Someday Unexpected Love - Bab 201 Kehidupan Bagai Sungai dan Danau (1)

Dengan enggan ia berjalan menjauh, setiap tiga langkah menoleh kembali ke belakang, Helena He menatap wajahnya yang terlihat tersiksa, terkejut lalu berkata: “benar-benar membuatku terkejut…”

“karena apa?”

“Terkejut karena perempuan yang biasanya jahat seperti iblis, tak disangka juga dapat memiliki sifat lembut dan mulia, kenapa kamu sekarang kharismatik sekali?”

Tony Lou tersenyum licik: aku sedari dulu berkharisma, kamu yang tidak pernah melihatnya.”

“Bagaimana kamu bisa mengenalnya?”

“Kemarin malam, dia berada di bar diganggu beberapa berandalan, kebetulan aku sedang lewat situ, lalu membantunya, jadi aku mengenalnya.”

”Sepertinya dia menarik perhatianmu ya?” Helena He tersenyum sembarang bicara.

“Aku tidak tertarik pada anak kecil seperti dia.”

Marsha Du kehilangan nafsu makannya setelah melahap separuh makanannya, ia mencari alasan untuk meninggalkan meja makan, setelah itu dengan segera pulang ke rumah, dengan wajah penuh amarah ia naik ke lantai atas dan masuk ke ruang baca kakaknya, dengan marah berkata: “Kak, istrimu sedang berkencan dengan pria lain di luar sana, dan kamu malah diam saja!”

Dennil Du terkejut dan mendongak: “Ada apa?”

“Kamu bertanya ada apa? Istrimu sedang makan malam dengan pria lain di luar, ngobrol sambil tertawa-tawa, apa kamu tidak peduli?”

“bagaimana kamu bisa tahu?”

“Aku melihatnya sendiri! Aku kebetulan juga sedang makan di restoran itu, aku benar-benar tidak tahan melihat mereka berdua sangat senang, makanya aku memberitahumu.”

“Mungkin itu temannya atau rekan kerjanya.” Dennil Du memasang raut wajah tidak peduli, membuat Marsha Du semakin tersulut amarahnya, dia membuka mulut lebar-lebar dan berkata: “kamu hanya pura-pura tidak peduli, tapi sebenarnya kamu juga gelisah!”

“Aku gelisah? Untuk apa?”

“Aku mendengar ibu mengatakan kalau kamu tidak bisa melakukannya, jadi wanita rubah yang kesepian itu pergi ke luar mencari orang lain, tapi kamu terlalu menyayanginya sampai terbutakan olehnya!”

“Diam!” Dennil Du membentak marah: “anak gadis, beraninya kamu berkata seperti itu! Urusan orang dewasa kamu masih belum mengerti, jangan ikut campur, kalau kamu masih berkata sembarangan, aku akan memblokir kartu kreditmu!”

Marsha Du paling benci jika kakaknya membahas antara perbedaan usia, terlebih karena ia sekarang sudah mulai menyukai seseorang, ia sangat mempedulikan jika ada orang yang masih menganggapnya anak kecil.

“Aku dengan tegas mengumumkan bahwa, aku sudah 21 tahun! aku bukan anak kecil, aku punya pola pikir dan tujuan sama seperti kalian!”

Ia marah sampai matanya berkaca-kaca.

“Pergilah, aku masih harus bekerja.”

Dennil Du tidak ingin terus diusik olehnya, maka ia mengusirnya.

“Aku akan pergi, bagaimana dengan istrimu?”

Menghadapi Marsha Du yang murka, Dennil Du berjalan ke arahnya: “Sejak kapan kamu mulai sangat mempedulikan kakak iparmu?”

“Karena…” ia terbata-bata, karena kakak iparnya dekat dengan pria yang ia sukai.

“Karena kamu adalah kakakku, ia adalah istrimu, jika ia tidak menghargaimu, sama saja ia tidak menghargaiku juga, tentu saja aku tidak akan diam saja!”

“Aku sudah bilang, mungkin saja itu adalah temannya, atau rekan kerjanya, jangan-jangan kamu tidak pernah berteman dengan lawan jenis?”

Marsha Du sangat marah: “Bukan, itu adalah temannya sedari kecil, keduanya tumbuh besar bersama!”

“Teman sedari kecil?”

Dennil Du mulai tertarik dengan pembicaraan ini, ia langsung terpikirkan seseorang.

“Iya, dia bilang sendiri.”

“Baiklah, aku sudah tau, malam ini aku akan bertanya padanya.”

Ia tidak tahan lagi, lalu mendorong Marsha Du keluar dari ruang baca, lalu membanting pintu.

Helena He dan Tony Lou belum kembali ke rumah keluarga Du, sudah pukul sepuluh lebih, biasanya masih ada beberapa orang yang duduk-duduk di ruang tamu pada jam-jam seperti ini, tapi mala mini hanya ada satu orang berdiri mematung di sisi sofa.

Helena He menatap punggung Marsha Du, dalam hatinya ia sangat paham mengapa ia menunggunya disana.

ehem, ia sengaja berdeham, Marsha Du menoleh, dengan cepat ia berjalan sampai ke depannya: “Sebenarnya apa hubunganmu dengan kakak Lou?”

“Teman masa kecil”

“Malam ini, apakah kamu mengatakan hal-hal yang buruk padanya?”

Helena He tertawa dingin: “Buat apa aku mengatakan hal buruk padanya? Apa yang kamu perbuat sampai kamu takut aku mengadu padanya?”

Wajahnya memerah: “Aku tidak melakukan hal buruk!”

“Kalau tidak, ya sudah.” Dengan santai Helena He meliriknya sebentar, lalu berbalik ingin menaiki tangga.”

“Tunggu.”

Marsha Du melihatnya ingin pergi, dengan cepat menahan lengannya.

“ada urusan apa bilang langsung saja!”

“itu……tentang adikmu……”

“tentang adikku yang memperkosamu, jangan katakan ini padanya?”

“iya……”

“Apa-apaan ini, adikku yang memaksamu, bukan kamu yang memaksanya, apa yang kamu takutkan?”

Marsha Du segera menjawab: “tetap jangan beritahu dia, dia pasti akan berpikir kalau aku bukan perempuan baik-baik.”

“Kamu menyukainya?” Helena He dengan nada licik bertanya.

“Aku suka padanya atau tidak, itu adalah urusanku, hanya saja kamu tidak usah mengatakan hal-hal ini padanya, itu sudah cukup.”

“Hah, buat apa aku harus mendengarkanmu?”

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu