Someday Unexpected Love - Bab 226 Satu Tebakan Menentui Seumur Hidup (1)

Sosok Hadi Shi bergegas di tengah malam yang gelap, Helena He dengan heran berdiri untuk sementara waktu, bersiap untuk berangkat, sorot lampu dari kejauhan tersinar kemari.

"Dennil--"

Dia berlari dengan senang, menunggunya keluar dari mobil, dan cepat-cepat bergegas ke pelukannya, dan mengeluh, "Kamu akhirnya pulang, kamu benar membuatku khawatir sekali ."

Dia membelai dan tersenyum, "Malam ini pergi makan, kemudian bernyanyi sebentar, jadi aku pulang agak sedikit malam."

"Mengapa telepon tidak aktif?"

“Tidak ada daya.” ,Dia mengeluarkan ponsel ke depan matanya dan mengguncangnya.

“Untung bisa pulang selamat.” ,Dia memeluk lengannya dengan gembira, dan mereka memasuki pintu rumah bersama-sama.

"Ya, Paman Hadi baru saja keluar ..."

Ketika naik ke atas, Helena He diam-diam berbisik di telinganya.

"Paman Hadi?", Dennil Du terdiam sebentar. "Kenapa malam begini dia keluar?"

"Dia bilang temannya ada terjadi masalah, situasi yang sedalamnya tidak sempat untuk tanya."

Helena He merasa aneh, teman Paman Hadi ditengah malam pukul dua belas begini bisa terjadi masalah apa?

"Oh."

Dennil Du menjawab dengan datar, kemudian tidak lagi membahas topik ini lagi.

“Apakah kamu tidak merasa aneh?” ,Dia berbalik tanya.

"Mungkin temannya benar-benar dalam masalah. Paman Hadi telah bersama ayahku selama lebih dari 20 tahun. Loyalitasnya dapat terlihat dengan jelas di keluarga Du."

Helena He tidak setuju, "Belum tentu. Dalam waktu yang penting begini, siapa pun bisa menjadi musuh. Kita masih tidak boleh menganggap enteng."

"Yah, akan lebih memperhatikan setelah itu."

Sean Ou mengendarai mobil dan membawa banyak hadiah ke rumah Margaret Chu.

Bel pintu berdering, dan Nyonya Chu membuka pintu ,dengan heran bertanya, "Siapa kamu?"

"Halo bibi, aku Sean Ou."

“Kamu Sean Ou?” ,Nyonya Chu tiba-tiba menjadi geram dan meraih kerahnya, “Kamu adalah si brengsek itu, yang menghamilkan putriku?!”

"Apa? Margaret hamil?", Dia terkejut.

"Apa kamu tidak tahu apa yang telah kamu lakukan sendiri ?! Bajingan, aku harus mencabut kulitmu hari ini, siapa suruh kamu merusak kemurnian putriku ..."

Suara itu menarik perhatian Komisioner Tanto Chu. Dia berteriak dengan wajah dingin: "Ada apa?"

"Paman, aku datang untuk melamar sama kalian, sambil mengaku bersalah pada kalian."

Sean Ou dengan tatapan yang yakin memandang Komisioner Tanto Chu, tubuh berdirip dengan tegap, dagunya terangkat, dan tidak merasa mencintai putrinya bukanlah hal yang salah.

“Masuklah untuk berbicara.” ,Komisioner Tanto Chu menatapnya dengan dingin dan masuk ke rumah.

“Pergi dan bawa Margaret ke bawah.” ,Setelah memasuki ruang tamu, dia memberi tahu istrinya, Nyonya Chu tidak tahu apa yang ingin dia lakukan, tetapi masih menuruti kata-katanya.

"Sean...."

Ketika Margaret Chu melihatnya, sekejap dengan senangnya bergegas ke pelukannya, air mata tidak bisa berhenti, hanya orang-orang saling mencintai yang bisa memahami rasa derita rindu ini.

"Paman, bibi, aku dengan tulus meminta maaf kepada kalian. Sebelumnya aku tanpa izin membawa Margaret pergi membuat kalian jadi khawatir, hari ini aku membawa ketulusan yang serius datang untuk melamar, dengan jaminan kepribadianku, pasti akan memberikan Margaret bahagia."

Sean Ou penuh dengan ketulusan, tetapi tidak bisa melarutkan es di wajah pasangan suami istri Komisioner Tanto Chu. Mereka mengabaikannya, tetapi dengan sungguh-sungguh bertanya kepada putrinya, "Kamu berpikir jernih, apakah benar harus menikah dengan orang ini?"

"Ya.", Margaret Chu mengangguk.

"Baiklah.", Komisioner Tanto Chu berdiri, "Kalau begitu aku akan menguji hatinya untukmu."

Dia pergi ke ruang kerja, mengambil pistol asli, menyerahkannya ke tangan Sean Ou, lalu mengambil sebuah apel dari meja kopi, meletakkannya di kepalanya, berdiri di tengah ruang tamu, seratus meter jauhnya dari Sean Ou, dan berkata: "Silakan kamu menembak. Jika kamu bisa menembak apel ini, aku akan setuju putriku untuk menikah denganmu."

"Ayah--"

"Suami -"

Margaret Chu dan ibunya berteriak kaget pada saat yang sama, ini bukanlah uji coba, ini adalah main nyawa!

Sean Ou juga sangat terkejut, dia tidak sangkah Komisioner Tanto Chu bisa menggunakan cara demikian untuk mengujinya, sekejap terkaku di tempat, tidak bergerak sama sekali.

"Tembak," , Komisioner Tanto Chu mengingatkan.

"Ini terlalu berbahaya," , Sean Ou menggelengkan kepalanya, "Aku tidak bisa bertaruh."

"Kenapa? Apakah kamu takut kalah taruhan?"

"Bukan, aku takut melukaimu."

Komisioner Tanto Chu mencibir, "Tidak masalah, aku masih mengaku kekalahan."

Margaret Chu segera berlari ke ayahnya dan berteriak dengan marah, "Ayah, jangan kamu mempersulitkannya, oke? Dia bukan tentara khusus. Bagaimana Teknik penembaknya bisa begitu akurat, jika pelurunya meleset, nyawa juga akan hilang!"

Nyonya Chu juga berlari kemari, dia juga ikut berkata, "Ya, kamu ini benaran bertingkah laku tak masuk akal!"

"Kalian semua geser."

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu