Someday Unexpected Love - Bab 49 Perubahan Keluarga Du Yang Mengejutkan (2)

Helena penasaran dan membuka profil google Dennil Du, ingin melihat bagaimana pria ini menjalani kehidupan biasanya, tapi sayangnya, selain bisnis, saham dll, tidak ada yang lain dalam googlenya.

Kecewa dan ingin menutup halaman itu, dia mengikuti profil Dennil Du.

Setelah Helena mengakhiri pernikahan palsu ini di hari ketujuh, terjadi hal yang tidak mengenakan di keluarga Du.

Saat itu Helena berada di kantor, tidak sengaja mengangkat telepon milik Dennil Du, dan mendengar berita bahwa kakek Dennil stroke dan dilarikan ke rumah sakit.

Dia langsung meminta izin meninggalkan kantor dan langsung pergi ke rumah sakit, di jalan ia sangat sedih, baru saja pagi ini kakek berpesan padanya untuk berhati-hati saat berangkat ke kantor, sekarang malah kakek yang masuk rumah sakit, ini sangat membuatnya sedih.

Dalam kesedihan yang sulit ia terima, dia juga tidak bisa mengubah kehidupan, hidup memang seperti ini, selalu ada macam-macam hal yang tidak ingin kita inginkan untuk terjadi.

Saat ia muncul di ruang UGD, Sinta Dou langsung berhadapan dengannya, dia menunjuk Helena dengan marah dan berkata: ini karena dia ada di dalam keluarga kita, dia pembawa sial dalam keluarga kita!

Helena sekuat hati menahan air matanya, Dennil Du melangkah dengan terseret: mengapa mama menamparnya? Apa yang mama bisa hanya menyalahkannya?

Ibu Dennil Du mengamuk: kamu masih saja membelanya, dia yang telah membuat kakekmu sekarang terbaring di ruang UGD, tak disangka kamu malah membelanya, sebenarnya kamu ini putra dari keluarga Du bukan?!

Bisakah mama tidak terlalu kuno? Stroke adalah penyakit yang datang secara tiba-tiba, apa hubungannya dengan dia? Kapan mama bisa berlaku adil kepadanya?

Sinta Dou menatap Helena dengan tatapan jahat, tatapan mata itu seakan hendak menelannya.

Kalau kakekmu sekarat, secepatnya kamu ceraikan dia, agar orang yang suka menyakiti orang ini tidak menyakiti siapapun dalam keluarga kita lagi!

Awalnya Albert Du diam tidak bicara, melihat mereka rebut-ribut tak dapat menahan untuk berteriak: apa yang kalian ributkan? Sudah basi!

Dennil Du masih ingin bicara, taapi dihentikan oleh Helena, saat itu, taka da gunanya berkata-kata, dia tak ingin mengatakan seberapa banyak ketidak adilan yang ia terima, dan tidak ingin melindungi martabatnya, yang hanya ia khawatirkan, bisakah kakek Dennil melewati masa kritisnya.

pintu ruang UGD terbuka, kakek Dennil Du dimasukkan ke kamar pasien kritis, dokter berkata dengan wajah pasrah,: kami benar-benar meminta maaf, pasien mungkin tidak dapat bertahan lebih lama lagi……

seketika itu, hatinya sangat sakit, Sinta Dou memeluk anak perempuannya sambil menangis kencang, Marsha Du menangis sambil memarahi Helena: semua karena ulah perempuan ini, kamu yang melukai kakekku, kamu pembawa sial! Pembawa sial……

Helena lemas dan terduduk di lantai, ia tak percaya dengan kata-kata dokter, karena dia tidak bisa menerimanya.

Keluarga Du sedang tenggelam dalam kesedihan yang mendalam, dokter lain keluar dari kamar UGD, dengan wajah yang sangat menyesal memberitahu: pasien ingin bertemu cucu menantunya untuk yang terakhir kali.

Sinta dou berhenti menangis dan mendekati dokter, dengan marah ia berkata: Anda tidak salah ucap? Dia ingin bertemu saya, menantunya, itu baru benar!

Dokter menggeleng: saya mendengarnya dengan jelas, Tuan Du ingin bertemu cucu menantunya.

Dennil Du menahan kesedihannya dan membantu Helena untuk berdiri, dengan pelan berkata: pergilah, temui kakek untuk yang terakhir kali. Selesai bicara, dia sendiri terisak.

Helena dengan sempoyongan berjalan ke kamar pasien, dari jauh melihat tubuh lemah kakek, air matanya tak dapat terbendung mengalir deras dari matanya.

Saat ia sampai di depan tempat tidur, dia memegang tangan David Du dan menangis: kakek, kakek kenapa? Pagi tadi kakek masih baik-baik saja, kenapa cepat sekali sudah menjadi seperti ini……

Berlutut di samping tempat tidur dan menangis sedih, sejak kecil sampai besar, Helena He di mata orang lain adalah sosok yang kelewat tegar, dia sama sekali tak pernah menundukkan kepalanya, tak mudah meneteskan air mata, hatinya tak mudah terluka.

Tapi sekarang, hatinya sangat mudah terluka, karena kakek telah memberinya, cinta dan kasih yang tak pernah bisa diberikan orang tuanya.

He…… Helena. Suara yang lemah keluar dari mulut David Du.

Helena mendongak dengan matanya yang kabur oleh air mata, hatinya sangat sakit: Helena disini, kakek, Helena disini.

Penuhi keinginan kakek, tak peduli hal apapun yang terjadi, kamu harus setia pada dalam keluarga Du, tetap berada disana……

Kalimat sederhana ini, Kakek Dennil menggunakan seluruh kekuatannya, Helena tak punya kesempatan untuk bertanya apa maksud dari perkataannya, Kakek Dennil melepaskan genggaman tangan Helena.

Hanya pada saat ia menutup mata detik itu, tatapan matanya jatuh pada perut Helena, sebutir air mata yang hangat jatuh dari sudut mata David Du, membuat Helena sedih teramat sangat.

Helena tahu penyesalan kakek karena, ia tak bisa menunggu cucu buyutnya lahir, itu adalah hal yang paling ditunggu-tunggu kakek.

Kakek…… Helena menangis histeris, semua ini terjadi sangat tiba-tiba, tanpa persiapan apapun.

Kakek tua yang telah berbuat banyak hal di dunia ini, dengan sangat tidak diinginkan pergi begitu saja meninggalkan dunia ini.

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu