yang menggenggam tangan Helena He dengan penuh perhatian: Jangan perdulikan Sean, dia memang seperti itu.

Helena He tersenyum tipis: Tidak apa, ini juga bukan hari pertama aku mengenalnya.

Selesai berucap, dia mengusap keningnya: Aku sedikit lelah, kalian bersenang-senanglah, aku akan pulang dulu.

Baiklah kalau begitu...... Michelle Yang menganggukkan kepalanya, berucap pada Yoshua Fei: Kamu antarkan dia pulang.

Tidak perlu, aku ingin berjalan-jalan sendirian.

Penolakan Helena He, membuat Michelle Yang semakin yakin jika Yoshua Fei telah mengatakan sesuatu yang menyakiti hati wanita itu.

Kalau begitu Sean kamu yang mengantaranya.

Cih, tidak mau, sekujut tubuhku tidak bertenaga! Sean Ou langsung menghempaskan tubuhnya diatas sofa, berpura-pura mati.

Hey, kenapa kamu seperti ini?

Michelle Yang menendang kakinya dengan kesal, Helena He menghela nafas, berucap: Michelle, terima kasih maksud baikmu, tapi sungguh tidak perlu, aku sebenarnya ingin berjalan-jalan sendirian.

Jalan-jalan? Seketika dia menjadi bersemangat: Ide bagus, aku akan mencari Dennil Du, kami berdua akan mengantarmu!

……

Helena He ingin menghentikannya, namun dia terlambat dengan kecepatan Michelle Yang.

Yoshua Fei berucap menyadarinya: Sebaiknya aku saja yang mengantarmu pulang.

Baiklah.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu