Someday Unexpected Love - Bab 66 Dikutuk Oleh Cinta (1)

Situasi kekacauan obat canduan oleh orang-orang yang teribat memberi dukungan dan simpati, sudah diatasi, Helena He yang sudah lebih dari sepuluh hari bekerja Perusahan Du, perlahan bisa menyesuaikan diri, dan kemampuannya sudah mencapai tingkat dimana dia bisa pergi keluar sendiri untuk menangani bisnis.

Malam ini, setelah Dennil Du mandi, Helena He bertanya: Mengapa kamu tidak membiarkan ku untuk keluar menemui klien?

Dia tersenyum: Istriku sangat cantik, takut mengambil perhatian orang lain.

Jangan berckamu, meskipun kamu memberiku izin untuk memasuki perusahaan, dan menempatkanku pada posisi wakil manajer departemen bisnis, jangan mengatakan kepadaku alasan lucu seperti ini.

Helena He duduk di sofa dengan mengeluh, kedua tangannya memeluk kakinya dan berkata, "Kamu harus segera menarik perintahmu kepadaku, jika tidak aku akan mengajukan permohonan pengunduran diri, aku tidak ingin di sini, lebih bebas pergi ke tempat lain."

Oh ...

Dennil Du tertawa oleh bahasa humornya. Dia bertepuk tangan: Baiklah, aku bisa menarik perintahku, tetapi kamu harus berjanji melakukan satu syarat dariku.

Syarat apa? Helena He mengangkat kepalnya, benar-benar seorang lintah darat, bergerak atau tidak harus ada syarat, tidak terkecuali dengan istrinya sendiri.

Aku akan memberi mu waktu selama satu minggu untuk belajar judo, jika Kamu bisa mengalahkan aku, aku akan setuju kamu pergi keluar untuk bertemu klien dan berbicara tentang bisnis.

Judo?

Dia menelan air ludah, ia pun kembali bertanya dengan ragu: Mengapa kamu memintaku untuk belajar ini? Aku pergi untuk mengerjakan pekerjaan kantor, bukan untuk bertarung, mengapa aku harus belajar judo?

Dennil Du menepuk pundaknya: Kamu tidak mengerti ini, mal adalah tempat yang sangat berbahaya, pria adalah hewan yang lebih berbahaya, mereka biasanya melihat mangsa dan akan menjadi lebih brutal, wanita, terutama wanita dengan warna, jika kamu tidak mengerti keterampilan bela diri, cepat atau lambat kamu akan menjadi mangsa para binatang buas.

Helena He akhirnya mengerti, keliling kesana kemari juga bukan takut dia akan dipandang murahan oleh pria lain.

Syaratmu tidak sulit, tapi aku ingin protes.

Protes apa?

Dia mengankat alisnya: kamu bisa mematahkan pipa baja tanpa buang-buang tenaga, dan itu dapat menunjukkan seberapa dalam keterampilanmu, aku seorang wanita, seorang wanita yang tidak memiliki dasar terhadap bela diri judo. kamu memberiku waktu satu minggu untuk memintaku belajar hingga bisa, dan aku juga harus mengalahkanmu, kenapa? Sengaja membuatku susah, benarkan?

Dennil Du mengangguk: Benar juga, begini saja, aku beri kamu waktu satu bulan.

Tidak bisa!

Helena He protes lagi: Siapa tahu kamu berlatih judo beberapa tahun, kamu pikir aku adalah dewa, satu bulan dapat mengalahkan kemampuanmu?

......

Lalu katakan, kamu ingin berapa lama? Dennil Du memijit dahinya.

Ehem ... Helena He batuk ringan dan berkata: Batas akhir satu bulan tidak masalah bagiku, tapi aku tidak pergi ke arena judo, aku ingin kau yang mengajariku.

Dennil Du: Aku mengajarimu?

Ya, Kamu mengajariku.

Dia tercengang dan menatapnya tajam: Jika aku mengajarimu, jangan harap seumur hidupmu dapat menang dan mengalahkanku, murid mana yang bisa menang dari gurunya?

Helena He tersenyum percaya diri: Itu tidak pasti, seperti kata pepatah, murid dapat melampaui guru, selama aku berusaa, aku memiliki harapan untuk menang!

Oh, baiklah jika kamu punya kepercayaan diri, aku suka wanita yang percaya diri.

Jadi kamu berjanji?

Dennil Du tertawa: Kamu mengatakan semua hal hingga bertanya seperti itu, bagaimana aku bisa tega menyirammu dengan air dingin lagi.

Keduanya mencapai kesepakatan, jadi di gym keluarga Du, setiap malam dapat mendengar suara tangisan Helena He.

Dia sangat keras kepala, hal apapun yang mana tidak dilakukan, jika dia telah memutuskan, bahkan biarpun sulit dan pahit ia akan berusaha lebih keras.

Selama satu minggu berturut-turut, Dennil Du membuatnya tubuhnya lebam dengan meninggalkan jejak warna biru ungu, hatinya agak tidak tega dan mengatakan: Sayang, apakah sebaiknya kita tidak berlatih lagi?

Mengapa? Dia bingung sambil membersihkan tetesan air rambutnya dengan handuk.

Dennil Du menunjuk luka di tubuhnya dan berkata dengan sedih: Kamu sudah seperti ini, bagaimana bisa aku melanjutkan ini untuk mengajarimu.

Hehe, Helena He tertawa, tidak apa-apa, aku benar-benar bisa tahan dengan luka sekecil ini.

Apakah kamu benar-benar ingin mengalahkan ku?

Dia sedikitpun tidak terpengaruh: Benar, mengalahkanmu sekarang adalah satu-satunya tujuanku.

... Dennil Du kaget: Helena, apakah kita mendapatkan sedikit keuntungan?

Mengalahkan suami sendiri, ini termasuk tujuan yang mana?

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu