Someday Unexpected Love - Bab 126 Perceraian Yang Sulit Di Ucapkan (1)

Beberapa hari setelah itu, setiap malam Helena He mengantarkan aroma terapi ke dalam ruang buku, hanya saja ia tak lagi menyinggung mengenai masalah perceraian, jilakau tak mengungkit masalah itu, biasanya mereka berdua tak akan berbicara sepatah kata pun.

Helena He tak berbicara, Dennil Du tak bertanya, begitu pun sebaliknya, seperti sebuah telepati, akan tetapi masing-masing dari mereka tak tau apa yang sedang di pikirkan oleh pasangannya.

Batuk Dennil Du sudah sedikit membaik, akan tetapi demi aroma terapi setiap malam, ia rela sengaja batuk, pura-pura yang sangat menyedihkan, benar-benar sangat menyedihkan, pada akhirnya ia juga tak dapat membedakan, sebenarnya ia sakit atau tidak.

Setiap malam, ketika pintu ruang buku di buka, selalu timbul harapan dan juga rasa takut di dalam hatinya, ketika pintu terbuka, ia dapat melihatnya, tetapi setelah melihatnya, ia takut Helena He akan membahas masalah perceraian kembali, perasaan seperti ini membuat ia merasa bahwa ia benar-benar sedang sakit, dan sakitnya bukan sakit yang ringan.

Batuk ku telah membaik, besok malam tak perlu membuatkan ku aroma terapi ini lagi.

Dennil Du berbicara dengan datar, ia juga tak mengangkat kepalanya dan melihatnya.

Ia menolaknya karena berharap tak lagi menerima siksa darinya, setiap hari ia merasakan ketakutan di hatinya, semua itu membuat ia sangat menderita, sehingga ia telah memutuskan, jikalau Helena He membicarakan hal tersebut sekali lagi, ia sudah tak dapat menghindar kembali.

Oh..... baiklah. Helena He mengangguk-anggukkan kepalanya: lanjutkan saja pekerjaan mu, aku pergi dulu.

Dennil Du yang melihat Helena He yang tak lagi mengungkit masalah perceraian, Dennil Du berkali-kali menghela nafas lega, nada bicaranya juga berubah menjadi lebih halus: beberapa hari belakangan ini telah banyak merepotkan mu.

Tak apa, sudah seharusnya. Helena He menghentikan langkahnya, tetapi tak menolehkan kepalanya.

Mungkin jarak dan batasan ini membuat keduanya menjadi orang asing, tetapi di antara Dennil Du dan juga Helena He sebenarnya memang telah berjalan menuju ke hubungan yang asing.

Helena He kembali ke kamar, air matanya menetes, pernikahan yang seperti ini bukanlah pernikahan yang ia inginkan, ia dapat merasakan kehati-hatian Dennil Du, dan juga dapat merasakan ketidak tegaan di hatinya sendiri, akan tetapi, segala sesuatu memiliki sebab dan akibat, ia tau apa yang harus ia lakukan.

Malam hari berikutnya, ia masih membuka pintu ruangan buku, tetapi kali ini, ia berdandan.

Dennil Du yang mendengar suara pintu di buka, lantas mengangkat pandangannya, lantas melihat Helena He yang bersinar, malam ini Helena He membuat hatinya bergetar.

Sebuah gaun putih lembut, di atas gaunnya terdapat jahitan bunga peony berwarna merah, kerah bajunya sedikit terbuka, menampakan bagian kulit putih di dalamnya, rambutnya yang lembut dan lurus tergerai panjang, beberapa helai rambutnya tersangkut di bagian belakang telinga, menampakkan kulitnya yang putih dan bentuk wajahnya yang indah.

Malam ini sepasang matanya bagaikan air di musim semi, ketika gelombang lembut berdesir, menatapnya, penuh kasih sayang, dan bibir merahnya, sedikit terbuka, sepertinya memiliki ribuan kata, tetapi tidak bisa dibicarakan.

Selangkah demi selangkah ia berjalan mendekat, sesampainya ia di hadapan Dennil Du, Dennil Du mencium aroma parfum yang sangat familiar, itu adalah parfum yang di berikan olehnya, sebuah parfum yang terkenal dengan merk Shalimar, Dennil Du memberitahunya, ini adalah parfum yang sangat mematikan bagi semua lelaki, Helena He berkata, ia tak akan memakai parfum tersebut kemana saja, kecuali di depan hadapannya, ia tak akan membiarkan pria mana saja mencium aroma parfum ini.

Kenyataannya memang benar begitu, selain menyemprotnya setelah ia mandi malam, ia tak pernah menggunakan parfum itu di siang hari.

Dennil..... perlahan ia memanggil nama Dennil Du, sudah sangat lama ia tak memanggil namanya dengan lemah lembut begini.

Dennil Du mengangkat pandangannya, memandang dengan sangat lama kearah wanita yang membuat hatinya bergetar tersebut, suaranya seketika juga menjadi lembut: kenapa?

Malam ini kembalilah tidur di kamar.

Helena He mengangkat tangannya dan meraih leher Dennil Du, lalu membenamkan kepalanya di bahunya, dengan lembut berbisik di telinganya: ketika aku sendirian, benar-benar terasa dingin.

Dennil Du mengulurkan tangannya lalu menggenggam tangan Helena He, dari tangannya terdengar aliran detak jantung yang berasal dari jantung Helena He, hatinya juga perlahan berdetak dengan kencang, hanyalah Helena He yang dapat membuat ia seperti ini.

Dennil, peluk aku, oke? Helena He membalikkan tubuhnya lalu berdiri di hadapannya.

Tanpa ragu Dennil Du memeluk erat tubuhnya, lalu mendudukkannya di pangkuannya, pelukannya sangatlah erat seolah seperti takut kehilangan dirinya.

Helena mengangkat kepalanya, lalu melingkarkan tangannya ke leher Dennil Du, kemudian mencium bibirnya terlebih dahulu, ia menciumnya dengan sangat berhati-hati, bagaikan capung yang menyentuh air.

Meskipun ia tak tau mengapa ia dengan tiba-tiba mengambil inisiatif untuk menyenangkannya seperti ini, akan tetapi ia tau, ia telah dari lama mengharapkan hari ini datang.

Tak peduli apa alasannya, ia sudah tak memperdulikannya lagi, otaknya hanya ada satu pikiran, rindu ia, benar-benar sangat merindukannya.

Kita bercerai saja..... setelah semuanya berakhir, ia malah mengucapkan kata-kata itu.

Udara di sekitar seketika berhenti,keheningan yang membunuh suasana di ruangan itu, kata-kata kita bercerai saja seakan menghancurkan semua hal indah yang telah terjadi.

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu