Someday Unexpected Love - Bab 179 Orang yang Dibelakang Topeng (1)

“Kalau bicara demikian, berarti nama asli Dian adalah Michelle Yang? Dan…adalah cinta lama suami kamu?”, tanya Febri dengan mustahil.

“Benar.”, Helena He mengangguk kepala, “Ingatan dia pulih kembali bersikeras untuk pergi, karena tidak tega melepaskan orang yang dicintainya.”

Dennil Du tidak ingin berunding terlalu banyak mengenai masalah lama dia dengan Michelle Yang, kemudian memutar pembicaraan, “Kira-kira keadaan ini kalian juga dengar dengan jelas, kali ini aku dan Helena datang kemari, adalah bersiap membawa kalian pergi kesana, dan didepan Michelle meminta kembali anak, jika dia tidak setuju, aku bisa bantu kalian mencari pengacara yang terbaik, melewati hukum merebut hak pemeliharaan anak.

Sekeluarga Paman Lucky saling bertatapan mata, bagi mereka yang belum pernah lihat wawasan, tidak begitu mengerti kegunaan hukum itu apa, tapi demi cucunya, apapun mereka rela melakukannya.

“Ya, kalau kalian setuju, besok pagi kita langsung berangkat.”, Helena He menambah lagi.

“Baiklah!”, Kenny yang pertama mengungkapkan setuju.

“Bibi lucky, tubuh kamu kurang sehat jangan ikutan pergi saja.”, tegur Febri.

“Tidak, aku mau pergi, aku pasti mau pergi!”, Bibi Lucky bersikeras ingin bertemu dengan cucu.

“Kita sekeluarga semua ikutan pergi.”, Paman Lucky mengumumkan hasil terakhir.

Dennil Du mengangguk kepala, “Jadi begitu kita putuskan.”

Malam, dua orang menginap dirumah Paman Lucky, setelah makan malam, Helena He bersaran bawa Dennil Du pergi ke tepi laut jalan-jalan, dia juga mengiyakannya.

Menjauhi keributan kota-kota, diikuti angin laut mereka datang ke tepi laut yang dibawah malam hari.

Bulan warna putih perak dari belakang awan muncul keluar, membuat laut jadi seperti kaca yang transparan. BIntang yang banyak, dua tiga biji tergantung di tengah langit, dengan nakalnya berkedip-kedip mata. Cahaya laut juga mendampingi langit, berkedip-kedip, seperti sedang berbicara dengan bintang-bintang.

Angin laut ynag bertiup, seperti beribu-ribuan kuda perang berwarna putih bertiup kemari, dan suara keras beribu-ribuan kuda membuat orang jadi bergemetaran, mendengar suara yang bergelembung, serasa masuk kedalam lapangan peperangan.

“Dennil, kamu sedang pikir apa?

Helena He menyadari orang yang disamping sedang merenung, sangat penasaran tanya padanya.

“Aku sedang berpikir, tiga tahun ini Michelle bagaimana melewatinya?”

Dia hanya tersenyum-senyum, tidak begitu banyak berpikir, “Aku tahu, kamu pasti sedang berpikir tentang hal ini.”

“Bagaimana terlihat?”

“Karena kita jelas tahu, Michelle benar sudah hilang ingatan tiga tahun yang lalu, jadi pasti membuat orang jadi merasa sedikit kasihan padanya.”

Dia merangkul pundaknya, “Betul apa yang kamu bicara, jadi aku sangat heran, kenapa dia bisa tertolong dengan orang sini, tiga tahun yang lalu terjadi masalah apa…

“Aku pernah menanyakannya, tapi dia tidak ingin berbicara.”

“Benaran sangat aneh, tidak tahu karena alasan apa, dia sengaja menyembunyikan masalah ini…”

Dennil menghentikan jejak kaki, berhadap ke arah laut, dengan santai bilang, “Aku rasa ada terjadi suatu masalah yang membuat dia tidak ingin menghadapinya, mungkin karena masalah ini membuat dia jadi semakin menggila, tidak ada akal lagi.”

“Tidak ada acara kah untuk dia berbicara keluar?”

“Tunggu keluarga Kenny pergi ke Surabaya baru dipikirkan, sekarang kita masih belum tahu, Michelle ada respon apa ketika bertemu dengan mereka.”

“Sepertinya hanya bisa demikian dulu…”

Angin laut tetap bertiup, gelombang laut tetap kelihatan ganas, hanya warna dimalam hari perlahan-lahan menjadi semakin tebal, hati orang bisa kah seperti laut menjadi begitu tenang?

Keesok paginya, mereka berangkat, pertama kali pergi jauh dari rumah, sekeluarga Paman Lucky terlihat sangat cemas.

Helena He menghibur mereka, “Kalian jangan takut, aku dan suamiku akan membantu kalian.”

“Terima kasih, kalian adalah orang yang baik!”, Bibi Lucky berterima kasih hingga keluar air mata.

“Sama-sama, ini kewajiban…”

Saat tiba di kota Surabaya sudah sore hari, ditengah perjalanan turun hujan, perjalanan tidak gampang jalan jadi menghabiskan banyak waktu, Dennil Du mengantar mereka tinggal di hotel, dan beritahu pada mereka tidak boleh keluar, besok pagi berjanji sama Michelle Yang untuk bertemuan.

Setelah selesai mengatur masalah keluarga Paman Lucky, kedua orang kembali kerumah Dennil Du segera menelepon Michelle Yang.

“Halo, ini aku.”

“Ada masalah apa?”, tanya Michelle Yang dengan datar.

“Besok ada waktu kah? keluar bertemuan.”

Dia sedikit terkejut, Dennil Du kenapa bisa mengundang dia untuk bertemuan, apa dia salah dengar?”

“Kamu ada masalah apakah?”

Tidak ada masalah apa-apa, aku hanya ingin bertemu dengan Dudu, walaupun dia bukan anak aku, tapi dia juga tinggal di rumah Du beberapa saat, aku masih ada sedikit perasaan sama dia.”

Michelle Yang ragu beberapa detik, terus menjawab, “Baiklah, besok dimana ketemu?”

“Besok di hotel Royal ruang 401, pagi jam sepuluh, ingat bawa anak kemari.”

“Baiklah…”

Menutup telepon, Helena He dengat cemas berkata, “Dia benaran akan datang kah?

“Seharusnya iya, kalau kamu yang telepon jelas pasti.”

“Cih…”, dia memberi mata putih padanya, “Didepan aku memamerkan cinta lama kamu yang tidak dapat melawan pesona kamu kah?”

“Jelas bukan, hanya menjagil kamu saja, jangan begitu tak bisa dibawa canda.”

“Aku bukan hewan pemeliharaan kamu, emang kamu jagil aku main, aku harus menggoyang ekor pada kamu!”, Helena He tendang dia, “Orang apa-apaan ini.”

Malam ini, tentu tak dapat tidur, Dennil Du terus berpikir Michelle Yang terjadi masalah apa di tiga tahun yang lalu, Helena He malah berpikir, respon Michelle Yang saat bertemu dengan keluarga Paman Lucky….

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu