Someday Unexpected Love - Bab 175 Perjanjian (1)

Setelah berjalan kesana kemari sendirian selama lebih dari dua jam, matanya melihat jam dinding russia menunjukkan pukul 6.15, ia menggertakkan giginya, memutuskan untuk pergi bertemu, ia tidak percaya seorang bermarga He bisa mempermainkannya.

Karena perasaan bersalahnya, sebelum pergi, ia tidak memberi tahu siapa pun ke mana ia pergi dan siapa yang akan ia temui.

Pukul 6.45 tiba di Beauty Coffee House, dan Helena sudah berada di sana, melihat ibu mertua palsu nya datang tepat waktu, dia melambaikan tangannya dengan bangga : "Bu, aku disini."

"Ada apa, cepat katakan, aku sibuk." Sinta Dou duduk dengan tidak sabar.

"Sebenarnya, aku tidak bermaksud mengatakannya, tetapi kamu tidak setuju aku kembali kerumah keluarga Du, sedangkan aku tidak ingin tinggal di luar, jadi aku tidak punya pilihan selain mengatakan hal ini."

"Ada apa sebenarnya?"

Helena sengaja bertele-tele : "Jangan terburu-buru, biarkan aku minum kopi ini, aku tidak suka minum minuman yang dingin."

Wajah Sinta Dou tampak kesal, jengkel karena pikirannya bermasalah, tak disangka ia dipermainkan oleh roh rubah ini, melihat ekspresinya yang tampak tenang, darimana ada menyimpan rahasia, kemungkinan besar ia benar-benar dipermainkannya!

"Aku tidak punya waktu untuk bermain petak umpet denganmu!"

Sinta Dou bangkit dengan marah dan bersiap-siap pergi.

"Tunggu sebentar."

Helena berteriak dengan suara tajam, dan berkata dengan dingin: "Ibu tiri, ternyata benar-benar tidak memiliki kesabaran."

Ibu... ibu tiri?

Sinta Dou tiba-tiba pucat: "Apa yang kamu maksud dengan ibu tiri?" Benar saja, hal yang ia khawatirkan, hal yang paling dikhawatirkan terjadi!

"Siapa yang kamu bicarakan? Di sini hanya ada kita berdua, masa iya aku mengatakannya pada diriku sendiri?"

"Aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan!"

Dia duduk dengan panik, dan tiba-tiba tidak jadi pergi.

"Aku tahu kamu tidak tahu, karena kamu tidak tahu, jadi aku ingin memberi tahumu...."

Helena menatap tubuh wanita iblis yang agak bergetar di seberangnya, mendengus dengan bangga, dan melanjutkan perkataannya: "Sebenarnya kamu bukan ibu kandung dari Dennil Du, aku sudah tahu dari dulu."

Sinta Dou mengangkat kepalanya, kata-kata yang ingin dikatakannya diberhentikannya : "Kamu tidak usah berkata yang tidak-tidak, apa yang kamu katakan kamu adalah ibu kandung dari Dennil Du, kalau kamu berkata seperti ini, aku akan memandangmu sama rendah seperti Michelle Yang."

Dia melanjutkan berbicara : "Aku dari dulu tidak pernah mengatakannya, bukan karena aku tidak berani mengatakannya, tetapi karena aku berjanji pada Ayah mertua untuk merahasiakannya."

"Apa kamu sedang mengancamku sekarang?"

Sinta Dou perlahan menjadi tenang, tetapi matanya masih menunjukkan kewaspadaan.

"Bisa dibilang seperti itu, aku menggunakan rahasia yang aku tahu ini untuk menjadi senjata agar kamu tidak mencari masalah karna aku kembali ke rumah keluarga Du, karena menurutku kamu yang paling mengerti ini, jika suatu hari Dennil tahu kamu bukan ibu kandungnya, dan hanya sekedar seseorang yang tidak ada hubungan darah, bahkan seorang selingkuhan yang membuat ibu kandungnya keluar dari rumah, kamu pikir..... dia masih akan memanggilmu Ibu? membiarkanmu tinggal dirumah keluarga Du menikmati semua harta kekayaan ini?"

Sinta Dou sangat marah padanya sehingga dia tidak berdaya, karena semua yang dia katakan adalah kenyataan.

Jika dia tidak takut Dennil Du tidak akan mengenali ia sebagai ibu tiri, bagaimana dia bisa begitu peduli tentang rahasia yang dikatakan Helena He ...

"Hum, mengatakan aku sama dengan Michelle Yang, bagaimana dengan kamu? apa kamu seorang bangsawan? bangsawan darimana?"

"Ya, aku bukan bangsawan, aku dan Michelle Yang sama-sama suka mengancam orang, tapi setidaknya ancamanku masuk akal, tidak ada yang berada dalam bahaya dihidupnya karena ancamanku, tapi jika aku adalah kamu, aku pasti akan berterimakasih." Ia tersenyum menawan : "Pikirkan tentang hal itu."

Setelah keheningan yang lama, dia dapat dengan jelas merasakan bahwa didalam hati ibu mertua palsu itu seperti sedang meronta-ronta, meskipun seratus kali seribu kali tidak mau, tetapi semua bukti seperti berada ditangannya, dia tidak punya pilihan selain berkompromi...

"Baik, aku setuju!"

Setelah hasil negosiasi tercapai, Helena bangkit dan siap untuk pergi, Sinta Dou duduk di kursi dengan wajah berat dan bertanya dengan dingin: "Mengapa kamu bersikeras tinggal di rumah keluarga Du?"

Menurutnya, dia pikir bahwa Helena He tidak suka suasana rumah keluarga Du, dan jika dia bersikeras untuk tinggal, pasti ada alasan lain.

Helena juga tidak menyembunyikannya, dan berkata terus terang : "Aku ingin tahu, siapa... yang membunuh bayi dalam perutku."

Dia tersenyum dingin, membalikkan badan dan pergi, alasan pertamanya adalah mencari tahu siapa yang mencelakai anaknya, dan masih ada banyak alasan untuknya tidak meninggalkan rumah keluarga Du, hal hal aneh sebelumnya yang terjadi dikeluarga Du, dia percaya, pasti semua akan menimpa Dennil, ia tidak akan membiarkan kakek dan papa mertua mati dengan perasaan tidak tenang....

Dennil Du bingung melihat ibunya tiba-tiba tidak keberatan Helena pindah kembali kerumah keluarga Du, ketika menyetir mobil kerumahnya mengambil koper, ia bertanya kepadanya : "Apa kamu ada mengatakan sesuatu ke Ibu?"

Helena menoleh dengan terkejut, dan menjawab kaku : "Tidak ada, kenapa?"

"Lalu kenapa dia tidak keberatan?"

"Mungkin dia sudah terbiasa bertengkar denganku, jika orang lain yang pindah kerumah ini, malahan ia akan merasa bosan."

Kebohongan.

Dennil Du tersenyum acuh tak acuh, tidak lagi bertanya, hal-hal sepele seperti ini, ia terlalu malas untuk memikirkannya.

Di pertengahan jalan, Helena bertanya : "Dennil, bukankah kesehatan Ayah sudah membaik sebelumnya? Lalu kenapa ia meninggal...."

Sekarang jika teringat ayah mertua, ia masih suka merasa sedih, dulu disaat ia terpuruk, ayah mertuanya yang menyemangatinya, memberinya keberanian untuk menghadapi kehidupan yang tidak memuaskan ini.

Selama kita berpegang teguh pada itu, semua akan ada jalan...

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu